HEADLINE
Jembatan Ini Untuk Mengenang Jasa Besar Dua Ulama Pimpinan Ponpes Darussalam
MARTAPURA, Nama dua tokoh ulama pimpinan umum Pondok Pesantren Darussalam Martapura dijadikan nama resmi jembatan yang menghubungkan Desa Pakauman, Kecamatan Martapura Kota dengan Kampung Melayu, Kecamatan Martapura Timur.
Ya, jembatan KH Anang Sya’rani-KH Salim Ma’ruf menjadi nama resmi sarana penghubung yang dibangun era kepemimpinan Bupati Banjar KH Khalilurrahman-Wabup H Saidi Mansyur Akses perlintasan yang membelah Sungai Martapura ini diresmikan Bupati Banjar KH Khalilurrahman secara sederhana di tepi jembatan, Rabu (10/1).
“Jembatan ini adalah infrastruktur yang diharapkan untuk memperlancar arus lalu lintas, sebagai penggerak roda perekonomian masyarakat sekitar maupun daerah ini. Jembatan ini juga dibikin dengan arsitektur yang indah, sehingga memiliki nilai estetika, yang potensial sebagai objek wisata. Sungai Martapura semakin indah, dan itu harus dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh warga guna menambah income warga,†beber Bupati Banjar KH Khalilurrahman saat peresmian jembatan.
Menurut Bupati Banjar, dahulunya ketika ia masih sebagai anggota DPR, dibangun jembatan gantung sebagai upaya menghubungkan kedua desa yang dipisahkan Sungai Martapura. Jembatan gantung itu cukup mampu menghubungkan kedua desa, bahkan membuat pemuda-pemudi dari kedua desa saling terhubung bahkan sampai ke jenjang pernikahan.
“Kebetulan istri saya (Hj Raudhatul Wardiyah, red) adalah gadis seberang (Kampung Melayu, red), dan kami sebagai bagian dari bersatunya kedua desa ini,†ujarnya
Seolah sedang bernostalgia. Mendengar cerita romantisme Bupati Banjar itu, membuat para hadirin ikut tertawa bahagia. Di antara hadirin hadir, Kajari Banjar Slamet Siswanta, Dandim 1006 Martapura Letkol Goffar.
Nah, sekarang, jembatan gantung tersebut sudah diganti total menjadi jembatan permanen, sehingga lebih aman dan lebih fungsional.
Sekedar untuk diketahui saja, KH Anang Sya’rani Arif lahir dan dikebumikan di Kampung Melayu adalah orang tua Hj Raudhatul Wardiyah -Istri Bupati Banjar KH Khalilurrahan-.
Sedangkan KH Salim Ma’ruf, lahir dan bermaqam di Desa Pakauman adalah orang tua KH Khalilurrahman.
Dua ulama besar paling berpengaruh di Bumi Serambi Makkah ini, adalah dua syekh pembimbing dari ulama besar Kalimantan Al A’limul Allamah Al Arif Billah KH Zaini bin Abdul Ghani alias Guru Sekumpul.
“Sengaja kita abadikan menjadi nama jembatan, sebagai tanda penghormatan kita akan jasa-jasa beliau yang sudah mendidik masyarakat dengan ilmu agama. Sehingga masyarakat memiliki akhlak yang baik dan beragama dengan fanatik. Kebetulan keduanya juga adalah pimpinan Pondok Pesantren Darussalam,†jelasnya.
Jembatan KH Anang Sya’rani-KH Salim Ma’ruf dibangun selain untuk mempermudah akses kedua desa dan peningkatan perekonomian lokal juga akan dijadiakan sebagai ikon wisata air. Nanti akan disusul dengan pembangunan gazebo untuk wisata kuliner Kabupaten Banjar.
“Kita akan jadikan Sungai Martapura sebagai tempat wisata air untuk masyarakat, dimana dengan adanya jembatan ini nanti akan disusul dengan pembangunan gazebo untuk wisata kulinernya, dengan ini akan menunjang perekonomian yang ada disekitarnya,†ungkapnya. (hendera)
Editor : Abi Zarrin Al Ghifari
-
HEADLINE18 jam yang lalu
Sejarah 1 Mei 1952 : Dari Afdeeling Amoentai Menjadi Kabupaten Hulu Sungai Utara
-
Kota Banjarbaru3 hari yang lalu
Nobar Timnas di Balai Kota Banjarbaru Berizin Resmi Pemegang Hak Siar
-
Kota Banjarbaru2 hari yang lalu
Dear Pencari Kerja: Ratusan Lowongan Kerja Tersedia di Banjarbaru Job Fair 2024
-
HEADLINE3 hari yang lalu
Nyemplung di Sungai Martapura Hendak Ambil Kacamata Berakhir Tak Bernyawa
-
Kota Banjarmasin3 hari yang lalu
PAM Bandarmasih Ganti Pipa Kropos, Tiga Kecamatan Terdampak Seret Air
-
Kota Banjarbaru2 hari yang lalu
Laga Terakhir Timnas Indonesia Berharap Juara Ketiga Piala Asia U-23