Connect with us

HEADLINE

Kalsel Book Fair 2018 Resmi Dibuka Gubernur Sahbirin


Lewat Buku Muncul Masyarakat Berpengetahuan dan Berperadaban


Diterbitkan

pada

Kalsel Book Fair (KBF) 2018 resmi dibuka oleh Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor, di Lapangan Murjani Banjarbaru, Sabtu (31/3). Foto : Abdullah

BANJARBARU, Kalsel Book Fair (KBF) 2018 resmi dibuka oleh Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor, di Lapangan Murjani Banjarbaru, Sabtu (31/3) pagi.

Dalam penekanan tombol sirene sebagai tanda dimulainya perhelatan KBF 2018, Gubernur Kalsel ditemani Kepala Perpustakaan Nasional M Syarif Bando, Kepala Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Kalsel Hj Nurliani Dardie dan Walikota Banjarbaru H Nadjmi Adhani.

Dalam sambutannya, Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor mengatakan, KBF 2018 sebagai sebuah kebanggan dan momentum bagi semua untuk meningkatkan gairah cinta dan gemar membaca buku. Menurutnya, buku sebagai wahana untuk menampilkan dan memelihara peradaban bangsa, menyimpan ide dan gagasan seseorang dalam kehidupan di masa silam.

“Dengan Kalsel Book Fair diharapkan seluruh masyarakat Kalsel tergerak untuk menganggap buku sebagai kebutuhan dan membaca sebagai kenikmatan, untuk menjadikan masyarakat yang maju dan cerdas dalam kehidupan,” katanya.

Gubernur yang akrab disapa Paman Birin ini juga menyampaikan, buku berfungsi efektif sebagai sarana pendidikan dan pranata ilmu pengetahuan, sebagai wahana untuk menampilkan, memelihara dan mengembangkan warisan peradaban bangsa. “Sekaligus menyimpan pemikiran dan gagasan orang terdahulu hingga kita bisa mempelajarinya sampai sekarang,” tegasnya.

Dia menambahkan, kita harus menghidupkan budaya menulis, membukukukan tulisan dan membaca tulisan dalam buku secara rutin untuk memperkaya wawasan dan pengetahuan, sehingga muncul masyarakat yang cerdas produktif dan mampu bersaing di kancah era globalisasi seperti sekarang ini.

Paman Birin mengatakan, kemajuan bangsa-bangsa lain yang terjadi di masa lalu dan masa ini, yang diilhami dari bidang perpustakaan, hendaknya membangkitkan semangat untuk lebih aktif lagi membudayakan kebiasaan dalam membaca buku. Mulailah kebangkitan bangsa dan daerah dengan membangun masyarakat yang berbudaya membaca.

“Mari kita mulai dari diri kita untuk membaca buku selanjutnya kita dorong orang lain untuk membaca buku.  Jika-jika orang sekitar cinta dan membaca buku, maka akan muncul masyarakat dan bangsa yang berpengetahuan dan berperadaban,” bebernya.

“Mudahan-mudahan dengan Kalsel Book Fair masyarakat Kalsel makin tergerak untuk menjadikan buku sebagai kebutuhan dan membacanya sebagai sebuah kenikmatan.  Berharap tumbuhnya masyarakat yang makin maju dan semakin cerdas dalam segenap aspek kehidupan,” harapnya.

Di tempat yang sama, Kepala Perpustakaan Nasional M Syarif Bando mengatakan, Indonesia masih bermasalah dalam hal penyediaan buku bacaan, masyarakat masih kekurangan buku-buku terapan. “Tidak penting buku-buku tebal tapi cukup buku-buku terapan teknologi tepat guna yang bisa digunakan sebagai pedoman mereka dalam memanfaatkan sumber daya di sekitar,” ujarnya.

Menurutnya, bangsa Indonesia saat ini sangat membutuhkan buku-buku bacaan, tidak hanya di Kalsel, namun hampir di seluruh daerah Indonesia masih kekurangan buku-buku bacaan.  Buku merupakan sebuah sumber terjadinya perubahan di masyarakat. “Tanpa buku perubahan tidak akan terjadi secara cepat di masyarakat,” ujarnya.

Pembukaan dan peresmian KBF 2018 yang dilaksanakan 31-9 April mendatang, juga dihadiri Forkopimda Kalsel, Walikota Banjarbaru, Kepala IKAPI Kalsel, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kalsel.  Rangkaian acara juga diisi dengan penampilan anak-anak PAUD yang menampilkan berbagai jenis tarian. (abdullah)

Reporter: Abdullah
Editor: Abi Zharrin Al Ghifari


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->