HEADLINE
Hingga Akhir Juli, Ada 264 Kasus Muntaber di RS Raza Martapura
MARTAPURA, Terhitung dari bulan Junuari hingga Juli 2018, tercatat kasus muntaber yang ditangani oleh Rumah Sakit Umum Daerah Ratu Zalecha (Raza) Martapura ada sebanyak 264 kasus. Jumlah ini kemungkinan akan terus bertambah hingga beberapa bulan mendatang.
Menurut Roswidiawati Dewi, petugas Surveilans dan Epidemologi Raza Martapura, sebagian besar penderita muntaber saat ini masih didominasi anak usia balita.
“Adapun sebab dari mutaber ini diakibatkan oleh bakteri Ekoli yang menyerang daya tahan tubuh anak yang kurang mendukung, sampai pola perilaku hidup sehat anak tersebut terhadap lingkungan juga factor yang harus menjadi perhatian orang tua,†jelasnya.
Kata Dewi, di musim kemarau inilah Ekoli rentan diterima oleh anak-anak lewat debu yang membawa bakteri tersebut. Ditambahkan juga, muntaber bukan merupakan penyakit menular tapi disebabkan oleh baktetri yang di akibatkan pola hidup yang kurang sehat atau kurang bersih.
Di tempat yang sama, Plt Direktur Utama RSUD Raza Dr Eko Subiyanto mengatakan, penanganan kasus muntaber maupun diare memang akan meningkat di musim kemarau ini. Baik yang di rawat jalan di puskesmas-puskesmas maupun Rawat Inap di RSUD Raza Martapura. Bahkan kemungkinan menurutnya rumah sakit akan penuh.
Untuk menanggulangi hal tersebut, pihaknya telah siap sedia untuk penaganan kasus ini terutama masalah dehidrasi si pasien untuk mengganti cairan yang hilang dengan menyiapkan inpus, dan penanganan yang cepat di IGD. “Biasanya RS Raza akan penuh dengan penanganan kasus muntaber ini, namun pastinya sudah ada penanggulangan hal tersebut dengan menyiapkan extra bed pada ruang-ruangan tertentu, terutama pada ruangan anak yang rentan terkena penyakit tersebut,†jelasnya.
Selanjutnya orang yang akrap disapa dengan Dokter eko tersebut menghimbau, agar terhindar dari penyakit ini maka masyarakat di minta untuk makan dan minum yang higines, di samping itu prilaku hidup sehat dan bersih harus di tanamkan, misalnya cuci tangan sebelum makan dan minum, cuci tangan pake sabun sesudah buang air besar dan gunakan sumber air bersih untuk di konsumsi dan untuk penanganan lebih awal penderita bisa menggunakan oralit.
“Saya menghimbau, agar terhindar dari penyakit ini maka masyarakat di minta untuk makan dan minum yang higines, prilaku hidup sehat dan bersih seperti misalnya cuci tangan sebelum makan dan minum pake sabun dan jika ada terdeteksi diaren untuk penanganan lebih awal penderita bisa menggunakan obat oralit,†pungkasnya. (rendy)
Editor: Cell
-
HEADLINE2 hari yang lalu
PTUN Banjarmasin Tolak Gugatan Atas KPU Banjarbaru
-
Kalimantan Selatan2 hari yang lalu
Dukung Program Ketahanan Pangan, Kapolda Kalsel Tinjau Kesiapan Lahan 120 Hektare di Kabupaten Banjar
-
HEADLINE2 hari yang lalu
Tak Kuat Menanjak, Truk Bermuatan Keramik Berjalan Mundur di Sungai Ulin
-
HEADLINE3 hari yang lalu
Taman Van der Pijl Dibuka Setelah Pergantian Tahun
-
HEADLINE2 hari yang lalu
Menang di PTUN, KPU Banjarbaru Giliran Hadapi Gugatan di PN Banjarbaru
-
Lifestyle2 hari yang lalu
Sambut Promo Natal dan Tahun Baru Lebih Seru dengan Diskon hingga Rp1,29 Juta!