Hukum
Keracunan Massal, 23 Mahasiswi UIN Antasari Dilarikan ke RS Bhayangkara
BANJARMASIN, Sedikitnya 23 mahasiswi Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari Banjarmasin mengalami keracunan setelah menyantap catering yang dipesan untuk menjadi konsumsi kegiatan karantina bebas di Asrama II Ma’had Al Jamiah UIN Antasari Banjarmasin, Selasa (23/1). Korban keracunan makanan itu dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara Banjarmasin.
Pengasuh Asrama II Ma’had Al Jamiah UIN Antasari Banjarmasin Rahma Fitrianingsih, ditemui di RS Bhayangkara mengatakan, pada Senin (22/1) malam ada kegiatan karatina bebas asrama, para mahasiswi menyantap makanan yang dipesan salah satu catering di Banjarmasin yang lalu mengeluhkan pusing dan mual pada pukul 19.15 Wita.
“Sebanyak 133 mahasiswi yang memakan konsumsi itu, ditambah para pengasuh. Begitu kami hendak melaksanakan shalat malam tiba-tiba perut kami merasa mual, pusing. Bahkan, ada sebagian yang muntah dan mencret,†ucap Rahma.
Tetapi dari 133 orang mahasiswi hanya 23 mahasiswi yang kondisinya sangat parah dan langsung dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Banjarmasin. Sedangkan, sisanya bertahan di Asrama II Ma’had Al Jami’ah UIN Antasari Banjarmasin. Mereka ditangani langsung tim medis dari Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin.
“Saat itu, menu makanan yang kami santap adalah nasi putih dengan lauk ayam dan telur bistik, kacang buncis dan dicampur hati. Namun, saat kejadian, banyak mahasiswi yang mengalami pingsan di WC, dan sebagian lagi pingsan di kamar,†katanya.
Kasat Reskrim Polresta Banjarmasin AKP Ade Papa Rihi mengungkapka, kepolisian tengah mendalami kasus ini, termasuk memeriksa pihak penyedia makanan, saksi dan para korban. “Dalam penyelidikan ini akan diketahui apakah keracunan massal ini akibat makanan yang disantap. Kami juga berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Banjarmasin yang sudah memeriksa para korban. Bahkan, Bidang Dokkes Polda Kalsel juga sudah turun ke lapangan,†papar Ade Papa Rihi. Polisi akan menelusuri lokasi penyedia makanan bagi para mahasiswi di Asrama Ma’had Al Jami’ah UIN Antasari Banjarmasin.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Banjarmasin Hj Anis Suroyo mengungkapkan pihaknya masih mencari penyebab pasti terjadinya keracunan massal. “Ini masih diselidiki apakah cara penyajian serta kualitas bahannya,†katanya
Petugas medis Dinas Kesehatan Banjarmasin juga langsung menuju ke lokasi Asrama II Ma’had Al Jam’iah di Jalan Achmad Yani Km 4,5 Komplek UIN Antasari Banjarmasin untuk merawat mahasiswi yang keracunan dengan kondisi tidak terlalu parah.
Menurutnya, dari empat asrama yang ada di kawasan kampus UIN Antasari Banjarmasin, hanya para mahasiswi yang menginap di Asrama II yang keracunan massal. “Kami sudah mengambil sampel dari muntahan mereka. Terus juga mengecek kondisi air di lingkuran asrama untuk diteliti di laboratorium,†ucapnya.
Tak hanya mengambil sampel makanan yang diduga mengakibat keracunan massal, Hj Anis Suroyo mengungkapkan Dinas Kesehatan Banjarmasin juga  mengecek penyedia jasa makanan tersebut apakah sudah mengantongi izin atau tidak. “Layak atau tidak mereka mengolah makan dan menyajikannya. Nanti, dalam waktu tiga hari akan diketahui hasilnya,†ujar dokter ini. (ammar)
Editor : Abi Zarrin Al Ghifari
-
HEADLINE2 hari yang lalu
KPK Pasang 8 JPU Perkara Korupsi Dinas PUPR Kalsel
-
Lifestyle2 hari yang lalu
Ide Kreatif Anak Muda Peduli Lingkungan Dituangkan dalam Kertas Kebijakan
-
Kota Banjarbaru2 hari yang lalu
Turunkan 413 Personel Pengamanan Nataru di Banjarbaru
-
Kabupaten Banjar2 hari yang lalu
Pemkab Banjar Serahkan Penghargaan Proklim dan Adiwiyata, Ini Daftar Penerima Penghargaan
-
Kabupaten Hulu Sungai Utara2 hari yang lalu
Operasi Lilin Intan 2024 Dimulai, Ini Kata Kapolres HSU
-
Kalimantan Timur2 hari yang lalu
Tetangga Sendiri Dihabisi Secara Brutal Ayah dan Anak di Samarinda