Kalimantan Selatan
Gubernur Kalsel Inginkan Pemerataan Nakes, MoU 12 Rumah Sakit Pusat Rujukan
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN – Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan terus berupaya melakukan pemerataan tenaga kesehatan di 13 kabupaten/kota guna meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
Hal tersebut disampaikan Gubernur Kalsel Sahbirin Noor saat membuka kegiatan Rapat Kerja Kesehatan Daerah (Rakerkesda) Kalsel tahun 2023 di Banjarmasin, Selasa (20/6/2023).
Sahbirin mengatakan sebanyak 25,83 persen Puskesmas yang tersebar di kabupaten/kota se Kalsel tercatat masih kekurangan tenaga kesehatan strategis atau belum lengkap.
“Memang bukan selisih yang signifikan, tapi kami mengharapkan peningkatan kuantitas dan pemerataan yang lebih baik, dengan kerja sama antara jajaran pemerintah kabupaten kota dan dukungan instansi vertikal,” katanya.
Baca juga: Saidi Mansyur Tandatangani MoU Penempatan dan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia
Apalagi ketersediaan dokter spesialis di beberapa rumah sakit pemerintah di kabupaten masih terjadi kekosongan.
“Kita bisa catat di sini, bahwa penting untuk menyerap sumber daya manusia yang benar-benar berdomisili di Kalsel. Hal itu untuk mengurangi risiko perpindahan kembali Nakes ke luar daerah atau ke tempat asalnya, sehingga kembali mengurangi proporsi Nakes di fasilitas kesehatan yang ada di Banua,” ujarnya.
Untuk itu, tantangan lainnya yang kita hadapi adalah ancaman penyakit tidak menular, di mana stroke dan serangan jantung menjadi penyebab kematian tertinggi di Kalsel.
Pemerintah Provinsi Kalsel hingga saat ini berupaya menekan ancaman tersebut, dengan mengkampanyekan program Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas).
Selain ancaman penyakit tidak menular, Kalsel juga terus berupaya melakukan percepatan penurunan stunting. Penting dilakukan guna mengejar target stunting 14 persen di 2024.
“Berkat kerja sama lintas sektor antara pemerintah daerah, instansi vertikal, badan usaha, pihak swasta, dan unsur masyarakat, angka stunting yang semula 30 persen pada tahun 2021, kini turun menjadi 24,6 persen pada tahun 2022,” jelasnya.
Baca juga: Datangi Jemaah Haji Banjarbaru di Makkah, Wali Kota Aditya: Semoga Lancar Sampai Ibadah Haji Selesai
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel dr Diauddin menyampaikan, Rakerkesda yang mengusung tema “Bergerak Percepatan Transformasi Kesehatan di Banua” bertujuan agar Banua lebih sehat.
“Jadi pada momentum ini, kita juga melakukan penandatangann MoU dengan 12 rumah sakit pusat dengan tujuan, kalau ada masyarakat yang sakit bisa ditangani di sini tidak perlu lagi di rujuk ke Pulau Jawa atau Jakarta,” imbuhnya.
Dirinya juga menambahkan saat ini, Dinkes Kalsel terus fokus pada penurunan angka stunting dan angka kematian ibu dan bayi. Hal tersebut juga akan dibahas oleh Menteri Kesehatan pada 22 Juni mendatang.
“Alhamdulillah, untuk stunting tahun tadi kita tiga besar penurunan stunting tertinggi di Indonesia yang awalnya 30 menjadi 24,6 turunnya 5,4 persen,” sebut dokter Dia -biasa disapa-. (Kanalkalimantan.com/mackalsel/al)
Reporter: al
Editor: kk
-
HEADLINE3 hari yang lalu
Catatan Korupsi 2024 Kalsel: Uang Negara Terselamatkan Rp18 Milliar dari 31 Kasus
-
HEADLINE2 hari yang lalu
Waspada! Puncak Hujan di Kalsel Diprediksi Desember-Januari
-
Dinas PUPRP Kab Banjar2 hari yang lalu
Kadis PUPRP Banjar Ikuti Ekspose Akhir Rencana Detail Tata Ruang
-
Kabupaten Hulu Sungai Utara3 hari yang lalu
DPPKB HSU Gelar Diseminasi Evaluasi Audit Kasus Stunting
-
Kabupaten Hulu Sungai Utara3 hari yang lalu
Disdikbud HSU Gelar Festival Panen Hasil Belajar Lokakarya 7 Program Guru Penggerak
-
Kota Banjarbaru2 hari yang lalu
Pajak dan Retribusi Daerah Banjarbaru Sentuh Angka Rp188,8 Miliar