Connect with us

Kota Banjarmasin

Kaum Difabel Jadi Perhatian Ibnu Sina Selama Pimpin Banjarmasin

Diterbitkan

pada

Fasilitas ramah difabel di kota Banjarmasin yang disediakan. Foto: ist

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN – Kepedulian Wali Kota Banjarmasin H Ibnu Sina terhadap kaum difabel menuai apresiasi dari berbagai kota di Indonesia, hingga organisasi internasional.

Di bawah kepemimpinan Ibnu Sina, Banjarmasin merupakan kota pertama di Indonesia yang punya roadmap kota inklusi. Sehingga, Banjarmasin didukung langsung oleh UNESCO untuk mengembangkan program kota ramah inklusi.

Selain UNESCO, Kota Banjarmasin juga bekerjasama dengan Kota Kita Surakarta, Kaki Kota Banjarmasin, Global Disability Inovation Hub, University College London dan GIZ Germany untuk mewujudkan Kota Banjarmasin yang inklusif. Disamping itu, kota ini juga didapuk sebagai tuan rumah pertemuan tingkat tinggi Wali Kota untuk kota inklusif ke-8 Apeksi.

Kota Banjarmasin menjadi satu-satunya kota di Indonesia yang memenangkan Global Urban Mobillity Challenge 2019 di Leipzig City, Jerman. Atas raihan penghargaan tersebut, Banjarmasin juga mendapatkan bantuan Transformative Urban Mobility Initiative (TUMI) sebesar Rp2 miliar untuk pembangunan infrastruktur kota inklusi bersama 9 kota lain dari seluruh dunia.

“Hingga hari ini kita masih mencoba terus melaksanakan kebijakan yang berkesesuaian dengan roadmap kota inklusi itu,” kata Ibnu Sina.
Sebagai kerja nyatanya saat ini Banjarmasin telah membangun infrastruktur ramah bagi penyandang disabilitas. Seperti dibangunnya trotoar ramah difabel hingga perkantoran pemerintah juga

dibangun sarana dan pra sarana khusus ramah difabel. Hal ini terlihat pada pembangunan pedestrian di sepanjang jalan Belitung, sepanjang jalan A. Yani Km 2 hingga Km 6 Banjarmasin, serta pembuatan toilet untuk kaum difabel.

Ada pula kampung inklusi yang dibangun di tingkat kelurahan. Sedangkan untuk pendidikan sudah ada puluhan SD dan SMP yang berbasis inklusi dan dilengkapi angkutan umum gratis untuk para difabel.

“Ada tiga aspek dalam hal membangun kota yang ramah disabilitas yakni, regulasi, penyediaan dalam layanan publiknya dan terakhir penerimaan dari masyarakat,” pungkas Ibnu. (kanalkalimantan.com/fikri)

 

 

Reporter: Fikri
Editor : Bie


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->