KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Setelah pernyataan mengejutkan Aditya Mufti Ariffin yang memutuskan mundur dari pencalonan di Pilkada Banjarbaru, seketika meredam tensi politik kala itu. Panggung Pilkada yang minim figur kandidat penantang, akhirnya terpacak pada kandidat petahana (incumbent) duet almarhum Nadjmi Adhani – Darmawan Jaya Setiawan.
Sejak saat itu juga lahirnya prediksi bahwa lawan pasangan incumbent di hari pencoblosan nanti, ialah kotak kosong. Prediksi ini semakin menguat, pun menyusul satu-satunya kandidat yang maju melalui jalur independen atau calon perseorangan Edy – Astina, dinyatakan gagal mengumpulkan 15.000 lebih KTP sebagai syarat untuk ditetapkan sebagai pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Banjarbaru.
Senyap dan jarang tersorot, begitulah kondisi politik di kota Idaman. Semua pihak mau tak mau menghormati alur yang mengalir dalam proses menuju panggung pesta demokrasi yang terbilang tenang itu.
Namun kondisi tersebut berubah secara drastis. Rentetan gelombang penyebaran Covid-19, nyatanya tak luput menginfeksi Wali Kota Banjarbaru periode 2016-2020, Nadjmi Adhani -incumbent yang rencananya kembali maju di Pilkada tahun ini.
Pada 10 Agustus 2020, Wali Kota yang dijuluki “Sang Pamong” itu, menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ulin Banjarmasin. Kejadian tersebut meninggalkan duka yang mendalam bagi seluruh masyarakat kota Banjarbaru.
Seiring berjalannya waktu, kepulangan Nadjmi tanpa disadari telah mengubah roda politik yang saat itu tengah berputar. Ditambah lagi, Darmawan Jaya -pasangan Nadjmi- harus mencari sosok baru yang akan mendampinginya demi misi melanjutkan amanah sang Wali Kota.
Bersamaan itu pula, berhembus kabar tentang kembalinya Aditya dalam bursa pencalonan. Topik ini hangat diperbincangkan, hingga muncul sejumlah pertanyaan. Mengapa kembali maju, padahal masih dalam kondisi pandemi. Lalu, siapa pendampingnya, apakah kembali rujuk bersama Iwansyah atau justru menggandeng figur baru dari kalangan politikus.
Sebagai pernyataan awal, Aditya lebih dulu membeberkan alasannya kembali maju dalam pencalonan. Ialah banyaknya dukungan dan dorongan dari berbagai pihak agar dirinya memimpin Banjarbaru selama 4 tahun ke depan.
“Apa pun bisa terjadi di politik. Memang dalam beberapa waktu terakhir ini banyak pihak yang meminta saya melanjutkan pencalonan. Apalagi permintaan itu juga datang dari atasan saya pak Suharso (Plt Ketua Umum PPP, -red). Jadi jika saya maju kembali, itu telah melalui pertimbangan yang matang dan merupakan dukungan banyak pihak,” terangnya.
Meskipun alasan ini tak secara langsung memuaskan benak masyarakat. Namun jawaban dari teka-teki siapa pendamping Aditya, nyatanya lebih dinanti bagi siapa pun, tak terkecuali Partai Politik. (Kanalkalimantan.com/rico)
KANALKALIMANTAN.COM, KOTABARU - Dalam rangka pembahasan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Pengelolaan Sumber Daya Air,… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Tim kuasa hukum keluarga Juwita berencana menambah barang bukti dan saksi tambahan… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, MARTAPURA - Wakil Bupati Banjar Habib Idrus Al Habsyi membuka pertemuan koordinasi lintas sektor… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Advokasi Untuk Keadilan (AUK) Juwita mendampingi pihak keluarga menghadiri proses pelimpahan perkara… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Oditurat Militer (Odmil) III-15 Banjarmasin melimpahlan perkara kasus pembunuhan berencana yang dilakukan… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, SAMARINDA – Tiga oknum polisi diduga membiarkan narkoba masuk ke ruang tahanan Mapolres Samarinda,… Read More
This website uses cookies.