Connect with us

Kalimantan Selatan

Hari Konservasi Alam Nasional, 150 Mangrove Ditanam di Kawasan Pulau Curiak

Diterbitkan

pada


KANALKALIMANTAN, MARABAHAN – Memperingati Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN) pada 10 Agustus 2020 lalu, Yayasan Sahabat Bekantan Indonesia (SBI) bersama Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Selatan (DLH Kalsel) lakukan berbagai kegiatan. Di antaranya penanaman 150 mangrove di kawasan Pulau Curiak.

Tak hanya itu, sejumlah kegiatan lain seperti pembagian masker dan sembako untuk Kelompok Nelayan Peduli Lingkungan, dan bersih sampah plastik di kawasan Stasiun Riset Bekantan.

Kegiatan yang berkaitan dengan HKAN) itu juga diikuti personil dari SBI, DLH, Dishut Kalsel, Dit Polair Polda Kalsel dan Kelompok Nelayan Peduli Lingkungan dengan penerapan protokol kesehatan masa Pandemi Covid-19.

Amalia Rezeki founder SBI mengatakan aksi bersih dan penanaman pohon di Kawasan Stadiun Riset Bekantan Pulau Curiak dengan vegetasi hutan mangrove rambai tersebut mengkampanyekan kepada masyarakat terkait pentingnya keberadaan hutan mangrove.

Magrove berfungsi melindungi kehidupan manusia, sekaligus mendukung program pemerintah yang disampaikan presiden Jokowi.

“Indonesia memiliki 3,3 juta hektar hutan mangrove dan ini merupakan hutan mangrove terbesar diwilayah tropis. Hutan mangrove memiliki sangat banyak manfaat, baik sebagai tempat berpijah ikan, mencegah intrusi air laut serta hutan mangrove juga berfungsi sebagai penyimpan karbon 4 kali lipat lebih besar dari hutan tropis lainnya dan ini sangat penting bagi mitigasi penanggulangan pemanasan global,” jelasnya.

Amalia yang pernah meraih penghargaan internasional dibidang lingkungan ASEAN Youth Eco-Champion Award 2019 di Cambodia ini mengatakan, sebanyak 150 bibit pohon rambai ditanam di kawasan itu. “Dengan penambahan penanaman bibit pohon rambai ini hingga sekarang sudah realisasi sebesar 50 persen dari terget kita sebanyak 10.000 pohon rambai, hingga setahun ini,” pungkasnya.

Sementara itu, kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Selatan Hanifah Dwi Nirwana mengatakan pelaksanaan HKAN 2020 disebutnya menjadi momentum penting untuk secara terus menerus melakukan aksi nyata konservasi, dan konservasi ini pada akhirnya menjadi gaya hidup bagi seluruh lapisan masyarakat, sehingga hal ini kelestarian alam berkesinambungan.

“Mari kita rayakan Hari Konservasi Alam Nasional ini, dengan menjaga lingkungan. Untuk menjaga lingkungan, cukup sederhana dengan menanam pohon. Satu Pohon itu sangat berarti bagi kehidupan kita. Pohon yang ditanam, kemudian kita rawat seperti merawat diri kita,”ujarnya

Ia juga mengingatkan, agar konservasi tidak hanya dimaknai dengan hanya menanam pohon mangrove, tetapi semua upaya menjaga dan melindungi alam terhadap potensi kerusakan adalah konservasi. Dengan hal sederhana menanam pohon, menjaga kebersihan sungai, membuang sampah pada tempatnya dan banyak hal lain yang bisa dilakukan, dimulai dari diri sendiri dan sekarang.(kanalkalimantan.com/rdy)

 

Reporter: Rendy
Editor: Cell


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->