Connect with us

Dispersip Kalsel

Kalsel Masih ‘Darurat’ Arsiparis, Tahun Ini Hanya Diisi 4 Orang Saja!

Diterbitkan

pada

Kepala Dispersip kalsel Dra. Hj. Nurliani Dardie mengungkapkan, provinsi ini masih kekurangan arsiparis! Foto: fikri

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMARIN – Hari Kearsipan Nasional diperingati setiap tahunnya di tanggal 18 Mei. Di tengah peringatan Hari Kearsipan Nasional, nyatanya Kalimantan Selatan (Kalsel) masih menyimpan cerita cukup suram. Bagaimana tidak, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Provinsi Kalimantan Selatan Dra. Hj. Nurliani Dardie mengungkapkan, provinsi ini masih kekurangan arsiparis!

“Kalian lihat dan tahu sendiri bagaimana kondisi SDM (sumber daya manusia) dan sarana prasarana kearsipan kita. Namun dengan segala keterbatasan yang ada kami bergerak bersinergi untuk perlahan namun pasti guna meningkatkan kuantitas maupun kualitas SDM serta sarpras Bidang Kearsipan. Terlebih Pemprov Kalsel sudah mencanangkan Gerakan Sadar dan Tertib Arsip beberapa waktu yang lalu di tahun 2019,” ungkap Nurliani kepada awak media, Senin (18/5/2020).

Bunda Nunung –sapaan akrabnya- bercerita, SDM Kearsipan Dispersip Kalsel di tahun 2019 hanya 6 orang. Itupun masih dikurangi 1 org arsiparis unit kearsipan di Perpustakaan Palnam yang memasuki masa pensiun pada akhir 2019 kemarin.

“Sehingga total arsiparis yang kami punya saat ini hanya lima orang. Itupun pada bulan Agustus mendatang akan ada satu orang yang akan pensiun, sehingga nantinya cuma tersisa empat orang arsiparis saja,” sebut mantan Kepala Perpustakaan Kota Banjarbaru ini.

Diakui Bunda Nunung, tugas seorang arsiparis sangat banyak dan cukup berat. Yaitu membina dan mengawasi 13 Lembaga Kearsipan Daerah (LKD) Kabupaten/Kota, membina Unit Kearsipan seluruh SKPD lingkup Pemprov Kalsel, BUMD, organisasi massa dan organisasi politik di daerah.

Ia menambahkan, jajarannya sudah menyurati BKD Provinsi Kalsel agar membuka formasi tambahan ASN untuk mengisi jabatan fungsional Arsiparis. Bahkan, komunikasi lisan dengan BKD Provinsi Kalsel sudah dilakukan, agar sesegera mungkin dicarikan solusi untuk mengatasi kekurangan SDM Kearsipan.

“Kami berharap bahwa permintaan kami ditanggapi serius bukan sekedar angin lalu,” tegasnya.

Kendati demikian, untuk sarana prasarana Kearsipan, Bunda Nunung mengaku bersyukur gedung induk depo arsip sudah dibangun di tahun 2018.

Hanya saja, untuk penganggaran gedung baru ini di tahun 2020 sebesar Rp 15 miliar tidak digunakan karena refocusing sebagai dampak pandemik Covid-19. “Tidak mengapa, karena kami masih ada depo yang saat ini,” pungkasnya. (Kanalkalimantan.com/fikri)

 

Reporter : Fikri
Editor : Cell

 


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->