HEADLINE
Keluh Kesah Sopir Truk ke Menteri ESDM di SPBU Astambul, Dua Hari Antre Solar Hanya untuk 80 Liter
KANALKALIMANTAN.COM, MARTAPURA – Keluh kesah para sopir truk angkutan kesulitan mendapatkan BBM (Bahan Bakar Mesin) jenis solar di seluruh wilayah Kalimantan Selatan (Kalsel) diutarakan langsung kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif, Kamis (7/4/2022) siang.
Menteri ESDM, Arifin Tasrif dalam kunjungan kerja ke Kalsel melihat secara langsung distribusi BBM di salah satu SPBU di Kabupaten Banjar.
Saat bertemu Menteri ESDM inilah para sopir truk menyampaikan langsung keluhan mereka tentang sulitnya mendapatkan BBM jenis solar bersubsidi. Dari pengakuan para sopir truk, mereka terpaksa antre panjang, bahkan terpaksa harus menginap sampai dua hari hanya untuk mendapatkan 80 liter solar (bio solar) bersubsidi.
Keluh kesah itu disampaikan Sugianto, salah seorang sopir truk saat bertemu Menteri ESDM di SPBU yang ada di Kecamatan Astambul, Kabupaten Banjar.
Baca juga : 337 PPPK Guru Ikuti Pembekalan, Sekda: Jangan Hanya Sibuk Mengajar, Selamatkan Generasi di Banjarbaru!
“Kami dibatasi hanya dapat 80 liter solar di SPBU dan terkadang tidak dapat karena habis, jadi terpaksa beli di eceran dengan harga Rp 10 ribu per liter,” ujar Sugianto saat ditanya Menteri ESDM Arifin Tasrif.
Muhammad As’ady, pengelola SPBU, mengungkapkan, mereka dapat kuota 5,6 Kiloliter per hari. Sedangkan untuk antrean truk lumayan panjang terjadi, karena meningkatnya permintaan.
“Kadang sudah habis setengah hari atau sekitar 6 sampai 7 jam. Kita dapat 1 tangki per hari, terkadang antrean dipengaruhi keterlambatan datangnya tangki BBM-nya, dan disparitas harga, bio solar kami batasi,” ucap As’ady.
Pada kunjungan kerja memantau distribusi BBM di Kalsel ini, Menteri ESDM Arifin Tasrif didampingi Direktur Utama PT Pertamina, Nicke Widyawati.
Baca juga : Lama Resahkan Warga di Aluhaluh, Pengancam dengan Sajam Akhirnya Dibekuk Polisi
Selain di Kalsel, Menteri ESDM, Arifin Tasrif didampingi Direktur Utama PT Pertamina, Nicke Widyawati juga melakukan peninjauan ke beberapa SPBU di Kalimantan Timur (Kaltim). Arifin dan Nicke ingin memastikan suplai BBM ke masyarakat berjalan baik meski ada peningkatan kebutuhan bahan bakar di bulan Ramadhan ini.
Di Kaltim, tepatnya di Kota Samarinda, Arifin dan Nicke meninjau 5 SPBU, di antaranya SPBU Sentosa di Kecamatan Samarinda Utara dan SPBU Tanah Merah di Jalan Raya Samarinda-Bontang KM 17. Sementara itu, di Kalsel, tepatnya di Kota Banjarmasin, Menteri ESDM dan Direktur Utama Pertamina melakukan peninjauan ke SPBU Sungai Alat Astambul dan SPBU Mataraman.
Arifin mengapresiasi upaya Pertamina dalam memastikan ketersediaan stok BBM dan LPG di seluruh Indonesia. Arifin menambahkan, meskipun sempat terjadi peningkatan permintaan akan BBM, namun hal tersebut sudah berhasil dikendalikan oleh pemerintah, khususnya Pertamina.
“Pertamina selalu berusaha untuk bisa memenuhi permintaan BBM,” ujar Arifin saat berada di SPBU 6370601, Kecamatan Astambul, Kabupaten Banjar, Kalsel.
