Connect with us

NASIONAL

Indonesia Suntik Perdana Vaksin Asal China kepada Relawan

Diterbitkan

pada

Seorang dokter memperlihatkan vaksin virus corona (Covid-19) di rumah sakit pendidikan Universitas Padjajaran di Bandung, Jawa Barat, 6 Juli 2020. (Foto: Timur Angin/ AFP)

KANALKALIMANTAN.COM, BANDUNG – Tim Riset Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran melakukan penyuntikan perdana kandidat vaksin Covid-19 kepada para relawan di rumah sakit pendidikan Unpad, Selasa (11/8) pagi.

Ketua Tim Riset Unpad Prof. Kusnandi Rusmil mengatakan penyuntikkan diberikan kepada 19 relawan pertama. “Tadi 19 orang sesuai sama hasil dari swab test (uji usap.red) kemarin. (Tes) kan 20, tapi yang datang 19, mungkin yang 1 kurang sehat,” terangnya kepada wartawan.

Kepala tim riset FK Unpad, Prof. Dr. Kusnandi Rusmil (Sumber: Unpad.ac.id)

Dia mengatakan, uji klinis juga telah dilakukan di lima lokasi lain, yakni di kampus Unpad di Jalan Dipati Ukur dan di empat Puskesmas yang tersebar di Kota Bandung.

Setelah penyuntikan perdana, para relawan akan datang kembali dua pekan kemudian untuk disuntik kembali. Kemudian respons tubuh mereka terhadap vaksin akan dipantau selama enam bulan

Tim Riset membutuhkan 1.620 relawan berusia 18 sampai 59 tahun, hingga Selasa pagi telah terdaftar 1.200 orang. Sebagian relawan akan mendapat suntikan plasebo sebagai perbandingan hasil.

Pengujian ini menggunakan vaksin produksi Sinovac, perusahaan bioteknologi asal China, yang didatangkan ke Indonesia oleh produsen vaksin BUMN, PT Bio Farma.

Tahap I dan II uji klinis telah selesai di China dan dinyatakan berhasil. Pada uji tahap III, sejumlah negara ikut melakukan pengujian termasuk Indonesia. Ketika tahap ini selesai dan berhasil, Bio Farma akan memproduksinya secara massal.

Uji klinis dilakukan di Kota Bandung karena PT Bio Farma ada di kota tersebut.

Presiden Joko Widodo memantau penyuntikkan perdana kandidat vaksin di RS Pendidikan Unpad, Kota Bandung, Selasa, 11 Agustus 2020. (Sumber: Sekretariat Presiden)

Jokowi: Kita Membuka Diri

Penyuntikkan perdana di Bandung disaksikan langsung oleh Presiden Joko Widodo dan jajarannya. Kepada wartawan, Jokowi menyatakan Indonesia membuka diri untuk bekerja sama dengan berbagai negara, demi tersedianya vaksin di Indonesia.

“Kita juga membuka diri untuk juga bekerja sama misalnya dengan Sinovac China, kemudian kerja sama dengan Uni Emirat Arab di G42, kerja sama juga dengan Korea Selatan,” tandasnya.

Meski begitu, Jokowi mengatakan para ilmuwan di Indonesia juga tengah mengembangkan vaksin yang 100 persen buatan Indonesia.

“Kita kembangkan dari Covid-19 yang beredar di Indonesia. Kita harapkan vaksin Merah Putih ini akan segera selesai, dan diperkirakan akan bisa diselesaikan di pertengahan tahun 2021,” tambahnya.

Vaksin merah putih dikembangkan lewat kerja sama lembaga Eijkman, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Kementerian Riset dan Teknologi, dan sejumlah universitas.

Sebelum ke RS Pendidikan Unpad, Jokowi juga mendatangi PT Bio Farma yang terletak tak jauh dari lokasi tersebut. Jokowi memantau kesiapan produksi vaksin di perusahaan bioteknologi plat merah itu.

Jokowi mengatakan, pada Desember 2020, Bio Farma akan memiliki kapasitas produksi vaksin mencapai 250 juta per tahun. Produsen vaksin itu siap memproduksi hasil uji klinis FK Unpad yang diperkirakan selesai dalam enam bulan ke depan.

“Vaksin ini lah nanti yang akan digunakan untuk vaksinasi di Tanah Air,” ujar Jokowi.

Presiden Joko Widodo meninjau pabrikk PT Bio Farma yang akan memproduksi vaksin Covid-19 di Bandung, Jawa Barat, Selasa, 11 Agustus 2020. (Foto: Biro Setpres via AFP)

Pantau Ketat Uji Klinis

Sementara itu Ketua BPOM Penny Lukito, yang ikut mendampingi Jokowi, menyatakan kesiapannya untuk melakukan pemantauan uji klinis (Clinical Trial Oversight) secara ketat. BPOM akan berpatokan pada Cara Uji Klinik yang Baik (CUKB) atau dikenal dengan Good Clinical Practices (GCP Inspection).

”Uji klinik yang baik akan menghasilkan data yang valid dan dapat dipertanggungjawabkan secara etik dan ilmiah sebagai produk yang aman, bermutu, dan memiliki khasiat (efikasi). Hal tersebut menjadi tugas Badan POM dalam mengawal khasiat dan keamanan obat sebelum dan sesudah beredar,” tandas Penny.

BPOM juga berkomitmen membantu proses pendaftaran vaksin itu untuk penggunaan darurat.

“Melalui mekanisme Emergency Use Authorization (EUA) dengan conditional approval, untuk mempercepat akses vaksin Covid-19 sampai ke masyarakat,” pungkasnya.

Indonesia memulai uji klinis vaksin Covid-19 ketika kasus terus bertambah. Per Senin (10/8), virus corona sudah menginfeksi 127.083 orang di Indonesia. Dari angka tersebut sebanyak 82.236 orang dinyatakan sembuh dan 5.765 orang meninggal. (rt/fw)

 

Reporter: Rio
Editor: Fathiyah/VOA


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->