Pendidikan
Kemendikbud Dorong Permainan Tradisional Masuk Sekolah
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menekankan pentingnya permainan tradisional diperkenalkan kembali ke generasi milenial. Bahkan permainan tradisional akan masuk dan diperkenalkan ke sekolah-sekolah.
Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbud, Hilmar Farid mengatakan, permainan tradisional mampu meningkatkan karakter dan kreativitas anak di setiap permainannya. “Dengan mengangkat ini kembali juga pasti akan mengangkat lagi value-nya (nilai). Karena banyak dari permainan ini mengajarkan soal kerja sama tim, soal etika di dalam masyarakat, baik diperkenalkan kepada anak-anak,†kata Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbud, Hilmar Farid usai membuka Pameran Permainan Tradisional dan Gelar Dolanan Nusantara di Gedung A Kemendikbud, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Senin (17/12).
Hilmar yang merupakan Sejarawan ini menyebutkan, Kemendikbud akan mendorong permainan tradisional agar bisa diperkenalkan ke sekolah-sekolah. Sehingga nanti permainan tradisional juga bisa masuk dalam Pekan Budaya Nasional.
“Lebih dari itu, nanti di pekan budaya nasional juga permainan tradisional akan ada porsi yang cukup besar. Sehingga akan menyentuh lebih banyak umur,†papar Hilmar.
Hal yang membuat permainan tradisional berbeda dengan permainan zaman sekarang adalah bentuk dari permainan itu sendiri. Permainan anak-anak masa kini berbasis teknologi, sehingga kurang melatih motorik anak secara optimal.
“Mainan tradisional itu sifatnya langsung. tidak pakai perantara media teknologi. Ini langsung bisa dipegang. Motorik semuanya akan bekerja,†ujar Hilmar.
Pemerintah dalam hal ini juga sedang membahas Dana Alokasi Khusus (DAK) Kebudayaan. Di mana salah satunya pelestarian permainan tradisional akan masuk dalam DAK. “DAK itu dukungan terhadap taman budaya. Nahtaman budaya ini salah satu kegiatannya ada permainan tradisional. Saya lihat juga ini semua orang bisa terlibat memainkan itu tanpa perlu ada kemampuan khusus kan,†pungkasnya.
Permainan tradisional juga diajarkan kepada siswa SDN Teluk Dalan 7 Banjarmasin. Hj Hasanah Karnasuriatna MPd, Kepsek SDN Teluk Dalan 7 mengatakan, permainan tradisional seperti balogo, enggrang, bakiak, asin-asinan, badaku dan lain-lain akan dimainkan dipelajaran pengembangan diri setiap Sabtu.
Komite SDN Teluk Dalam 7 Banjarmasin, Yuyun mengatakan pihaknya sangat program sekolah tersebut. “Kami sebagai orangtua pasti sangat mendukung kegiatan ini. Lewat permainan tradisional, akan mengurangi anak-anak bermain games di handphone,” ucapnya dilansir tribunnews.com.
Terpisah Ketua Komunitas Permainan Tradisional Pendamai Teluk Dalam Banjarmasin, Muhammad Suriani mengatakan, pihak siap ‘mengajar’ anak-anak di sekolah bermain gasing, balogo dan lain-lain di sekolah. “Ini supaya permainan tradisional lebih memasyarakat lagi di sekolah-sekolah,” katanya.(cel/med/trb)
Editor: Chell
-
Kota Banjarbaru2 hari yang lalu
Diduga Sakit, Jasad Satpam Didapati Tak Bernyawa di Depan Bapelkes
-
HEADLINE3 hari yang lalu
Bandara Syamsudin Noor Prediksi Arus Balik Libur Nataru Bersamaan Haul Sekumpul
-
HEADLINE1 hari yang lalu
Makan Bergizi Gratis Dimulai 6 Januari 2025, Menu Tergantung Wilayah
-
Kota Banjarbaru3 hari yang lalu
Galian C Tak Berizin di Banjarbaru, Polisi Tangkap Operator Eksavator
-
Kriminal Banjarmasin2 hari yang lalu
Kakak Adik Edar Narkoba, 99 Gram Sabu dan Ekstasi Disita
-
HEADLINE1 hari yang lalu
Api Dini Hari di Pelambuan, 75 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal