HEADLINE
Hajatan Demokrasi Kampung Ujung Benteng di Atas Rawa, Bikin TPS di Teras Rumah Warga

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN – Pemungutan suara Pemilu 2024 seluruh Indonesia akan berlangsung Rabu (14/2/2024) besok. Seluruh Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) sebelum hari H pencoblosan sudah sibuk menyiapkan segala perlengkapan pemungutan suara.
Pesta lima tahunan itu juga sudah terasa di Kota Banjarmasin Kalimantan Selatan (Kalsel). Sehari jelang pemungutan suara, sejumlah tenda TPS telah berdiri tegak di setiap RT dan kelurahan.
Namun, kondisi terlihat jauh berbeda terjadi di wilayah Ujung Benteng RT 07 Kelurahan Mantuil Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin.
Sebagai wilayah paling ujung Kota Seribu Sungai di Pulau Bromo, petugas KPPS di sana kesulitan mendirikan Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang layak.
Baca juga: Jamin Keamanan dan Kerahasiaan Coblosan Para Tahanan Polres Banjarbaru
Bukan sulit mencari penyewaan tenda ataupun kekurangan anggaran, melainkan karena tak tersedia tanah lapang untuk dapat didirikan tenda. Sebab wilayah yang berada tepat di pinggir aliran Sungai Martapura itu berada di atas lahan rawa pasang surut air laut.
Jalan menuju wilayah Ujung Benteng juga tak bisa diakses menggunakan mobil, hanya jembatan titian kayu selebar 1 meter yang dapat dilintasi roda dua.
Sehingga distribusi surat suara dan perlengkapan TPS 30 RT 07 Kelurahan Mantuil ini harus diantar menggunakan klotok (perahu mesin).
Johansyah, Ketua KPPS TPS 30 RT 07 Kelurahan Mantuil mengaku terpaksa menyewa teras rumah milik salah satu warga Ujung Benteng sebagai tempat mencoblos bagi 225 warga pemilih yang terdaftar dalam DPT.
Baca juga: KPU HSU Musnahkan 6.760 Lembar Surat Suara Rusak dan Lebih

Kawasan kampung Ujung Benteng Pulau Bromo Kelurahan Mantuil Kecamatan Banjarmasin Barat terlihat dari atas. Foto: rizki
Luasnya pun tak seberapa, hanya sekitar 3×8 meter, itupun langsung menghadap ke jembatan kayu yang menjadi akses satu-satunya warga Ujung Benteng, Pulau Bromo, biasa berlalu lalang saban harinya.
Pantauan Kanalkalimantan.com, Selasa (13/2/2024) siang, memang tak ada tenda yang dibangun di TPS 30 RT 07 Ujung Benteng, Pulau Bromo, Kelurahan Mantuil.
Karena tak banyak ruang yang bisa dimanfaatkan pada teras rumah warga itu, petugas KPPS bersama Linmas hanya menggunakan kayu dan kain spanduk bekas seadanya untuk menutup sebagian teras rumah yang akan diletakan kotak dan bilik suara.
“Kami kesulitan meletakan tenda, tidak ada fasum atau ruang terbuka, jadi kami gunakan pelataraan (teras, red) rumah ini untuk membangun TPS,” kata Johan -kerap disapa warga-.
Baca juga: 7.052 Surat Suara Rusak Dibakar di Hari Terakhir Masa Tenang
Wilayah Ujung Benteng yang ada di Pulau Bromo sendiri diapit oleh dua aliran sungai, yaitu Sungai Martapura dan Sungai Barito yang langsung bermuara ke Laut Jawa. Kondisi geografis itu menjadikan kawasan permukiman warga Ujung Benteng sangat tergantung pasang surut air laut.
“Kalau pagi siang surut, nanti kalau sore dan malam naik airnya ini,” jelas Johan sambil menunjuk ke sekitar rawa.
Kondisi air tak menentu itulah yang membuat Johan dan anggota KPPS lainnya memutuskan tidak membangun tenda di atas permukaan tanah.
Untuk proses pemungutan suara di TPS 30 besok, kata Johan, pemilih akan disediakan kursi menunggu antrean. Namun, karena lokasi TPS yang sempit, maka pemilih yang tidak kebagian kursi akan diarahkan duduk di teras-teras rumah warga sekitar TPS menunggu giliran mencoblos.
Baca juga: Gempa 4.7 SR di Banjarmasin: Guru Berlarian Lihat Lemari Bergoyang, WC SDN Sungai Jingah 5 Retak
“Jadi tidak semua bisa duduk di sini, kemudian masyarakat (pemilih) juga datang ke TPS tidak langsung semua, tapi secara bergantian,” kata Johan.
Tak hanya pesta demokrasi kali ini saja, saban hajatan Pemilu, warga Ujung Benteng, kata Johan, selalu kesulitan mencari lokasi membangun tempat pencoblosan.
Seperti pada Pemilu 2019 dan Pilkada 2020 lalu, titik TPS juga berada di lokasi yang sama, hanya saja saat itu masih ada fasum terbuat dari kayu persis di depan rumah yang kini didirikan TPS saat ini.
Fasum terbuat dari kayu itu kini sudah lapuk dan tak bisa digunakan berkumpul warga. Posisinya sudah berada di bawah jalan titian setelah jembatan kayu direhab pada tahun 2023.
Baca juga: Deretan Pengusaha Tambang Pentolan Tiga Kubu Capres-Cawapres, Ini Nama-namanya
“Berapa kali Pemilu memang seperti ini kami, karena tidak ada halaman,” katanya.
Warga Ujung Benteng sangat berharap Pemko Banjarmasin memperhatikan kondisi permasalahan permukiman di wilayah mereka.
Sebab menurut Johan, ruang terbuka bukan hanya berguna untuk pesta demokrasi lima tahunan saja, melainkan juga akan membantu bagi warga yang ingin menggelar hajatan perkawinan atau kegiatan lain yang mengumpulkan orang banyak.
“Mudah-mudahan pemerintah membangunkan fasilitas umum seperti aula atau semacamnya,” pungkas Johan. (Kanalkalimantan.com/rizki)
Reporter: rizki
Editor : bie

-
HEADLINE2 hari yang lalu
Tim Hanyar Banjarbaru Ajukan Pembatalan Hasil PSU ke MK
-
DPRD BANJARBARU2 hari yang lalu
Harapan Besar Wakil Rakyat di Momentum Hari Jadi ke-26 Kota Banjarbaru
-
HEADLINE2 hari yang lalu
Rapat Paripurna Hari Jadi ke-26 Kota Banjarbaru “Bahimat Bakuat Barakat”
-
DPRD BANJARBARU2 hari yang lalu
Pasca PSU, Emi Lasari: Lapang Dada, Kembali Bersatu Membangun Banjarbaru
-
HEADLINE1 hari yang lalu
Sistem Penerimaan Murid Baru 2025, Kadisdik Banjarbaru: Tak Ada Sekolah Unggulan
-
Kabupaten Kapuas2 hari yang lalu
Bupati Kapuas Trail Adventure 3 Segera Hadir, Meriahkan Hari Jadi ke-219 Kota Kuala Kapuas