Connect with us

Lingkungan

Hari Lingkungan Hidup Sedunia, SBI dan DLH Kalsel Tanam Kasturi

Diterbitkan

pada

Kadis LDH Kalsel dan founder SBI melaksanakan penanaman pohon kasturi Foto: ist/SBI

KANALKALIMANTAN.COM,MARABAHAN– Yayasan Sahabat Bekantan Indonesia (SBI) mengadakan berbagai rangkaian kegiatan pada peringatan World Environment Day atau Hari Lingkungan Hidup Sedunia. Untuk tahun ini, Time for Nature menjadi tema yang berfokus pada biodiversitas atau yang lebih dikenal dengan keaneka ragaman hayati.

Menurut Amalia Rezeki, founder SBI, sub tema ini diangkat sebagai a call of action untuk memerangi degradasi spesies dilingkungan sekitar. Adapun rangkaian kegiatanya meliputi penanaman pohon kasturi, leluncuran buku, hingga penandatanganan MoU antara SBI dengan pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan dalam hal ini diwakili oleh Dinas Kehutanan dan diskusi virtual tentang lingkungan hidup.

“Tepat di hari lingkungan hidup sedunia yang jatuh pada tanggal 5 Juni ini, kami akan melakukan penanaman pohon kasturi – maskot flora Kalimantan Selatan, yang merupakan bagian dari program gerakan 10 ribu bibit kasturi yang selama ini kami gencarkan,” katanya.

Kasturi dinyatakan punah dialam liar oleh lembaga konservasi internasional IUCN. Sebagai simbolis, gerakan penanaman 10 ribu bibit pohon kasturi di Kalimantan Selatan (Kalsel) ditanam oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalsel, Hanifah Dwi Nirwana.

Lebih lanjut Amel, yang juga dosen pendidikan biologi Universitas Lambung Mangkurat ini mengatakan, pada hari ini SBI meluncurkan buku berjudul ‘Studi Biologi Bekantan dan Habitatnya.’ Menurutnya buku ini berisikan kumpulan karya tulis ilmiah bersama tim penelitinya, dari Universitas Lambung Mangkurat dan Universitas Gajah Mada.

Sementara itu Hanifah Dwi Nirwana, mengatakan, dalam hari lingkungan hidup sedunia ini, ia memilih bersama SBI untuk melakukan gerakan penanaman pohon kasturi. Menurutnya pohon kasturi sendiri adalah maskot flora Kalsel.

Sebagaimana diketahui juga pada 1 Januari 2014 dilakukan asesmen oleh tim ahli IUCN terhadap keberadaan tanaman Kasturi di alam liar yang kemudian dipublikasikan 2016 oleh Lembaga Konservasi Internasional-International Union for Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN ), yang menyatakan bahwa Kasturi dinyatakan punah di alam atau Extinct in the Wild (EW).

“Untuk itulah kita harus berupaya menyelamatkan maskot flora kita melalui upaya pelestarian yang kita tandai hari ini dengan penanam pohon kasturi bersama masyarakat di Anjir Muara – Batola ini,” jelas Hanifah.

Di sisi lain Ferry F Hoesain, pegiat lingkungan dari Pusat Studi & Konservasi Keanekaragaman Hayati Indonesia, yang turut hadir diacara tersebut, merasa prihatin atas berbagai kepunahan keanekaragaman hayati dimuka bumi ini, akibat ulah prilaku manusia yang merusak alam untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Ia mengingatkan, bahwa saat ini telah berada diera darurat iklim akibat pemanasan global yang juga memicu lahirnya pandemi baru seperti wabah Covid-19, sehingga Ia pun mengajak semua lapisan, melalui momentum Hari Lingkungan Hidup ini, mulai dengan hidup ramah lingkungan.

“Tentu saya mengapresiasi kegiatan yang diselenggarakan SBI dengan BLHD Provinsi Kalimantan Selatan dan berharap kegiatan semacam ini bisa berkelanjutan, agar flora dan fauna lestari dan alam tetap terjaga dengan baik,” Harapnya.

Saat ini ada sekitar sejuta tanaman dan spesies binatang yang hampir punah. Hal ini sebagian besar disebabkan oleh ulah manusia. Menurut The Intergovernmental Science-Policy Platform on Biodiversity and Ecosystem Services (IPBES) dan laporan Global Environment Outlook ( GEO-6), ada 5 faktor utama yang menyebabkan kepunahan sebagian besar spesies hewan dan tumbuhan.

Yakni permintaan manusia terhadap makanan yang mendorong terjadinya deforestasi – Eksploitasi tumbuhan dan hewan – Situasi darurat iklim – Polusi dan Invasi parasit yang mengancam keanekaragaman hayati Demi menghentikan kepunahan hewan dan spesies tanaman, World Environment Day mengadakan sebuah gerakan yang mendesak masyarakat dunia untuk memikirkan kembali bagaimana sistem ekonomi telah berevolusi dan berdampak terhadap lingkungan. (kanalkalimantan.com/rdy)

 

Reporter : Rendy
Editor : Cell

 


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->