Connect with us

HEADLINE

Kiriman LPG 3 Kg di Banjarbaru Berkurang, Agen: Pasokan dari Pertamina Perlahan Dikurangi

Diterbitkan

pada

Staf Ahli Wali Kota Bidang Pemerintahan, Pembangunan, dan Kemasyarakatan Setda Kota Banjarbaru Muhammad Rustam memantau agen LPG di Jalan Sidorejo RT 11 RW 02 Kelurahan Guntung Manggis Kecamatan Landasan Ulin. Foto: wanda

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Banjarbaru turun ke sejumlah agen dan pangkalan lakukan cek dari hilir ke hulu distribusi LPG (Liquid Petroleum Gas) Bersubsidi 3 Kg, Jumat (21/6/2024) pagi.

Langkah tersebut sebagai tindak lanjut dari banyaknya keluhan masyarakat ibu kota Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) terkait kelangkaan dan kenaikan Harga Eceran Tertinggi (HET) gas melon melewati harga yang ditetapkan pemerintah.

Tim meliputi Disperindag, Staf Ahli Wali Kota, hingga Satpol PP Banjarbaru mendatangi dua agen, salah satunya berada di Jalan H Mistar Cokrokusumo RT 028 RW 009 Kelurahan Sungai Tiung Kecamatan Cempaka.

Baca juga: Banyak QRIS Bodong Beredar, Tanggung Jawab Siapa?

Tim Disperindag Banjarbaru mendatangi salah satu agen LPG di Jalan H Mistar Cokrokusumo RT 028 RW 009 Kelurahan Sungai Tiung, Kecamatan Cempaka. Foto: wanda

Staf Ahli Wali Kota Bidang Pemerintahan, Pembangunan, dan Kemasyarakatan, Muhammad Rustam mengatakan, di lapangan tim memantau bagaimana sistem penerapan sebenarnya dari distribusi LPG bersubsidi 3 Kg itu.

“Kita melihat apakah kelangkaan ini disebabkan karena dropping kurang, baik dari agen ke pangkalan, atau dari pangkalan ke masyarakat, kita pantau sejauh mana permasalahannya,” ujar Muhammad Rustam.

Hasil pemantauan sementara dijelaskannya bahwa ada kecenderungan pengurangan pasokan LPG bersubsidi 3 Kg dari Pertamina.

“Meski persentasenya kita belum ada, tapi sementara hasil cek tadi ada kecenderungan turun (Berkurang, red) dari Pertamina,” sambung dia.

Baca juga: Lepas 40 Calon Komcad Mengikuti Seleksi di Rindam, Ini Pesan Dandim 1001

Seperti agen yang didatangi di Kecamatan Cempaka, katanya, biasa mendistribusikan LPG 3 Kg untuk 16 pangkalan, namun saat ini hanya cukup untuk 15 pangkalan saja yang bisa dipasok

“Nanti kita cek di Pertamina kenapa kurang, serta kita lihat juga apakah di pangkalan untuk dropping diisi oleh agen lain atau masuk ke pangkalan lain. Kita juga tidak tahu masalah itu karena yang mengatur pasokan adalah Pertamina,” jelasnya.

Sementara di Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) di Cempaka untuk takaran tabung LPG 3 Kg tidak ada masalah karena 100 persen untuk suplai wilayah Kota Banjarbaru.

Kondisi serupa ditemui tim Disperindag Banjarbaru saat berada di agen gas melon Jalan Sidorejo RT 11 RW 02, Kelurahan Guntung Manggis, Kecamatan Landasan Ulin.

Baca juga: Jaga Kualitas Infrastruktur, PUPR Kalsel Gelar Sosialisasi Peraturan Jaskon

Wahono, pemilik agen LPG di Kelurahan Guntung Manggis. Foto: wanda

Wahono mengungkapkan bahwa sudah empat bulan terakhir dirinya sebagai agen menerima hanya 17 truk LPG 3 Kg dalam satu bulan. Padahal sebelum itu ia biasanya menerima 23 truk dalam satu bulan.

“Sekitar empat bulan sudah ada pengurangan dari 23 truk yang datang sekarang hanya 17 truk, kadang seminggu tiga atau empat kali ambil, kalau ke kita kurang, otomatis ke pangkalan kurang,” ucap Wahono yang juga Ketua RT 11 Kelurahan Guntung Manggis ini.

“Karena hanya 17 truk kalau dikali 560 tabung berarti 9.520 tabung, kemudian dibagi untuk 26 pangkalan, maka kita distribusi hanya sekitar 366 tabung per bulan ke tiap pangkalan,” bebernya dengan angka.

Pengurangan pasokan gas bersubsidi itu diakuinya tidak turun drastis, tapi berkurang perlahan setiap bulannya. Penyebab dikurangi dirinya tak mengetahui, sebab sudah kurang sejak distribusi dari Pertamina.

Baca juga: TPPS Banjar Ikuti Zoom Meeting yang Dilaksanakan Kemendagri

“Tapi bisa jadi pengurangan terjadi karena masyarakat Banjarbaru yang terdata lebih banyak yang mampu menengah ke atas, karena Pertamina punya data hitung-hitungan juga,” ungkapnya.

“Masalahnya juga ditemukan masyarakat yang seharusnya tidak memakai gas ini tetap ngotot pakai gas ini,” sambung dia.

Sedangkan dalam distribusi ke pangkalan, semua masyarakat diharuskan menggunakan kartu kendali yang berisikan NIK yang terdata pada sistem.

Baca juga: KPR BRI Green Financing Hadirkan Kemudahan, Rumah Ramah Lingkungan Jadi Idaman

“Untuk Guntung Manggis insyallah merata kartu kendali karena kebetulan saya langsung yang mendata bersama kelurahan, kalau ada kelebihan saya kirim ke daerah padat penduduk yang banyak keluarga miskinnya,” tandasnya.(Kanalkalimantan.com/wanda)

Reporter : wanda
Editor : bie


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->