Connect with us

Kota Banjarmasin

Jumlah Siswa Berlebih, Lima SMP di Banjarmasin Tak Ikut Gelar UNBK

Diterbitkan

pada

Ujian Nasional Berbasis Komputer akan dilaksanakan sebagian besar SMP sederajat di Banjarmasin. Foto : net

BANJARMASIN, Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin memastikan ada lima Sekolah Menengah Pertama (SMP) di daerah tersebut yang tidak melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) dari sebanyak 63 SMP/sederajat pada 2018.

Menurut Plt Kabid Bina SMP Disdik Kota Banjarmasin Ahmad Zurkani,  kelima SMP itu tidak memiliki fasilitas cukup untuk melaksanakan UNBK tersebut hingga akan melaksanakan ujian nasional kertas dan pensil.

“Selain itu sebagian SMP ini memiliki siswa yang di atas 300 orang, hingga tidak bisa dititipkan ke sekolah lain atau meminjam fasilitas sekolah tingkat SMA atau SMK misalnya,” kata Zurkani saat ditemui di gedung DPRD Banjarmasin.

Mengingat dalam aturannya, saat UNBK tidak dibolehkan satu sekolah melaksanakannya secara terpisah, bahkan dalam waktu bergantian. Tapi harus bersama-sama. “Sehingga kesulitannya di sana, sehingga lima sekolah ini sementara tidak dulu melaksanakan sistem UNBK, tapi tahun akan datang kita targetkan bisa,” tegasnya.

Kelima sekolah yang belum bisa melaksanakan UNBK tersebut adalah SMPN 11, SMPN 13, SMPN 28, SMPN 32 dan SMP PGRI 4. Menurut Zurkani, jika dipersentasi pelaksanaan UNBK tahun ini meningkat dari tahun sebelumnya. Yakni pada 2017 hanya sekitar 68 persen, tapi saat ini sudah mencapai 90 persen.

“Memang belum bisanya 100 persen UNBK tingkat SMP di daerah ini dikarenakan pula adanya masalah teknis pada server nasional. Sebab pemerintah pun berhitung diri. Kalau satu Indonesia ikut UNBK, salah-salah server nasional jebol,” sebutnya.

Maka panitia pusat pun membatasi jumlah peserta sistem daring ini. Yakni dengan menggelar verifikasi. Daerah hanya mengusulkan nama-nama sekolah. Pusat lah yang menentukan, mana sekolah yang ikut dan mana yang dicoret. “Daya kapasitas server nasional cuma lima ribu sekolah. Jadi memang terbatas,” imbuhnya.

Menurut Zurkani, syarat utama sekolah menggelar UNBK itu adalah jumlah komputer yang dimiliki sekolah minimal mencapai 2/3 dari total peserta UNBK. Dengan tambahan dua server pokok dan satu server cadangan untuk kondisi darurat.

“Sebagian SMP daerah kita belum memiliki itu, hingga meminjam fasilitas di tingkat SMA atau SMP, kita targetkan secara bertahap nantinya semua SMP bisa melaksanakan UNBK secara mendiri,” katanya. (aci/ant)

 

Reporter : Aci/net
Editor : Chell


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->