Connect with us

Kota Banjarbaru

Jalan Panjang Riza Patria, ‘Urang Banjar’ yang Akhirnya Duduk di Kursi Wagub DKI Jakarta

Diterbitkan

pada

Riza Patria terpilih sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta menggantikan Sandiaga Uno Foto : suara

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU– Setelah kosong hampir dua tahun semenjak ditinggal Sandiaga Uno, kursi Wakil Gubernur DKI Jakarta akhirnya terisi. Riza Patria, putra Banjar yang lahir di Banjarmasin pada 17 Desember 1969 ini, akhirnya sukses menjadi pendamping Gubernur Anies Bawsedan. Ia mengalahkan rivalnya Nurmansjah Lubis dari PKS di Rapat Paripurna (Rapur) Pemilihan Wagub yang dilaksanakan di gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (6/4/2020).

Riza bukan sosok asing bagi masyarakat Kalsel. Menurut politisi PDIP HM Rosehan NB, pimpinan Fraksi Gerindra DPR RI ini adalah putra Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) periode 1995-2015, H Amidhan Shaberah. “Beliau putra dari tokoh Kalsel KH Amindhan Shaberah yang juga mantan Dirjen Haji dan Bimas Islam Departemen Agama dan Hj Rasyidah,” katanya.

Hal sama juga disampaikan politisi PPP di Senayan Saifullah Tamliha. Ia mengucapkan selamat dan bangga karena ada urang Banjar yang sukses menduduki posisi Wakil Gubernur DKI Jakarta. “Semoga amanah dan senantasa diberikan kekuatan dan kesabaran dalam menjalankan tugas,” kataya.

Seperti diketahui, perjalanan Riza menduduki kursi yang selumnya ditempati Sandiaga yang mundur dari kursi DKI-2 sebab ingin fokus pada Pilpres 2019, tidak mudah. Jalan panjang mengiringi langkahnya.

Proses pemilihan cawagub sempat alot. Namun, pada November 2019 partai Gerindra mengusulkan beberapa nama calon pengganti Sandi. Nama itu kemudian mengerucut menjadi satu nama, yakni Ahmad Riza Patria. Sedangkan PKS mengusulkan Nurmansyah Lubis sebagai cawagub DKI pendamping Anies. Hingga akhirnya, 6 April 2020 Riza Patria terpilih sebagai Wagub DKI.

Berikut ini proses pemilihan Wagub DKI:
27 Agustus 2018
Sandiaga secara resmi mundur dengan membacakan pidato pengunduran diri dalam rapat paripurna DPRD DKI. Sandiaga memilih mundur karena ingin fokus maju dalam Pilpres 2019. Sebenarnya, Sandiaga bisa mengambil cuti tanpa mengundurkan diri. Namun, dia menghindari politisasi jabatan.

23 Agustus 2018
Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta M Taufik mengakui ada surat kesepakatan antara Gerindra dengan PKS, selaku partai pengusung Anies-Sandi. Surat itu menyetujui nama wagub akan diisi dari PKS. Nama yang disodorkan PKS adalah Mardani Ali Sera dan Nurmansjah Lubis. Surat tertanggal 10 Agustus itu ditanda tangani oleh Taufik.

17 September 2018
Keputusan presiden (keppres) terkait pemberhentian Sandiaga Uno sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta diterima oleh Gubernur DKI Anies Baswedan. Keppres tersebut diterima Anies hari itu.

17 September 2018
Wakil Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta Syarif mengatakan tak ada kesepakatan antara Gerindra dan PKS. Calon dari Gerindra maupun PKS diharap bisa bertarung di DPRD melalui voting. Gerindra disebutnya akan mencalonkan Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta, M Taufik.

30 Oktober 2018
Ketua Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta, Abdurrahman Suhaimi mengeluarkan ancaman jika wagub DKI tak dari PKS.

5 November 2018
Gerindra dan PKS sepakat akan ada fit and proper test cawagub DKI.

12 November 2018
PKS menetapkan Ketua DPW PKS DKI Syakir Purnomo dan Ketua Fraksi PKS di DPRD DKI Abdurrahman Suhaimi menjadi panitia tim fit and proper test wagub DKI.

15 November 2018
Gerindra menunjuk senior LIPI Siti Zuhro menjadi salah satu tim penguji fit and proper test untuk kandidat Wakil Gubernur DKI Jakarta. Sehingga, tim fit and propet test dari Gerindra adalah Wakil Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta Syarif dan Siti.

20 November 2018
DPW PKS DKI Jakarta berubah pikiran terkait fit and proper test cawagub DKI. PKS DKI menganggap proses seleksi kandidat wagub pengganti Sandiaga Uno itu tidak relevan.

2 Januari 2019
Eks Wakil Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Eko Prasodjo dan pengamat politik Ubedilah Badrun diusulkan menjadi pansel cawagub DKI oleh PKS.

2 Januari 2019
PKS menyetorkan tiga nama cawagub DKI Jakarta untuk di-fit and proper test yakni Agung Yulianto, Ahmad Syaikhu, dan Abdurrahman Suhaimi.

12 Januari 2019
DPW PKS DKI Jakarta merilis dua nama calon wakil gubernur (cawagub) yang lolos fit and proper test, yaitu Ahmad Syaikhu dan Agung Yulianto. Anggota tim panelis Ubedilah Badrun menegaskan kedua cawagub telah memenuhi kriteria.

21 Januari 2019
PKS dan Partai Gerindra sepakat soal batas akhir fit and proper test calon Wakil Gubernur DKI Jakarta. Dua nama cawagub yang lolos seleksi akan diserahkan langsung kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada 11 Februari 2019.

22 Januari 2019

PKS dan Gerindra DKI sepakat mengusulkan Agung Yulianto dan Ahmad Syaikhu jadi cawagub DKI pengganti Sandiaga Uno. Keduanya dipilih berdasarkan rekomendasi hasil fit and proper test.

27 Februari 2019
Surat pengajuan nama calon Wakil Gubernur DKI Jakarta belum dikirim ke Gubernur DKI Anies Baswedan. PKS mengatakan surat pengajuan itu menunggu pengesahan dari Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan sekjennya Ahmad Muzani.

1 Mei 2019
Masalah tanda tangan Prabowo Subianto selesai, DPW PKS DKI Jakarta mengatakan telah menyerahkan dua nama calon wakil gubernur DKI Jakarta ke Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

4 Mei 2019
Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi (Pras) menerima usulan calon wakil gubernur. Pras akan menyerahkan surat tersebut ke Badan Musyawarah (Bamus) untuk segera membuat Pansus tata tertib pemilihan.

12 Mei 2019
DPRD DKI Jakarta menunjuk Ketua Fraksi Hanura Ongen Sangaji menjadi ketua pansus wakil gubernur (wagub). Sementara, Ketua Fraksi NasDem DPRD DKI Bestari Barus ditunjuk menjadi wakilnya.


Laman: 1 2

iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->