Connect with us

HEADLINE

Komisi III Sorot Nasib 7.220 ‘Pengungsi Luar’ di Banjarbaru, BPBD: Stok Pangan Tinggal Hitungan Hari!

Diterbitkan

pada

Rapat membahas kondisi banjir di Banjarbaru Foto: rico

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Ribuan korban banjir asal Kabupaten Banjar dan Kabupaten Tanah Laut masih bertahan di Kota Banjarbaru. Bersamaan dengan itu, minimnya bantuan pemerintah dan stok pangan yang mulai menipis mendapat sorotan anggota dewan.

Hal tersebut mengemuka pada pembahasan rapat Komisi III DPRD Banjarbaru, Selasa (26/1/2021). Rapat turut mengundang stake holder terkait penanganan banjir, yakni BPBD dan Dinas Sosial (Dinsos).

Kepala BPBD Banjarbaru Zaini Syahranie melaporkan, setidaknya ada 7.220 warga luar daerah saat ini masih menetap di Banjarbaru. Jumlah ini katanya telah sedikit berkurang jika dibandingkan beberapa waktu sebelumnya. “Awalnya ada 8.918 pengungsi. Tapi karena kondisi cuaca yang semakin bagus dan banjir berangsur-angsur surut, beberapa dari mereka dipulangkan dengan rasa kemanusiaan,” katanya.

Terkait hal tersebut, Banjarbaru dihadapkan pada situasi baru. Stok kebutuhan makanan yang kian menipis dirasa tak akan mampu memenuhi kebutuhan ribuan pengungsi untuk ke depannya.

Hal tersebut diakui Zaini, yang memprediksi kebutuhan stok pangan hanya mampu bertahan beberapa hari saja. Ditambah lagi, pihaknya juga sampai masih dituntut memenuhi kebutuhan warga Banjarbaru yang juga terdampak banjir.

“Warga kita juga masih membutuhkan bantuan. Jumlahnya ada sekitar 1.000 jiwa, mencangkup Kelurahan Landasan Ulin Selatan dan Landasan Ulin Utara. Nah kalau hanya kita yang memenuhi kebutuhan pengungsi non-Banjarbaru, jujur saja mungkin hanya bisa bertahan satu pekan lagi,” akunya.

Tanggung jawab besar yang dipangku Pemko Banjarbaru ini, turut mengundang perhatian oleh pihak legislatif. Dalam hal ini Ketua Komisi III DPRD Banjarbaru, Takyin Baskoro, meminta pemerintah daerah dari para pengungsi non-Banjarbaru ini bisa turut terlibat dalam menyuplai bantuan.

“Pemko harus mengurus nasib 7.220 pengungsi tetangga. Ini adalah tugas sosial yang luar biasa, tapi harus disadari bahwa anggaran kita juga terbatas. Untuk itu kami, DPRD Banjarbaru dan SKPD meminta kepada pemerintah daerah asal pengungsi untuk turut serta berpartisipasi dalam menyuplai logistik. Mengingat bantuan yang disalurkan selama ini belum signifikan,” bebernya.

“Selama ini stok bantuan yang disalurkan oleh pemerintah daerah dari asal pengungsi sangat terbatas. Hanya mampu bertahan beberapa hari saja,” tambah Nurkholis Anshari, salah satu anggota DPRD Banjarbaru.

Menurut Baskoro, upaya Pemko Banjarbaru melalui BPBD dan Dinsos sudah maksimal ihwal penanganan bencana banjir. Terutama pendistribusian logistik terhadap warga terdampak maupun para pengungsi non-Banjarbaru.

Namun di tengah kondisi pemulihan pasca banjir, terangnya juga membutuhkan keterlibatan pemerintah daerah yang bertanggung jawab atas setiap warganya. “Sekali lagi saya meminta pemerintah daerah (Kabupaten Banjar dan Tanah Laut, red) untuk melihat kondisi warganya yang sedang mengungsi di Banjarbaru. Bantu kebutuhan apapun yang diperlukan saat ini,” sebut politikus Partai Nasdem itu.

Di sisi lain, anggota DPRD Banjarbaru lainnya, Emi Lasari, menegaskan bahwa selain kebutuhan pokok, pemerintah daerah juga seyogyanya memikirkan suplai air bersih. Termasuk juga akses jalan apabila ada warga yang memutuskan untuk kembali mengungsi ke Banjarbaru.

“Air bersih ini menjadi momok permasalahan di tengah situasi banjir. Nah, ini juga harus dipikirkan oleh pemerintah daerah yang bertanggung jawab atas warganya. Semua ini tidak hanya bisa diserahkan ke Pemko Banjarbaru saja. Sudah 15 hari bantuan yang dikirimkan ke Banjarbaru tidak signifikan. Akhirnya kami juga membantu dengan keterbatasan,” tandas Emi. (Kanalkalimantan.com/rico)

 

Reporter : Rico
Editor : Cell

 

 

 


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->