Connect with us

HEADLINE

Hasil Rapid Test, 20 Karyawan dan Tenaga Medis RSUD Sultan Suriansyah Banjarmasin Reaktif

Diterbitkan

pada

Direktur RSUD Sultan Suriansyah Banjarmasin dr. Sukotjo Hartono. Foto: Fikri

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN – Sebanyak 20 orang karyawan yang berasal dari RSUD Sultan Suriansyah Banjarmasin dinyatakan reaktif oleh Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kota Banjarmasin.

Direktur RSUD Sultan Suriansyah dr Sukotjo Hartono mengatakan, puluhan karyawan yang sebagian besar merupakan nakes tersebut, dinyatakan reaktif. Ini merupakan hasil dari skrining oleh GTPP dengan melakukan pemeriksaan melalui rapid test atau tes cepat kepada setiap nakes yang bertugas di rumah sakit milik Pemerintah Kota Banjarmasin itu.

“Beberapa waktu lalu Tim GTPP Covid-19 melakukan rapid test kepada 200 tenaga kesehatan di RSUD Sultan Suriansyah, dan hasilnya terdapat 20 orang yang dinyatakan reaktif,” kata Sukotjo saat ditemui di lobby Gedung Balaikota Banjarmasin, Senin (29/06/2020) siang.

Sukotjo menjelaskan, pemeriksaan itu masih belum menyentuh keseluruhan jumlah karyawan yang terdapat di rumah sakit tersebut. Jika ditotal secara keseluruhan, nakes RSUD Sultan Suriansyah beserta karyawannya kurang lebih berjumlah 400 orang, namun yang menjalani skrining baru 200 orang, atau baru separuhnya.

“Sisanya akan dilakukan skrining dengan pemeriksaan memakai rapid test susulan dalam waktu dekat ini,” lugas Sukotjo

Kendati demikian, Sukotjo itu berharap, kepada seluruh nakes maupun karyawan RSUD Sultan Suriansyah yang dinyatakan reaktif agar bisa menjalani isolasi secara mandiri lebih terdahulu.  “20 orang yang dinyatakan reaktif ini belum dikatakan positif Covid-19, karena hasil swabnya tersebut belum keluar. Mereka hanya perlu mengisolasi diri secara mandiri di rumahnya masing-masing dengan pengawasan petugas medis,” pungkasnya.

Sebelumnya, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kalsel dr M. Rudiansyah SpPD mengungkapkan, hingga kini diprediksi lebih 35 dokter di Provinsi Kalsel yang sudah positif terkonfirmasi Covid-19. Termasuk tiga dokter yang meninggal dunia.

Dari tiga dokter yang meninggal dunia tersebut, dua diantaranya adalah dokter spesialis dari Kota Banjarmasin. Yaitu dr Hasan Zain SpP seorang dokter spesialis paru-paru dan dr Heru Prasetya SpPD seorang dokter spesialis penyakit dalam. Ia menambahkan, dari 35 dokter yang terpapar Covid-19, beberapa diantaranya telah dinyatakan sembuh. Sebagian lagi masih menjalani isolasi mandiri.

“Kita harapkan mereka semoga cepat membaik,” imbuh Rudiansyah.

Dokter spesialis penyakit dalam ini menambahkan, sebagian besar dokter-dokter yang terpapar Covid-19 ini saat memberikan pelayanan kesehatan di rumah sakit maupun di Puskesmas. Baik yang masih menjalani isolasi mandiri maupun yang telah sembuh.

“Dari fasilitas pelayanan kesehatan kebanyakan. Jadi hampir di Puskesmas di Banjarmasin cukup banyak baik yang terpapar maupun yang survive,” ucap Rudiansyah.

Tentunya, dengan adanya dokter yang terpapar Covid-19, menandakan bahwa virus ini dapat menyerang siapa saja. Tak terkecuali dokter yang berada di garda terdepan melawan Covid-19.

“Ini juga menjadi cacatan kami bahwa Covid-19 tidak hanya menyerang masyarakat. Namun juga tenaga medis yang berisiko. Karena kita berhadapan langsung dengan mereka-mereka di lapangan,” lugas Rudiansyah. (Kanalkalimantan.com/fikri)

Reporter : fikri
Editor : cell

 


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->