HEADLINE
Jadi ‘Kado’ Promosi Asep, Polda Akhirnya Ungkap 3 Pelaku Penyiram Air Keras!
Aktor Intelektual Masih Diburu
BANJARMASIN, Polisi selama ini terus menutup rapat pelaku kasus penyiraman terjadap Asep Syarifudin, mantan Kadivpas Kemenkumham Kalsel yang saat ini telah dipromosikan sebagai Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kemenkumham Nusa Tenggara Timur (NTT). Sempat dibuka oleh anggota Komisi III DPR RI Bambang Heri Purnama (BHP) saat Reses Persidangan II Tahun Sidang 2018 -2019 bersama jajaran anggota Komisi III di Mapolda Kalsel, Rabu (19/12) lalu, namun kembali dimentahkan oleh Kapolda Irjen Yazid Fanani.
Ketika itu, BHP menyampaikan bahwa pihak polisi telah menangkap dua tersangka pelaku penyiraman air keras ke Asep. Namun dalam keterangan terbarunya, Direktur Reskrimum Polda Kalsel Kombes Sofyan Hidayat mengatakan polisi sudah meringkus tiga pelaku penyiram air keras atas Asep Syarifudin. Mereka ditangkap sudah sejak satu bulan terakhir.
“Sudah ditangkap sebulan lalu, ditangkap di Banjarmasin, ha..ha..ha. Kami masih kejar aktor intelektualnya, tapi enggak bisa kami ungkap ke mana carinya,” kata Kombes Sofyan Hidayat di sela kunjungan Kapolda Kalsel Irjen Yazid Fanani di kediaman Walikota Banjarbaru, Kamis (10/1). Hal tersebut sebagaimana disampaikan kepada Kumparan.com dan Banjarhits.id.
Ia enggan menjelaskan rinci kronologi penangkapan ketiganya. Sofyan menuturkan satu pelaku berstatus pecatan Polri. Namun, ia enggan membuka ketiga identitas pelaku tersebut dan perannya. Pihaknya kini fokus meringkus si aktor intelektual penyiraman air keras.
Kombes Sofyan tak menutup kemungkinan kasus ini ditunggangi bandar narkoba. “Ya seperti itu lah. Kalau sudah aktornya tertangkap, kami rilis, tunggu rilis saja,” ucapnya.
Sebelumnya, Kamis (10/1) pagi, Asep Syarifudin mengungkap tiga orang sebagai pelaku penyiraman air keras ke dirinya. Berdasarkan informasi penyidik Ditreskrimum Polda Kalsel, kata Asep, penyiraman air keras dipicu pemindahan 9 narapidana narkoba dari Lapas Kelas IIA Banjarmasin ke Lapas di Jawa Timur. “Saya diserang kemungkinan bos besarnya marah karena sembilan anak buahnya saya pindah ke Lapas di Jawa Timur,” katanya.
“Bisa jadi bandar besarnya jadi terputus hubungannya dengan jaringan di Kalsel, jaringannya di antara sembilan tahanan narkoba yang saya pindah tersebut,” sambungnya. Satu di antara tiga pelaku berstatus pecatan Polri yang pernah tersandung kasus narkoba. “Rahmadi (salah seorang pelaku) pecatan polisi tersandung kasus narkoba,” Asep melanjutkan.
Tujuh bulan berdinas di Kalsel, Asep Syarifudin dipromosikan sebagai Kepala Kanwil Kemenkumham Nusa Tenggara Timur. Ia kini tidak lagi bertugas sebagai Kadivpas Kanwil Kemenkumham Kalsel sejak awal tahun 2019.
Pasca mengalami kekerasan berupa tindakan penyiraman air keras orang tak dikenal di pelataran Capun Cafe, Jl S Parman Banjarmasin, Selasa (20/11) pukul 19.30 Wita, Asep mendapat perawatan intensif di rumah sakit. Saat ini yang bersangkutan telah menjalani tiga kali operasi rekonstruksi bedah plastik di RS Suaka Insan Banjarmasin.
Kakanwil Kemenkumham Kalsel Ferdinand Siagian yang ketika itu masih terus memantau kondisi Asep pasca kasus tersebut mengatakan, tiga kali operasi dilakukan karena adanya kerusakan di sekitar wajah, bahu dan tangan cukup parah. “Terutama pada bagian hidung, mulut, pundak kiri dan kanan,†ungkap Ferdinand.
Sebelumnya, Selasa (20/11) malam, Asep Syarifudin, menerima serangan siraman air keras dari pria tak dikenal. Peristiwa terjadi sekitar 19.30 Wita, ketika Asep usai makan malam di cafe tersebut menuju mobilnya yang di parkir di halaman cafe.
Pada saat itu, ia tiba-tiba dihampiri orang yang tidak dikenal. Korban mengira, orang tersebut merupakan juru parkir. Namun rupanya orang tidak dikenal tersebut menyiramkan air keras ke korban. Pelaku langsung melarikan diri setelah melakukan aksinya.
Polda Kalsel pun telah berupaya maksimal mengusut kasus ini. Sejumlah barang bukti, meliputi gelas plastik dan sisa cairan air keras yang dipakai pelaku saat ini sudah dikirim ke Laboratorium Forensik (Labfor) Mabes Polri untuk diusut. Termasuk juga, polisi telah mendatangi lokasi kejadian perkara untuk pemeriksaan saksi, olah TKP, dan memeriksa CCTV di sekitar lokasi.
Namun demikian, melihat berbagai unsur kejadian, analisanya bisa jadi pelaku sebelumnya telah menarget korban. Sehingga ketika dalam keadaan lengah, pelaku langsung dengan cepat melaksanakan aksinya tersebut. Jadi, kemungkinan korban sudah sejak lama dibuntuti oleh pelaku.(rico)
Editor: Chell
-
Kaleidoskop 20241 hari yang lalu
Kemajuan Pembangunan Kabupaten Banjar di Segala Bidang
-
HEADLINE3 hari yang lalu
Catatan ATCS Tugu Adipura, Pengendara Merasa Malah Ada Penumpukan
-
Kota Banjarmasin2 hari yang lalu
UMK Banjarmasin Naik Menjadi Rp3,59 Juta
-
Kalimantan Selatan2 hari yang lalu
Dari Banua Creative Festival, Kalsel Incar Tuan Rumah Ekrafnas 2025
-
Kabupaten Banjar3 hari yang lalu
Melati Sekumpul Juara I Gebyar Pemberdayaan Masyarakat Desa
-
HEADLINE1 hari yang lalu
Begini Hitung-hitungan Pajak Baru Kendaraan Bermotor 2025