Bisnis
Kalsel Ekspor Perdana Hasil Laut dan Perikanan ke Asia dan Timur Tengah
BANJARMASIN, Komoditas laut dan perikanan Kalsel memasuki babak baru. Kini dua potensi tersebut memasuki pasar ekspor untuk wilayah Asia dan Timur Tengah. Ekspor langsung perdana ke Singapura via Jakarta dilakukan pada Selasa (6/11) berupa ikan segar sebanyak 800 kg. Sedangkan Rabu (7/11) dilaksanakan ekspor perdana ke Timur Tengah via Jakarta berupa ikan segar sebanyak 1.200 kg.
Hal ini sebagaimana disampaikan General Manager PT Garuda Indonesia Banjarmasin, Henny Nurcahyani, dalam keterangan persnya, Rabu (7/11) dilansir Tribunnews.com. Ia mengatakan, dalam hal ini Garuda Indonesia menjadi sarana logistik untuk komoditas hasil laut dan perikanan untuk diekspor. “Nantinya ekspor akan dilakukan secara rutin sebanyak tiga kali dalam seminggu,†terangnya.
Sementara Kepala Cabang PT Suryagita Nusaraya Banjarmasin Gusti Faisal mengapresiasi dukungan dari Garuda Indonesia serta dinas terkait sehingga ekspor hasil laut dan perikanan Kalsel dapat terealisasi. “Dukungan dari pihak-pihak terkait merupakan hal penting dalam upaya meningkatkan perekonomian daerah pada situasi yang kian kompetitif seperti sekarang ini,” ujarnya.
Kedepannya, ia mengharapkan ekspor hasil laut dan perikanan ini bisa lancar dan ditargetkan mampu ekspor hingga lebih dari 200 Ton dalam setahun.
Sedangkan menurut Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Prov Kalsel, Herawanto, menyatakan bahwa kerjasama Garuda Indonesia dan PT Suryagita Nusaraya untuk melakukan ekspor komoditas unggulan mempunyai dampak positif mengurangi defisit transaksi berjalan.
“Dari aspek ekonomi, ekspor komoditas unggulan ini selain mendorong pertumbuhan sumber ekonomi baru di Kalsel juga secara akumulatif berkontribusi meminimalisasi defisit transaksi berjalan” ujarnya.
Herawanto mengatakan, kedepannya diharapkan Garuda Indonesia dapat membuka peluang bagi eksportir Kalsel lainnya dengan produk yang memiliki nilai tambah tinggi seperti produk kerajinan dan makanan olahan lokal.
Sebelumnya, Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia Drs Wing Ariansyah menjelaskan, sektor perikanan sangat potensial dan merupakan andalan Kalsel. Jelasnya, nilai ekspor Perikanan RI selama tahun 2017 mencapai Rp 60.8 Triliun, dan untuk Kalimantan selatan untuk wilayah perikanannya meliputi garis pantai sepanjang 1.330 km, perairan umum 1.000.000 ha, kolam 2.400 ha, tambak 53.382 ha dan minapadi/sawah 3.752 ha.
“Produksi perikanan Kalimantan Selatan tahun 2013 sebesar 339.437, 3 ton, yang terdiri dari perikanan tangkap sebesar 241.704,2 ton dan perikanan budidaya sebesar 97.733,1 ton,†ujarnya.
Hasil produksi perikanan Kalimantan Selatan secara umum masih banyak diserap untuk kebutuhan domestik sehingga menyebabkan usaha pemasaran ekspor hasil perikanan masih belum berkembang secara baik. Untuk itu Ariansyah mengharapkan agar kedepan dengan adanya asosiasi ini dapat meningkatkan peningkatan-peningkatan kebutuhan Laut.
“Saya mengharapkan dengan adanya ISPIKANI ini dapat membantu untuk  terus mendorong peningkatan produksi perikanan dengan berbagai cara, baik seperti memberikan bantuan berupa kapal dan lain sebagianya,†ujarnya.
Sementara Ketua umum ISPIKANI Pusat Dr Gellwynn Jusuf, M.Cs mengatakan, faktor perikanan secara nasional memang merupakan potensi yang sangat besar untuk menjadi andalan dari pembangunan nasional, namun sumbangan dari perikanan tidak lebih dari 3% dari Produk Domestik Bruto (PDB) Nasional. (mario)
Editor: Chell
-
Kota Banjarbaru3 hari yang lalu
Serahkan Eco Office Eco School Award 2024, Ini Kata Wali Kota Aditya
-
Kota Banjarbaru3 hari yang lalu
Dialog Akhir Tahun 2024, Pemko Banjarbaru Terima Masukan dan Kritik
-
HEADLINE2 hari yang lalu
Catatan ATCS Tugu Adipura, Pengendara Merasa Malah Ada Penumpukan
-
Kota Banjarmasin1 hari yang lalu
UMK Banjarmasin Naik Menjadi Rp3,59 Juta
-
Kabupaten Banjar3 hari yang lalu
Serap Masukan Rencana Detail Tata Ruang Kertakhanyar-Gambut, PUPRP Banjar Gelar Konsultasi Publik Kedua
-
Kabupaten Banjar2 hari yang lalu
Melati Sekumpul Juara I Gebyar Pemberdayaan Masyarakat Desa