Baca juga : Usai Dilantik, Kadis PUPR Tegaskan Perbaikan Jalan Desa dan Kecamatan Jadi Prioritas!
Saat disinggung soal keamanan stok BBM dan LPG selama di masa Ramadhan dan jelang Idul Fitri 2022, Arifin mengatakan bahwa pemerintah dan Pertamina berupaya menjaga ketahanan stok BBM dan LPG berada dalam status aman.
“Kita akan upayakan supaya cukup. Insyaallah cukup, asal jangan ada yang ambil berlebihan. (cukup) Sampai Idul fitri,” terangnya.
Bahkan, kata Arifin, pihaknya akan menambahkan kuota BBM jika dibutuhkan “Kita perkirakan tahun ini, kalau melihat (ada peningkatan permintaan BBM) bisa di atas 10 persen dengan hitungan secara keseluruhan,” pungkas Arifin Tasrif.
Sementara itu, Nicke Widyawati mengatakan, Pertamina memastikan suplai energi ke masyarakat berjalan dengan baik, meski ada peningkatan kebutuhan bahan bakar pada Ramadhan ini. “Pertamina juga telah melakukan penyesuaian terhadap berbagai kebutuhan BBM,” ujar Nicke.
Baca juga : Tata Kawasan Sekumpul, Pemkab Banjar Tambah Material hingga Perbaikan Cat Gerbang Masuk
Nicke menambahkan, sebagai bentuk antisipasi, Pertamina menyiapkan modular dan SPBU kantong pada masa Satgas Ramadhan dan Idul Fitri kali ini. Nicke menambahkan, Pertamina juga melakukan pencatatan atas pembelian solar subsidi di SPBU sebagai bentuk pengawasan dan implementasi regulasi mengenai pengisian maksimal tiap jenis kendaraan dalam rangka meminimalisir terjadinya penyaluran solar subsidi yang tidak tepat sasaran.
“Pertamina terus menjalankan amanah dari pemerintah dan Kementerian ESDM untuk terus menyalurkan bahan bakar solar subsidi,” terang Nicke.
Nicke menambahkan, saat ini pasokan BBM dikirim setiap hari dari terminal BBM ke SPBU di seluruh Kalimantan. “Distribusi dilakukan dalam kondisi yang baik sehingga masyarakat tidak perlu khawatir karena stok BBM dipastikan cukup,” kata Nicke.
Untuk diketahui, di Kalimantan terdapat 15 plant fuel terminal, 9 DPPU, 3 Depot LPG, dan 1 refinery (kilang). Untuk total kapasitas storage BBM sebanyak 678.000 Kiloliter dan total kapasitas storage LPG sebanyak 50.600 Matrik Ton. Selain itu, juga terdapat 59 titik BBM Satu Harga. Sementara itu, untuk moda angkutan BBM dan LPG terdapat 624 mobil tangka, 35 kapal dan 1 pesawat. (Kanalkalimantan.com/al/Suara.com)
Reporter : al
Editor : kk
-
HEADLINE3 hari yang lalu
Naik 6,5 Persen, Upah Minimum Kalsel 2025 Rp3,4 Juta
-
HEADLINE2 hari yang lalu
Koordinator Posko Tim Banjarbaru Hanyar Diancam Dihabisi, Dikirimi Dua Surat Kaleng
-
HEADLINE2 hari yang lalu
KPU Banjarbaru Siap Hadapi Gugatan MK
-
Satpol PP Kab Banjar2 hari yang lalu
Satpol PP Banjar Dapati 7 Penjual Anakan Ikan
-
DPRD KOTABARU2 hari yang lalu
Sowan ke Bakti Kementerian Komdigi, Komisi II dan Diskominfo Kotabaru Perjuangkan Akses Internet
-
Kota Banjarbaru3 hari yang lalu
Pemko Banjarbaru Raih Penghargaan Pelayanan Publik dari Ombudsman RI