Kadisdikbud Kalsel Masih Tak Kunjung Muncul ke Publik

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Keberadaan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) Muhammadun masih menjadi tanda tanya.

Sejak kisahnya yang dinilai tak memiliki adab itu viral lewat curhatan Amalia Wahyuni, guru SMK di Banjarbaru pada Senin (2/9/2024) lalu, Muhammadun tak kunjung nampak di hadapan publik.

Bahkan hingga Jumat (6/9/2024) pagi, saat dimana massa aksi dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Kalsel mulai mendatangi kantor Gubernur Kalsel, Kadisdikbud juga menunjukkan respon. Hal ini tentunya kembali membuat geram Amalia Wahyuni.

“Sejujurnya kecewa luar biasa, karena dari ulun posting video itu sampai saat ini tidak ada respon dari yang bersangkutan,” ujar Amalia Wahyuni saat diwawancarai awak media, di halaman kantor Gubernur Kalsel, Jumat (6/9/2024) pagi.

Baca juga: Unjuk Rasa di Kantor Gubernur, Pendemo Minta Pencopotan Kadisdikbud Kalsel

Ditambah dengan munculnya video-video klarifikasi, yang disampaikan oleh Ketua MKKS SMK Kalsel hingga guru-guru yang tergabung dalam tim pencegahan dan penanganan kekerasan dalam satuan pendidikan membuat Amalia mengaku terdzolimi.

“Sejujurnya tidak mau juga seperti ini, cuman karena tidak ada respon, namun dari tim MKKS dan segala macam tim TPPK itu seolah-olah mendzolimi ulun, makanya ulun turun ke sini,” ungkapnya.

“Ulun kada rela karena ulun difitnah itu, demi Allah,” sambung dia.

Sikap Kadisdikbud Kalsel yang tak berani muncul bahkan malah mengerahkan seluruh kepala sekolah untuk klarifikasi diakui Amalia sebagai lelaki pengecut.

Baca juga: KASN Anugerahkan Aditya Piagam Penghargaan, Wujudkan Perbaikan Manajamen ASN Pemko Banjarbaru

“Itu ulun kecewanya, masa ulun beisi pemimpin pengecut, seharusnya beliau yang keluar, kenapa sampai kepala sekolah bahkan guru-guru yang kada tahu apa-apa turun, itu kan mendzolimi orang namanya, beliau yang bertanggung jawab seharusnya,” tegasnya.

Amalia menekankan sikapnya untuk tidak memberikan permintaan maaf kepada Muhammadun sebab dirinya mengaku sudah benar.

“Karena ulun benar, ulun tidak minta maaf, ulun minta maaf ke wadah pian aja ke lain-lain, tapi untuk Kadisdik kada ulun kada handak,” sambungnya.

Dirinya menuntut pemberhentian Muhammadun sebagai Kadisdikbud Kalsel. Menurutnya masih banyak orang yang berkompeten, berprestasi dan wajib dicontoh adabnya untuk menjadi kepala dinas.

Baca juga: PUPR Kalsel Beri Pembekalan untuk Mahasiswa Magang Kampus Merdeka

Di sisi lain saat ditanya respon sekolah tempat ia mengajar di Banjarbaru, Amalia mengaku bahwa khususnya kepala sekolah masih berusaha mencari aman dalam situasi seperti ini.

“Kepala sekolah jujur aja sebenarnya mereka cari aman, tapi tidak papa juga misalnya ulun dicopot, karena itu sudah jadi konsekuensi ulun,” ungkap Amalia.

Diberitakan sebelumnya, guru Bahasa Inggris di salah satu sekolah swasta di Banjarbaru itu berbicara di media sosial pada Senin (2/9/2024) lalu.

Dirinya mengungkapkan kegeramannya karena tidak dihargai sebagai peserta rapat resmi yang tak tahan asap rokok. Di satu sisi saat kegiatan, Kadisdikbud Kalsel Muhammadun dinilai kurang beradab karena merokok dan hanya pakai sandal pada acara resmi. (Kanalkalimantan.com/wanda)

Reporter : wanda
Editor : bie