Connect with us

NASIONAL

Korban Predator Fetish Kain Jarik Mengaku Alami Trauma Mendalam

Diterbitkan

pada

Sejumlah korban GL mengaku mengalami trauma Foto: twitter

KANALKALIMANTAN.COM, SURABAYA– Kasus fetish kain jarik yang dilakukan oleh GL menyita perhatian publik. Ternyata aksi tersebut telah dilakukan sejak lama dan memakan banyak korban hingga mereka mengalami trauma mendalam.

Akun Twitter @kingbang*** memberanikan diri angkat suara telah menjadi korban fetish kain jarik. Ironisnya, sang pemilik akun mendapatkan pelecehan seksual secara langsung oleh GL, bukan secara seksual seperti dialami oleh korban lainnya.

Aksi pelecehan seksual yang dialaminya secara langsung itu membuat ia mengalami trauma berat. Bahkan setelah kejadian berlalu berbulan-bulan lamanya ia masih mengalami trauma mendalam.

“Kebaikanku bikin aku trauma sampai 8 bulan ini. Benar-benar tidur pun aku sering mimpi hal itu sampai kebangun,” kata akun itu seperti dikutip Suara.com, mitra media Kanalkalimantan.com, Kamis (30/7/2020).

———————–
PERHATIAN: Berita berisi konten kekerasan. Dibutuhkan kebijakan untuk membaca. Uraian berikut semata demi menyampaikan kronologi sebuah peristiwa. Terima Kasih. (Redaksi).
———————–
Ia menceritakan awal mengenal dengan GL melalui media sosial pada awal januari 2020. Dengan modus riset akademik, GL meminta bantuan si pemilik akun tersebut menjadi subjek percobaannya.

“Dia jelasin tentang penelitiannya, jadi nanti aku dimumiin, tapi naked (telanjang) dulu. Jadi nanti pakai penutup badannya yaudah dari kain jarik itu saja,” ungkapnya.

Akhirnya, ia dan GL bertemu untuk membicarakan riset akademik yang dimaksud. Setelah itu, si pemilik akun diajak ke kamar kosannya untuk memulai percobaan. Di sana, si korban yang merupakan pemilik akun itu diminta untuk telanjang lalu dibungkus dengan kain jarik. Setelah terbungkus, tubuh korban digerayangi oleh GL.

“Setelah satu jam, dia akhirnya tanya-tanya ke aku. Pertanyaan yang ditanyakan ke aku ‘Dek, kamu biseks ya?” ujar korban menirukan pertanyaan GL.

GL terus memaksa korbannya untuk mengakui kalau dia biseks, padahal korban memiliki orientasi seksual normal. Tak sampai di situ, GL terus menggerayangi tubuh korban hingga korban menangis dan mengalami kejang.

Korban berusaha melepaskan diri dari ikatan kain jarik hingga berhasil. Setelah berhasil meloloskan diri, GL kembali mengintimidasi korban. “Dengan pertimbangan nanti aku diapa-apain, aku bilang ija saja karena setakut itu,” ungkapnya.

Mendengar hal itu, GL justru semakin berani. Ia justru memaksa korban untuk memuaskan nafsu seksualnya hingga klimaks. Hal serupa dilakukan terhadap korban yang berada di bawah tekanan dan ketakutan.

Setelah insiden tersebut, korban pulang dalam keadaan kacau. Ia tidak berani pulang ke rumah karena khawatir dengan keluarganya.

Dukungan mengalir deras untuk korban melalui media sosial. Banyak warganet yang memberikan semangat dan dukungan penuh agar korban bisa melewati traumanya.

Sebelumnya, kasus fetish kain jarik terungkap setelah akun Twitter @m_fik*** mengungkapnya melalui media sosial. GL meminta korban dibungkus menggunakan kain jarik dengan modus yang sama, yakni riset akademik.

Pelecehan seksual tersebut dilakukan secara virtual. Korban diminta untuk memfoto kegiatan tersebut dan membuat video.(Kanalkalimantan.com/suara)

Reporter : Suara
Editor : Cell



iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->