Connect with us

Otomotif

Inovasi Helm Jangklik Siswi Kabupaten Banjar Ini Peringkat 17 Nasional

Diterbitkan

pada

Bupati banjar KH Khalilurrahman saat menyerahkan tropi juara 1 lomba keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) tingkat Kalsel kepada Fatimatuzzahra. Foto : rendy

MARTAPURA, Bupati Banjar KH Khalilurrahman menyerahkan tropi juara 1 lomba keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) tingkat Kalsel kepada Fatimatuzzahra, siswi SMA Muhammadiyah Martapura, lewat karya inovasi helm Jangan Lupa Klik (Janglik).

Bupati Banjar sangat beryukur ada siswa dari Kabupaten Banjar yang menemukan inovasi tekhnologi tepat guna yang bisa dikembangkan dan dimanfaatkan oleh orang banyak.

“Inovasi helm tersebut sangat bermanfaat sekali bagi orang banyak,” ujarnya, Rabu (17/10).

Melalui prestasi yang didapat siswi penemu helm Jangklik harus memotivasi siswa lainnya, untuk menemukan hal-hal baru, sehingga berguna dan bermanfaat bagi orang banyak.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Banjar Aidil Basith mengatakan, adapun temuan Inovasi Helm Jangklik tersebut sebelumnya sudah diperlombakan sampai tingkat nasional pada beberapa waktu dekat yang lalu.

“Prestasi yang cukup membanggakan bagi Kabupaten Banjar dengan karya inovasi Helm Jangklik, yang diwakili siswi SMA Muhammadiyah Martapura, setelah menjuarai tingkat Kalsel, kami ikutkan diperlombaan LLAJ tingkat Nasional. Alhamdulilah meraih peringkat 17 dari 70 peserta seluruh dari seluruh Indonesia,” jelasnya.

Lomba keselamatan LLAJ tingkat Nasional tahun 2018, digelar selama 4 hari dari tanggal 8 Oktober hingga 12 Oktober 2018 di Jakarta. Hasil temuan akan kembali diuji oleh tim ahli dan kemungkinan akan dikembangkan apabila masuk dalam kategori penilaian tim ahli.

“Karya cipta mereka ada kemungkinan akan mendapatkan hak paten dan akan dikembangkan , kita lihat saja nanti bagaimana hasil penilaian selanjut oleh tim penguji. Biasanya untuk dana pengambangan itu langsung dari Kementrian,” ungkapnya.

Sementara itu, Fatimatuzzahra, inovator helm Jangklik menjelaskan, jika dilihat saat ini helm SNI adalah sesuatu yang vital dalam berkendara, karena dapat melindungi kepala dari benturan  pada saat terjadi kecelakaan lalu lintas. Pemakaian helm SNI juga diatur dalam UU No. 22 Tahun 2009 dalam pasal 291 ayat 1 dan 2.

Namun dari realitas yang ada, pemakaian helm SNI diangap sepele dan tidak terlalu penting. Hal ini dibuktikan dengan data bahwa hampir 50% lebih pengendara motor tidak memakai helm SNI.

“Apalagi di daerah-daerah terpencil helm adalah sesuatu yang sangat langka, bahkan hampir bisa dikatakan tidak memakai helm adalah sesuatu yang biasa,” ujarnya.

Selain itu, masih banyak pengendara yang menggunakan helm, namun helm tersebut banyak yang tidak di-klik alias dikunci, klik merupakan salah satu unsur keselamatan dalam menggunakan helm.

“Oleh sebab itu perlu inovasi pada helm SNI yang dapat memperingatkan pengendara saat mereka lupa tidak mengklik helm,” katanya. Pembuatan helm SNI dengan inovasi berbunyi ketika tidak diklik atau helm Jangklik untuk menciptakan keselamatan berlalu lintas.

Inovasi helm Jangklik karya Zahra mengingatkan pengendara akan keselamatan berlalu lintas dan meningkatkan kesadaran penguna helm agar mengklik helm.

“Biaya pembuatan Rp 300 ribu, masyarakat sudah bisa memiliki helm yang mempunyai banyak manfaat dan fungsi untuk keselamatan dalam bertransportasi,” pungkasnya. (rendy)

Reporter : Rendy
Editor : Abi Zarrin Al Ghifari


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->