Pilgub Kalsel
Indeks Kepemudaan Kalsel Terpuruk, Haji Denny akan Fokus Pembangunan SDM
KANALKALIMANTAN.COM, BARABAI – Terpuruknya sektor kepemudaan di Kalsel menjadi keprihatinan calon Gubernur Denny Indrayana. Dalam kesempatan bertemu organ kepemudaan di Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) pada Minggu (22/11/2020) malam, paslon nomor urut 2 ini mengatakan perlunya fokus pada pembenahan Sumber Daya Manusia (SDM), khususnya sektor kepemudaan.
Ia mengatakan, pembangunan SDM menjadi salah satu pilar kebijakan pembangunan Banua ke depan.
“Ada tiga pilar sebagai fondasi dari semua arah kebijakan pembangunan Kalsel. Pertama, pembangunan sumber daya spiritual. Meski kita dikenal masyarakat religius, tapi sumber daya spiritual Kalsel masih problematis. Ini Kesalahan sosial menjadi tantangan jika dikaitkan dengan salah satu parameter berupa politik ulang. Dimana survei menyebutkan masyarakat masih permisif dengab politik uang di Pilkada meski sudah dilarang agama,” tegasnya.
Pilar kedua, adalah sektor Sumber Daya Alam (SDA). Haji Denny– panggilan Denny Indrayana mengatakan, saat ini sektor SDA masih memiliki problem pada tata kelolanya. Sehingga sektor ini belum mampu memberikan dampak maksimal bagi kemakmuran masyarakat, alih-alih kerusakan lingkungan menyebabkan banjir di mana-mana.
Pilar terakhir adalah Sumber Daya Manusia (SDM) yang menjadi landasan dari semua aspek. “Pembangunan Kalsel ke depan tak bisa hanya bertumpu pada SDA saja. Tapi bergeser pada pembangunan manusia. Jadi pembangunan alam silahkan, tapi harus ada prinsip tidak merusak lingkungan,” tegasnya.
Putra kelahiran Kotabaru ini mengatakan, Terpenting, ke depan SDM Kalsel harus lebih kompetitif. Kuasa hukum Prabowo-Sandi di Pilpres 2019 ini mengatakan cukup terguncang saat menengetahui indeks pembangunan pemuda di Kalsel yang masih menempati posisi terbawah.
“Apakah memang terbelakang? Tidak punya kemmapuan? Papua dengan pendekatan yang terukur, tapi pemudanya bisa bersaing.
Yang ada selama ini, tata kelola pemerintahan yang tidak berpegang pada sisten yang baik hingga berimbas kemana mana,” terangnya.
Haji Denny mengatakan, pemuda Kalsel bukan kalah pintar dengan pemuda di provinsi lain, tidak kalah kreatif.
“Tapi persoalannya adalah akses pada kesempatan terbatas. Kretivitas tidak akan muncul di tengah sistem masyarakat yang koruptif. Kreativitas mungkin akan muncul di pemerintahan yang represif dengan karya karya besar sastra, budaya, dan lainnya. Tapi tidak pada sistem yang koruptif,” tegasnya.
Mantan staf khusus presiden bidang pemberantasan korupsi dan mafia hukum ini mengatakan, sistem di Kalsel saat ini masih koruptif. “Yang salah, yang menjalankan mandat pemerintahan. Korupsi dekat dengan kolusi. Kalau pejabat duduk bukan karena meritokrasi atau kamanpuan, itu problem! Karena akan berimbas pada hal lainnya,” terangnya.
Untuk itu, ke depan Haji Denny akan membangun sektor kepemudaan dengan serius. Baik memperbanyak event, kesempatan beasiswa, hingga berbagai pelatihan terkait UMKM dan ekonomi kreatif. (Kanalkalimantan.com/ril)
Editor : Cell
-
HEADLINE3 hari yang lalu
UIN Antasari Banjarmasin Resmi Terakreditasi A
-
Kabupaten Banjar2 hari yang lalu
Lindungi Konsumen, Pelaku Usaha dan Masyarakat, DKUMPP Banjar Sosialisasikan Metrologi Lokal
-
Kota Banjarbaru2 hari yang lalu
Pj Wali Kota Sorong Pelajari MPP Banjarbaru
-
HEADLINE3 hari yang lalu
CEK FAKTA: Pernyataan Rahmadian Noor soal Terlambatnya Sebaran Pupuk dan Kontribusi Batola 20% terhadap Produksi Beras di Kalsel
-
Kota Banjarbaru3 hari yang lalu
Surat Suara dan Teknis Pemungutan Jadi Perhatian Tim Desk Pilkada Banjarbaru
-
Kota Banjarbaru2 hari yang lalu
Sosialisasi Perda RTRW Banjarbaru 2024-2043, Ini Kata Pjs Wali Kota