Connect with us

Kota Banjarbaru

Habib Syekh : Islam Tidak Pernah Mengajarkan Membunuh


Abah Guru Zuhdi : Jangan Cinta Dunia, Bila Cinta Dunia Kecewa yang Didapat


Diterbitkan

pada

Polda Kalsel Bershalawat di lapangan sepakbola Mako Brimob Polda Kalsel, Minggu (13/5) malam dihadiri ribuan Syekher Mania di Kalsel. Foto : devi

BANJARBARU, Polda Kalsel Bershalawat dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan 1439 H berlangsung di lapangan Mako Brimob Polda Kalsel, Minggu (13/5) malam. Ribuan jamaah tumah ruah di lapangan sepakbola di A Yani Km 31 yang menghadirkan Habib Syekh bin Abdul Qodir Assegaf, Solo, Jawa Tengah dan KH Zuhdiannoor (Abah Guru Zuhdi).

Saat mengisi tausiah, Abah Guru Zuhdi mengatakan, seorang muslim harusnya tidak terlalu cinta dunia, karena jika seseorang manusia lebih senang dunia, maka ia hanya akan terus berlomba untuk mengejar kekayaan dunia agar pandang lebih tinggi oleh orang lain.

“Jika kamu hanya mengejar kekayaan dunia atau kesenangan dunia, maka kecewa yang akan didapatkan,” ujar Abah Guru Zuhdi. Abah Guru Zuhdi meminta agar umat Islam khususnya di Kalsel untuk tidak mudah terprovokasi dan terpecah belah.

Sementara itu, mengingat pada peristiwa serangan bom tiga gereja di Surabaya, Habib Syekh bin Abdul Qadir Assegaf turut prihatin serta mengutuk keras aksi tersebut. Menurut Habib Syekh, Islam tidak pernah mengajarkan pertumpahan darah dengan cara membunuh dengan cara apapun. Ia mengatakan perbuatan meledakkan diri sendiri dan orang lain merupakan perbuatan yang tidak diridoi Allah SWT.
Orang yang melakukan itu adalah orang yang lupa bahwa membunuh nyawa orang lain adalah dosa yang sangat besar.

“Menyerang gereja itu adalah orang yang tidak beragama, tidak tahu kebaikan dan perbuatan mereka tidak diridhoi. Islam tidak mengajarkan perbuatan seperti itu. Mengebom diri di rumah ibadah tidak membuat mereka masuk surga, tidak ada agama apapun yang menghalalkan darah orang lain,” jelasnya.

Selama ini, menurut Habib Syekh bin Abdul Qadir Assegaf, di negeri ini masih kurang nilai persaudaraan. Meski terdiri dari agama berbeda-beda dan suku berbeda persaudaraan harus tetap dijaga.

“NKRI harga mati, Karena kita adalah saudara sebangsa dan senegara,” ujar Habib Syekh bin Abdul Qadir As-segaf. Kepedulian dengan sesama sangat penting dengan menjaga satu sama lain serta bhineka tunggal ika.

Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Selatan Brigjen Pol Drs Rachmat Mulyana diwakili oleh Wakil Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Selatan Kombes Pol Nasri SIK MH, sangat mengapresiasi kedatangan para tokoh Ulama dan Umara, serta masyarakat di lapangan Mako Brimob Polda Kalsel untuk ikut bershalawat.

“Kegiatan Sholawat ini dilaksanakan dalam rangka Menyambut Bulan Suci Ramadhan 1439 Hijriyah dan Pilkada Damai 2018 dengan tujuan untuk bersama-sama bermunajad, berdoa memohon kepada Allah SWT, agar kita semua warga Kalimantan Selatan khususnya, bangsa dan Negara Indonesia pada umumnya, selalu diberikan keselamatan, dijauhkan dari segala mara bahaya dan cobaan. Selain itu, bersholawat juga dapat digunakan sebagai wahana untuk mempererat tali silaturahmi dan semangat kebersamaan, agar terwujud soliditas diantara anak bangsa,” katanya.

Momen bersholawat ini untuk mengajak seluruh masyarakat untuk senantiasa menjaga kerukunan di dalam suatu perbedaan. “Saya juga mengajak seluruh masyarakat di Kalimantan Selatan, untuk senantiasa bertoleransi, menjaga kerukunan, persatuan dan kesatuan, sehingga, Kalimantan Selatan tetap aman dan kondusif.” jelas Kapolda Kalsel melalui Waka Polda Kalsel.(devi)

Reporter: Devi
Editor: Abi Zarrin Al Ghifari


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->